1. Dia Kim Taeyoung

1.3K 87 3
                                    

Disini lah aku, di bandara Incheon. Aku berdiri sambil memegangi kedua koper yang berisi barang-barang pribadi ku.

Ya aku adalah pendatang baru di negri Ginseng ini. Aku tinggal di Indonesia namun keturunan Taiwan dan Amerika. Ayahku seorang pebisnis besar di Korea Selatan alhasil aku dan keluarga menetap di sini. Sebenarnya keluargaku sudah terlebih dahulu berada di sini dan aku baru menyusul.

Sekarang aku menunggu Kaka laki-laki ku yang berusia 4 tahun lebih tua dariku, dia tampan.

Baru saja aku berbicara mengenai Kaka laki-laki ku dia sudah datang menghampiriku seraya melambaikan tangannya dengan senyum cerah yang melukis di wajahnya.

"Vallecha Ma" panggilnya lantang. Ia langsung memeluk tubuhku dengan erat seraya mengelus-elus rambutku seperti kucing.

"ihh jangan dielus-elus aku tidak suka" omel ku seraya membenarkan rambutku.

"rupanya adik oppa sudah besar sudah tidak mau dielus-elus lagi"

"iya dong bahkan aku sudah lebih tinggi dari oppa" ujarku sombong memamerkan tinggi ku dengan oppa yang berbeda beberapa cm. Emm mungkin kami hanya berbeda dua cm, tapi tetap saja kan aku lebih tinggi darinya.

Ohh ya, aku lupa mengenalkannya.

Dia adalah Allen Ma, ya Kaka ku satu-satunya yang paling tampan, paling baik, dan paling pengertian, pokoknya dia yang terbaik.

"baiklah aku mengalah, kau memang lebih tinggi dariku"

Aku tersenyum bangga.
"Jadi kau mengaku kalau kau itu pendek?" ejek ku lagi. Aku sangat suka mengejek oppa ku ini, entahlah mengapa.

Ka Allen mulai terlihat kesal namun rupannya ia masih sabar menghadapi adik perempuannya ini.

"Aku tidak pendek, cuman belum tinggi"

"sama saja itu, jadi kapan tingginya oppa?"

"Sudahlah jangan berdebat disini, kau baru pulang masa langsung mengejekku" protes Ka Allen. Mungkin Ini lah alasan mengapa aku suka mengejek ka Allen, karena dia kalau kesal itu lucu.

"Yak Apa kau tidak merindukanku?"ujarnya  segera mengambil kedua koper yang sedari tadi aku pegang.

"Aku rindu oppa tapi aku lebih rindu appa dan eomma"

"Dasar anak eomma dan appa"

"memang aku anak eomma dan apaa"

"terserah kau saja lah"

Ngomong-ngomong tentang appa dan eomma. Aku tidak melihat merwka menjemputku. Apa mungkin mereka menungguku dirumah.

"Oppa, kenapa appa dan eomma tidak menjemput ku juga?"tanyaku penasaran.

Aku baru saja menyadari jika appa dan eomma tidak menjemput ku padahal beberapa hari yang lalu mereka berjanji akan menjemput ku.

Ka Allen diam ia menghembuskan nafas nya dalam.

"Mereka baru saja pergi keluar kota, appa mu selalu sibuk dengan pekerjaannya dan eomma mu selalu saja mengikuti kemana appa mu pergi, tenang saja besok pasti mereka pulang" ujar Ka Allen.

Aku mengerti appa ku seorang pebisnis besar pasti selalu sibuk dengan pekerjaannya dan eomma ku yang sangat menyayangi appa selalu saja mengikuti kemana appa pergi.

"Yah sayang sekali, padahal mereka berjanji akan menjemputku" ucapku murung. Moodku langsung berubah tadinya aku senang, aku kira mereka menjemputku tapi mereka malah pergi ketika aku datang.

"Jangan sedih kan ada oppa, oppa akan selalu menemani mu"

Aku mengganguk kecil.

"Ayo kita habiskan waktu bersama kau mau kemana? Shopping? Kau suka sekali shopping ka? Toko buku? Atau Tempat wisata? Ahh sungai han? Katanya kau ingin sekali kesana ayo kita kesana" ajak Ka Allen. Aku tahu dia mencoba untuk membuatku bersemangat kembali.

Senja | Kim Taeyoung Cravity[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang