***
(Bgm-Txt can't you see me)
Sinb masih tak mau turun dari motor lino, awalnya dia masih ngak terima kalau lino ngak nepatin omongannya. Makanya sedari tadi keluar dari kompleks, diperjalanan hingga mau sampai di tempat tujuan sinb mengomel pada lino. Ia takut kalau lino akan menculiknya, menjualnya, membunuhnya atau bahkan ,,, itulah pemikiran buruk sinb sedari tadi. Karena lino tak membalas ribuan omelan sinb.
Mereka sudah sampai di basement sebuah apartment mewah yang tak jauh dari kompleks sinb. Sinb tau bahwa apartemen itu seperti apartemen mewah pada umumnya. Tidak ada catatan berita buruk di apartemen itu. Tapi siapa tau namanya juga manusia pandai menyembunyikan keburukan seperti yunho, seperti itulah kelanjutan prasangka buruknya pada lino.
"Turunlah" ucap lino melepaskan helmnya
"Gamau"
"Kenapa lo gamau turun" lino tidak menolehkan kepalanya kearah sinb melainkan melihatnya lewat kaca spionnya.
"Lo sih ngak nepatin omongan lo. Malah lo ajak ke sini. Tujuan lo sebenarnya apa"
"Nanti gw ceritain didalam"
"Emangnya lo pikir gw mau masuk kedalam"
"Kalau lo gamau, biar gw telpon temen se apartemen sama gw buat nganterin lo pulang"
"Lo kok gitu sih" sinb menepuk pundak lino
"Lo pilih pulang ketemu mantan lo apa ke apartemen gw"
Sinb memang ada rasa percaya pada lino meskipun sedikit tapi masih ragu ragu.
"Emang lo bisa menjamin gw bakal baik baik aja""Emangnya mau gw apain? Gw juga pengen istirahat, ini juga udah ngantuk" apalagi sekarang udah lewat jam satu malam
Sinb meyakinkan dirinya untuk menganggap yunho(lino) adalah cowok baik baik.
"Iya deh" sinb memegang pundak lino lalu mulai turun dari motor lino. Lino juga turun dari motornya. Lalu ia meraih tali hoodienya sinb untuk melonggarkan ikatannya. Sinb cuma merhatiin wajah lino yang serius itu.
"Ikutin gw" ucap lino berjalan duluan meninggalkan sinb yang masih lola.
"Hey tungguin"
-+-
Lino masuk ke apartemennya di susul sinb dibelakangnya. Tadinya saat mereka berada dilobi emang biasa aja. Masih ada beberapa orang bisa dihitung masih berkeliaran ntah karena insomnia atau urusan lain. Namun saat di lift mereka berpapasan dengan teman lino.
"Hyung, jadi dia?" Tanya wooyoung pada lino, saat lino dan sinb masuk ke lift.
"Iya" jawab lino singkat sambil memencet nomor lantai yang akan dia dituju.
Wooyoung dan sinb saling berpandangan. Namun sinb hanya meliriknya sebentar karena ia tak mudah memandang orang asing. Lino mundur agar sejajar antara wooyoung dan sinb.
"Bang, tadi kita udah ketemu mereka hampir aja mau di undur karena ketua mereka gak hadir. Rumornya sih ketuanya dicampakkan sama mantannya" ucap wooyoung pada lino yang hanya memandang lurus kedepan.
"Kabari terus gimana gerak gerik mereka" ucap lino bertepatan pintu lift terbuka di lantai yang ia tuju. Lino berjalan keluar lift disusul sinb.
-+-
"Lo tadi di lift sedang ngerencanain apaan sama temen lo" tanya sinb sambil mengamati isi apartemen lino yang mewah.
"Lo gausah ikut campur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are U | Lee Know X Sinb
RomantizmSebenarnya lo itu siapa ? Kapan lo mulai ada rasa sama gw?