"Kok lo bisa disini? Lo tau dari Changbin apa Wooyoung?"
"Pokoknya ada, lo gak perlu tau, dan katanya lo ada balapan malam ini. Padahal lo kayak gini. Bisa ngak sih lo gak ikut balapan?" Ucap Sinb dan udah Lino tebak pasti Changbin yang ngasih tau Sinb.
'anjir sih changbin cepu' batin Lino
"Udah gw bilang itu bukan urusan lo" Lino berjalan melewati Sinb untuk menuju pintunya kemudian menekan passwordnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gak, lo tetep gak boleh ikut balapan" ucap Sinb, saat Lino sudah membuka pintunya, dan berniat untuk menutupnya dari Sinb. Tapi Sinb menahan pintu itu sebelum Lino tutup.
Sinb diam sambil menahan pintu untuk menunggu respon Lino.
"Gw gak ikut balapan hari ini cuma nonton" ucap Lino.
"Gak, lo gak boleh kesana"
"Lo siapa selalu ngatur ngatur gw"
Jleb
Sinb terdiam sebentar, hatinya terasa sakit.
"Hm gw sebagai temen lo yang baik, memperingatin elo biar gak ikut kesana"
"Mending lo pulang ini udah mau malem"
"Gw bakal pulang kalau udah liat luka lo udah diobati dan lo gak pergi ke arena" Sinb mendorong pintunya untuk melebarkan jalan masuknya kedalam apartemen Lino. Dan sontak Lino mundur karena Sinb yang maju kearahnya.
Lino menyerah dengan sikap keras kepala Sinb, ia berbalik berjalan menuju sofa dan merebahkan tubuhnya di sofa diikuti Sinb.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sinb duduk disamping Lino sambil mengeluarkan beberapa salep dan obat merah dari dalam tasnya, lalu Lino meliriknya.
"Kenapa lo mau repot gini buat gue?"
"Karena gw suka-- eh gak gak karena gw khawatir sama lo" ucap Sinb hampir keceplosan.
Lino menghela nafasnya. 'Suka gue? apa lo juga akan bilang gitu saat bersama Yunho?' batin Lino.
