Restu

46 12 3
                                    

Bab 26 Restu

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" desis Fahri.

"Apa sebaiknya aku bantu Adam menjelaskan kepada bibi dan ayah ya?" Fahri berpikir sejenak. Ia kemudian mengangguk anggukkan kepala bertekat membantu Adam karena ia merasa bersalah.

Hari ini Adam libur kerja, ia sengaja menemui Alisha di kampusnya. Ia mengumpulkan keberaniannya untuk mengutarakan perasaan dan niat baiknya.

Adam menunggu Alisha di dekat ruang kelas Alisha. Ia menghampiri Alisha begitu ia melihat sosok Alisha keluar dari ruang kelas itu.

"Alisha," panggil Adam.

"Adam, kamu nyari aku?" tanya Alisha heran.

Adam menganggukkan kepalanya. "Iya Sha."

Fira yang juga keluar kelas menggoda keduanya. "Loh Bang Adam? Ngapain ke sini?" tanya Fira basa basi.

"Mau jemput Fira?" goda Fira.

"Ckk bukan. Abang lagi ada perlu sama Alisha. Abang duluan ya?" ucap Adam sembari menarik lengan Alisha menjauh.

"Cieee cieee... Mau ngedate ni yeee," seru Fira yang diabaikan oleh Adam.

Wajah Alisha memerah, bukan karena sorakan Fira tapi karena tangan Adam yang saat ini menggandengnya.

"Kita ngobrol di kedai depan saja ya?"

"Iya Dam," ucap Alisha menganggukkan kepala sembari teesenyum tipis.

Adam membawa Alisha ke sebuah kedai makanan jepang di depan kampusnya.

"Alisha," panggil Adam lirih.

Alisha menghentikan makannya lalu memperhatikan wajah Adam.

"Ada apa Dam?"

"Sha, sebenernya aku jatuh cinta denganmu," ucap Adam dengan wajah serius.

Alisha membelalakkan matanya sempurna, ia tak menyangka seorang Adam bisa jatuh hati padanya. Ada rasa bahagia di hati Alisha mendengarnya.

Alisha menganggukkan kepalanya. "Aku juga jatuh hati padamu," ucap Alisha malu malu.

"Tapi dalam islam tidak boleh berpacaran," lanjut Adam.

"Lalu?"

"Aku ingin melamarmu, aku ingin serius denganmu Sha."

"Melamar?" ulang Alisha.

"Iya, aku ingin melamarmu dan menjadikanmu satu-satunya."

Alisha memikirkan lamaran Adam. Dia juga menyukai Adam, tapi bimbang untuk menikah.

"Emm... Aku enggak bisa menjawabnya jika kamu mau, kamu bisa menemui orang tuaku dan berbicara secara langsung kepadanya tentang ini," ucap Alisha hati-hati.

"Baiklah, nanti sore aku akan datang ke rumahmu, Sha. Bagaimana menurutmu?" tanya Adam meminta pertimbangan.

"Boleh, ke rumah saja gak apa-apa kok."

"Ya sudah, ayo makan."

Alisha dan Adam makan sambil berbincang. Lalu kemudian Alisha pamit pulang karena sang ibu sudah mencarinya.

"Dam, aku duluan ya?"

"Kenapa?"

"Mama memintaku untuk segera pulang."

"Baiklah. Aku antar kamu ya?"

"Tapi aku bawa mobil sendiri Dam, gimana dong?"

"Aku ikuti kamu dari belakang."

As-salamu'alaikum Adamku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang