Sudah beberapa bulan sejak kejadian Jaemin menginap di kediaman Greta dan keluarganya. Kini Greta dan Jaemin cukup dekat. Sudah berkali-kali Greta membujuk Jaemin agar mau membantunya kembali ke dunia nya, tapi Jaemin pasti akan berpura-pura lupa.
Setelah beberapa hari lalu Jaemin diancam oleh Greta akan ditenggelamkan di danau tempat mereka bertemu dulu, akhirnya Jaemin terpaksa membantu Greta untuk mencoba mencari jalan untuk kembali ke dunia asalnya.
━ ☆ ━
Matahari yang bersinar lumayan terik hari ini menyinari seluruh wilayah kerajaan Minerva. Dan disinilah Greta, dipinggiran daerah kerajaan yang berupa hutan. Setelah beberapa minggu, Jaemin telah mengajak Greta untuk bertemu dan berdiskusi tentang masalah Greta di persembunyiannya.
"Nona yakin?" Tanya Bell, Ia sebenarnya tidak tahu kenapa Nona nya meminta ditinggalkan di pinggir hutan.
"Tentu saja!" Jawab Greta dengan mantap.
Setelah diyakinkan Greta, Bell dengan berat hati meninggalkan Nona mudanya bersama Jaemin di pinggir jalan setapak ditengah hutan yang lumayan sepi siang itu. Setelah kereta keluarga Greta menghilang di balik bukit, barulah Jaemin mengajak Greta untuk masuk ke dalam hutan.
"Astaga, Jauh amat sihh?!" Greta yang sudah tidak sabar akhirnya protes. Awalnya, dia sudah bersemangat bisa selangkah lebih dekat kebali ke dunia asalnya namun, dihadapkan dengan cobaan berjalan kaki di hutan yang panas dan pengap, serta banyak serangga dimana-mana, semangatnya pun perlahan menguap.
Jaemin tiba-tiba berhenti dan membuat Greta ikutan berhenti lalu menoleh ke arahnya,
"Kenapa?"Tanya Greta waspada. Ia takut jika tiba-tiba akan ada beruang atau harimau yang menerkamnya.
"Kemari, pegang tanganku." Ujar Jaemin sambil mengulurkan tangannya.
"Dih? Modus jangan di tengah hutan gini napa" Ucap Greta jengah sembari menempis tangan Jaemin, Ia kemudian kembali berjalan mendahului Jaemin.
"Astaga. Kau ini ternyata banyak omong, ya.." Balas Jaemin. Dia pun segera meraih pergelangan tangan Greta kemudian,
WUSHH
"A-Apa yang baru saja terjadi??" Greta yang terkejut kehabisan kata-kata.
"Magic." Jawab jaemin dengan santai dan tersenyum.
"Huh..?" Greta masih tidak bergerak dari tempatnya
"Ayo!" Ucap Jaemin sambil berjalan mendahului Greta masuk ke gubuk sederhana yang kini ada dihadapan mereka.
━ ☆ ━
Setelah mendengar penjelasan panjang lebar Jaemin dengan sedikit perdebatan alot diantara keduanya, Greta harus merelakan harapannya untuk kembali ke dunia asalnya. Jaemin berkata ada kemungkinan untuk kembali namun, tubuh Greta yang ada di dunianya sana 'tidak sempurna' yang akhirnya memperkecil kemungkinan jiwa Elia untuk kembali.
Sepertinya, tubuh Elia disebutkan seperti itu oleh Jaemin karena ia tidak ingin Greta shook dikarenakan ada beberapa bagian tubuh Elia yang terpisah akibat kecelakaannya. Greta sendiri merinding memikirkan itu.
"Jadi, Bagaimana?" Jaemin menanyakan keputusan Greta.
"Yah, mau bagaimana lagi. Sepertinya aku memang harus mencoba untuk tetap hidup sebagai anak tunggal kaya raya." Jawab Greta lesu sambil menghela nafas.
"Kalau itu memang maumu..., Semangat bestie." Jaemin menatap kasihan kepada Greta.
Setelah menunggu Greta menenangkan dirinya, akhirnya mereka berdua keluar dari gubuk itu, dan karena Jaemin mengerti jika Greta sedang tidak bertenaga, akhirnya ia menggunakan kekuatannya untuk berteleportasi.
━ ☆ ━
"Sampai bertemu lagi, Nona." Ujar Jaemin sambil membantu Greta naik ke kereta kuda yang telah ia sewa di kota.
"Hmm.., Terimakasih sudah mau membantuku" Balas Greta dari dalam kereta.
"Dengan senang hati" Jawab Jaemin tersenyum sembari melambaikan tangannya ke kereta yang sudah mulai berjalan itu dan dibalas oleh Greta.
Setelah sampai di kediamannya, membersihkan diri lalu makan, Greta langsung menghempaskan badannya ke tempat tidur sembari memikirkan langkah mana yang harus ia ambil kedepannya.
Karena terlalu banyak berpikir, dan lelah setelah perjalanan panjangnya hari ini, tak lama kemudian Greta pun terlelap.
Ia bahkan tidak menyadari bahwa ada yang mengawasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life | Jeno Jaemin
Fanfic[ not bxb ] "Mereka kenapa ngikutin terus sih? bukan malaikat pencatat amal kan?" Elia meninggal mendadak karena sebuah kecelakaan, Elia cuma berharap dirinya bisa masuk surga. Tapi, takdir membawa jiwanya masuk kedalam tubuh seorang tokoh di dalam...