+3800 words
Agak sensitif, berharap kalian
bijak dalam membaca:)Echa sedang menunggu bis dihalte sendirian ia menguncang-nguncangkan pelan kakinya sembari bersenandung kecil. Sebenarnya Echa ingin pulang bersama Taeyoung namun Taeyoung bilang bahwa ia dan Seongmin akan berlatih bersama Allen dan lainnya untuk penampilan besok, yasudah Echa sendiri. Teman sekelasnya juga masih berlatih untuk penampilan kelas. Tidak apa-apa Echa paham, ia tak masalah kalau memang harus pulang sendiri memang akhir-akhir inikan ia selalu pulang sendirian.
Suasana sore hari ini indah sama seperti suasana hati Echa. Rasanya ia ingin cepat-cepat pulang kerumah mengunci pintu dan jendela kamar rapat-rapat lalu membuka surat dari Taeyoung. Ah memikirkannya saja sudah membuat Echa tersenyum geli. Apa yang Taeyoung tuliskan disurat itu? Taeyoung bukan cowok romantis apalagi puisitis yang menuliskan sesuatu disurat lagi pula sekarang bukan zamannya menulis-nulis pesan lewat surat.
Langkah kaki beberapa orang membuat Echa menoleh. Ia pikir orang-orang itu hanya murid se-sekolahnya yang hanya sekedar ingin duduk sambil menunggu bis datang seperti Echa namun rupanya tidak. Orang-orang itu bukan dari sekolah yang sama tapi salah satu orang diantara mereka Echa mengenalinya. Echa meneguk salivanya dalam-dalam. Ia sontak berdiri tangannya menunjuk seseorang yang berada paling depan diantara tiga orang lainnya.
"k-kamu? L-Lami?"
Orang yang Echa sebutkan Lami itu mengeluarkan smirk miliknya. Ia mendekap kedua tangannya didepan dada.
"annyeong Vallecha Ma!" sapanya dengan santai seolah tidak ada sesuatu yang terjadi diantara mereka sebelumnya.
Echa menurunkan tangannya. Tubuhnya lemas seketika. Ingin berlari saja, tapi Echa tak sanggup.
"Lami-ya kau kenal orang ini?" seseorang dibelakang Lami bernametag, Jiheon bertanya.
"kenal, dia temanku. Benar bukan begitu Vallecha Ma?" Lami menyentuh dagu Echa, tatapan mereka bertemu. Echa menepis kasar tangan Lami.
"jauhkan tangan kotormu dariku!" ucap Echa dingin. Ia memalingkan wajahnya dari Lami sambil berharap bis segera datang.
"ck!, tangan kotorku? Hahaha kau selalu membalikan fakta Vallecha Ma! Siapa yang kotor tanganku? Atau tanganmu? kurasa lebih kotor kamu, kau tau kenapa?"
Echa terdiam. Lami mendekat kearah Echa lalu membisikkan sesuatu.
"karena kau telah membunuh temanmu sendiri!"
Bisikan Lami rupanya keras. Bahkan kedua teman yang bersama Lami, Jiheon dan Sohee menganga tak percaya.
Lami berdecih. Ia tahu kelemahan Echa. Echa masih terdiam, tak mengeluarkan sepatah kata apapun. Ekspresi diwajahnya tidak bisa berbohong, ia sedang tidak baik-baik saja.
"hahaha, kau pikir dengan pindah sekolah bahkan pindah negara seperti inipun aku tidak bisa mengejarmu lagi? Salah! Aku tahu apapun tentang dirimu, Aku tahu dimana tempat tinggalmu, sekolahmu, teman-temanmu bahkan seseorang yang kau sukai yang tadi berjalan berdua bersamu sambil menonton film bersama, ck menjijikan!"
"sudah berapa banyak cowok yang kau dekati? Sudah berapa banyak kau melakukan hal bodoh dengan mereka? Hahaha lucu sekali dari wajahmu yang polos ternyata-"
Belum selesai Lami berbicara, Echa sudah memotongnya. "aku tidak pernah melakukan hal bodoh seperti yang kau katakan!" tegas Echa.
Lami memutar kedua bola matanya malas. "Mana ada seorang b**ch yang mengaku kalau sendirinya b**ch"
Tanpa sadar kedua bola mata Echa berkaca-kaca. Ia tak suka jika ada seseorang yang berbicara kasar dengannya itu menyakiti hatinya. "Lami-ssi berhenti mengusikku!" Echa mencoba untuk melangkahkan kakinya namun Lami berhasil mencekal lengan Echa dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja | Kim Taeyoung Cravity[✓]
Fanfiction❝Kamu tahu? Senja tidak akan pernah mengkhianati janjinya, ia akan kembali karena apa? Karena kehadirannya akan selalu dinanti ❞