"Astaga! Nona sepertinya sudah bangun! cepat beri tahu Tuan besar!"
Samar-samar Elia mendengar suara seorang wanita yang berteriak panik saat ia mencoba menggerakan tangannya. Elia mencoba membuka matanya yang terasa berat, dan melihat cahaya yang sangat terang menyinarinya dan dia berada di sebuah ruangan yang sangat berbeda dari kehidupannya dulu.
'gue dah di surga?' Elia membatin kepada dirinya sendiri dan mencoba untuk bangun akan tetapi tubuhnya terasa remuk.
"Ah! Nona anda sebaiknya jangan terlalu banyak bergerak dulu!" kata seorang perempuan sambil membantu Elia duduk di kasur.
'eh? bukannya dia harusnya nanyain amalan gue waktu hidup?'
'jangan-jangan ini neraka?'
Tepat pada saat itu datang dua orang wanita dengan pakaian pelayan ala zaman victoria dan yang satu lagi berpakaian cukup anggun, serta seorang pria dengan badan tinggi besar dan seorang pria baruh baya berjas panjang. Elia hanya melongo melihatnya.
'Kenapa malaikatnya pada cosplay?'
batin nya melihat empat orang yang baru masuk ke ruangan megah yang di tempatinya.
"A-air..." Elia berusaha meminta air kepada wanita di samping nya karena tenggorokannya terasa amat kering. Semoga malaikat yang ada di samping nya berbaik hati memberinya minum. Eh, di surga ada air kan?
'Njir, kenapa suara gue jadi gini?' Elia sedikit heran namun, ia berpikir itu adalah efek kurang air atau dia nya yang sudah terlalu lama tidur/pingsan/(nyaris) mati?
Dengan sigap seorang wanita yang berdiri di samping ranjang memberinya sebuah gelas perak yang berisi air. Elia langsung meneguk habis isi gelas lalu mengembalikannya pada orang itu tanpa memedulikan tatapan keempat orang tadi.
"Ah..., Maaf kalian siapa ya? Ini dimana?" Elia pun memutuskan untuk bertanya siapa gerangan orang-orang aneh itu karena mereka tidak kunjung menanyai amalannya sehingga ia cukup yakin mereka bukan malaikat.
Tampak jelas dua orang pasangan paruh baya dengan pakaian mewah tadi shook mendengar perkataan Elia.
━━━━━━━ ☆ ━━━━━━━
"Jadi, namaku Greta Bellanca Zouch?" Elia bertanya pada pelayan pribadinya yang di ketahuinya bernama Bell.
"Benar Nona. Tuan besar sendiri adalah seorang Duke di kerajaan ini" Bell menjelaskan sambil menyisir rambut Elia yang baru saja mandi. Elia hanya mengangguk-angguk mendengarnya.
Setelah ia bertanya mengenai siapa orang-orang yang bersamanya, sang dokter mendiagnosis bahwa Greta -yang saat ini tubuhnya di tempati oleh Elia- kehilangan ingatannya karena benturan keras di kepalanya sewaktu Greta kecelakaan kereta kuda. Kedua pasangan yang kelihatannya seperti orang tua Greta saat itu hanya bisa memandang iba pada putri mereka.
Dokter menyarankan agar semua orang yang ada di kediaman Greta membantunya mengingat kembali memorinya.
━━━━━━━ ☆ ━━━━━━━
Malam pun tiba, Elia sudah menyelesaikan makan malam di kamarnya dan sekarang ia sendiri di dalam ruangan yang dominan warna krem keemasan itu. Kembali memikirkan hidup nya yang tiba-tiba berubah.
Saat sedang asik berguling kanan-kiri ia tiba-tiba merasa ada yang aneh dengan nama dan keadaannya sekarang. Elia melotot begitu kepingan puzzle di pikirannya menyatu.
'GUE DI DALEM BUKU ANJIRR!'
Rasanya pengen teggelam di laut aja saat ia mengingat perempuan yang ia tempati tubuhnya sekarang adalah seorang antagonis yang akan segera mati di dibunuh tunangannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life | Jeno Jaemin
Fanfiction[ not bxb ] "Mereka kenapa ngikutin terus sih? bukan malaikat pencatat amal kan?" Elia meninggal mendadak karena sebuah kecelakaan, Elia cuma berharap dirinya bisa masuk surga. Tapi, takdir membawa jiwanya masuk kedalam tubuh seorang tokoh di dalam...