Rencana Liburan

55 16 1
                                    

Bab 11 Rencana Liburan

"Adam," ucapnya di dalam hati sembari tersenyum tipis.

"Ehh Sha, kenalin ini Mas Yusuf suami aku, kalian belum sempat kenalan kan kemaren?" ucap Fira kepada Yusuf dan Alisha.

"Alisha," ucap Alisha mengulurkan tangan.

Yusuf buru-buru menangkupkan kedua telapak tangannya di depan dada untuk membalas salam dari Alisha. "Saya Yusuf, maaf," ucap Yusuf tak enak hati karena takut membuat Alisha tersinggung karena tak mau menerima jabatan tangannya.

"Oh tak apa kak, saya mengerti," ucap Alisha tersenyum tipis.

"Ummm ... Fir aku duluan ya? Soalnya aku ada janji sama mamaku," pamit Alisha kepada Fira.

"Iya Sha, duluan aja tak apa."

"Mari kak Yusuf," sapa Alisha.

Yusuf hanya mengangguk dan tersenyum tipis sebagai jawaban.

Alisha melangkahkan kaki keluar kampus. Ia lantas mencari keberadaan sang sopir yang sudah ia minta untuk menjemputnya sejak setengah jam yang lalu.

"Pak, langsung pulang ya."

"Baik, Non."

Sesampainya di rumah Maria menyuruh Alisha untuk segera makan kemudian bersiap untuk ke klinik dokter Fahri.

"Sore ma," sapa Alisha.

"Sore, Sayang."

"Sayang, mama sudah atur jadwal bertemu dokter Fahri ya. Segeralah makan dan bersiap ke klinik."

"Iya ma. Alisha mandi dulu baru nanti makan," ucap Alisha sembari berjalan menaiki anak tangga.

"Hmm, terserah kamu saja. Jangan lama-lama ya."

Alisha masuk ke dalam kamar, meletakkan tasnya di atas nakas lalu masuk ke dalam kamar mandi. Tak seperti biasanya kali ini ia terpaksa mandi dengan cepat karena tak ingin sang ibu menunggunya terlalu lama.

"Cepet banget, Sayang?" tanya Maria yang melihat Alisha turun menuruni anak tangga.

"Iya, Ma. Takut Mama nunggunya lama," jawab Alisha sembari tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.

"Ya sudah, cepatlah makan."

Alisha menarik kursi meja makan lalu mendaratkan tubuhnya di sana. Ia menerima sepiring nasi beserta lauk yang telah disiapkan oleh samg ibu.

Drrrt Drrrt Drrrt

Ponsel Maria bergetar panjang tanda sebuah panggilan telepon masuk. Maria membenarkan letak kaca matanya lalu melihat siapa gerangan yang menelponnya.

"Ya, Hana, ada apa?" tanya Maria kepada sekertaris pribadinya.

"Nyonya Miss. Lin ingin bertemu dengan nyonya sekarang."

"Sekarang? Apa tidak bisa dinego satu jam lagi Han? Saya ada jadwal mengantar putri saya ke dokter."

"Tidak bisa nyonya, saya sudah mencoba bernegosiasi."

"Baiklah, saya bicarakan dulu ini dengan Alisha."

"Baik, nyonya."

Bip, suara sambungan telepon itu terputus.

"Sa...." Baru saja Maria hendak menjelaskan kepada Alisha namun Alisha lebih dulu memotongnya.

"Kalau Mama ada acara yang penting pergi saja, Alisha ke klinik sendiri saja gak papa kok Ma," ucap Alisha.

As-salamu'alaikum Adamku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang