Sinb tidak kuat lagi, perutnya kram. Larinya kalah kalau dibandingkan sama yang namanya cowok. Tapi ia berpikir jika ia berlari mencari belokan dari gedung akan sedikit memberi kesempatan sinb untuk bersembunyi. Sebenarnya ia ingin minta tolong pada seseorang sekitar tapi ia lebih didominasi oleh ketakutannya dan ingin cepat segera bersembunyi darinya.
Saat dirinya hampir tak kuat lagi berlari kecepatannya mulai menurun ia dibuat kaget kalau tangannya ditarik kesebuah gang sempit antar gedung. Apalagi kedua tangannya juga diapit sehingga tidak bisa bergerak. Masih dengan mata tertutup 'tamatlah sudah riwayatku' batin sinb.
Ia merasakan sesuatu menyentuh telinga nya "Jangan bersuara dan buka matamu" itu lah yang sinb dengar saat ini. 'bukan suara yeonjun, ini kan suara,,' batin sinb lalu membuka matanya.
Yunho alias lino.
Sinb mengerjapkan matanya meskipun kurangnya penerangan ia tak percaya kalau orang yang beberapa hari yang lalu ia tunggu sudah didepannya dengan jarak yang sangat dekat karena gang sempit itu hanya berjarak semeter kurang.
Jarak wajah mereka sangat dekat. Sinb seperti kesusahan bernafas saat menatapnya, ia yang merasa kalah melihat ketampanan lino dari dekat langsung menunduk menyenderkan kepalanya di dada lino. Lino tersenyum karena tau kalau sinb sedang malu malu singa.
Beberapa detik kemudian yeonjun berhenti tepat di gang lino dan sinb bersembunyi. Sinb yang mendengar suara langkah kaki yang berhenti tepat disampingnya membuat ia memutar kepalanya sedikit kearah yeonjun. Lino pun melakukan hal yang sama seperti sinb menoleh kearah yeonjun. Sinb yang takut ketahuan ia langsung mengganti arah kepalanya. Lino tau jaket itu dan ia sudah menebak kalau dia penguntit sinb. Namun lino tidak bisa melihat wajah nya karena yeonjun dari tadi membelakangi mereka berdua.
"Sial kemana perginya dia" yeonjun yang memberantakin rambutnya frustasi kehilangan jejak sinb. Setelah itu ia melanjutkan mencari sinb.
Lino mencium puncak kepala sinb. Otomatis sinb kaget lalu menatap wajah lino dengan ekspresi wajah seakan 'heh berani beraninya lo' dengan matanya yang melotot. Membuat lino tersenyum karena gemas dengan sinb. Ia tiba tiba saja memajukan wajahnya, sinb langsung menutup matanya rapat-rapat, tapi beberapa detik kemudian ia tak merasakan apa apa pada bibirnya.
"Dia udah pergi, lo berharap apa sampe tutup mata gitu" ucap lino di telinga sinb. Sinb jadi malu ia membuka matanya lalu memberontak minta dilepaskan oleh lino, dan lino pun melepaskan pelukannya pada sinb.
Sinb keluar duluan disusul lino.
"Untung aja" gumam sinb setelah memeriksa keadaan sekitar
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa lari dari orang itu?"
Sinb diam masih bingung menyiapkan jawaban yang tepat.
