Setelah berteriak dengan segenap napas yang ada di paru-parunya, Greta yang melihat pengawal nya lengah langsung mengendap-endap ke arah kerumunan orang dan menghilang dari sisi pengawalnya.
Setelah menyelinap/berlari di antara kerumunan orang, akhirnya Greta bisa keluar dari lautan orang yang sedang menikmati festival.
Untung saja dia tidak memakai pakaian yang "heboh" sehingga orang-orang di sekitarnya tidak menyadari keberadaannya sebagai putri tunggal seorang Duke yang sedang diam-diam kabur.
━━━━━━━ ☆ ━━━━━━━
BRUKKK
Terlalu fokus dengan pemandangan alun-alun membuat Greta tidak sengaja menabrak seorang pemuda berambut coklat muda yang sedang membawa beberapa tumpuk buku.
"Ah! m-maafkan saya.." Greta membantu si pemuda memumuti bukunya yang berserakan.
"Tak apa-apa"
"Kau bukan dari sini..." Gumam si pemuda yang membuat Greta tertegun sesaat.
"A-apa maksud mu?"
"Nah! sebelum itu, bagaimana jika kau menemani dan mentraktirku di cafe di situ sebagai permintaan maaf karena menabraku?" Ucap si pemuda sambil tersenyum lebar.
Greta yang melihat seberapa cepat mood orang di depannya ini berbubah hanya melongo dibuatnya
'Orang gila..' Greta tanpa sadar mengangguk menyetujui ajakan pemuda itu.
.
.
.
"Sepertinya kita belum berkenalan nona cantik, kenalkan saya Jaemin Zachary Witton, penyihir terbaik dari yang terbaik dari menara sihir" Ucap pemuda itu sambil tersenyum lebar.
"Amanda. Senang berekenalan dengan anda" Ucap Greta disertai senyum terpaksa sambil melihat-lihat selembar menu yang tersedia di meja.
Jaemin agak kaget karena gadis di depannya ini mengabaikan nya dan lebih memilih melihat selembar kertas untuk mengelap ingus. Padahal biasanya dia sangat terkenal di kalangan gadis-gadis muda di Kerajaan Minerva.
"NONA!"
Teriakan yang menggelegar itu membuat kepala semua orang menoleh kearah pintu masuk, termasuk Greta, dan dia menemukan Bell dan yang lainya disana.
'Siallll....! Gue belom sempat nyobain cikin gorenggg...' Elia menangis darah dalam hati.
"Ehem, maaf tuan sepertinya saya tidak bisa menemani anda" Ucap Greta seraya berdiri dari kursinya.
"Ini untuk membayar" Ujar Greta meletakkan beberapa keping koin emas di meja lalu setelah berpamitan, ia pergi menghampiri Bell yang sudah menunggu.
━━━━━━━ ☆ ━━━━━━━
Daaaaannn, disinilah Greta -yang baru habis kena omel habis-habisan sama Ibunya dan dapet bonus hukuman dari Ayahnya- yang lagi guling-guling nggak jelas di kasurnya yang lebar nya bukan main.
Kalo dari hasil diagnosis Bell, Greta kena depresi ringan karena belom sempat makan ayam goreng dan currywurst yang ada di cafe tadi ditambah hukuman tidak boleh keluar rumah selama dua minggu.
Pada akhirnya, Greta menyerah membujuk ayahnya untuk mengurangi hukumannnya dan memutuskan untuk berdiam diri di kamar dan bertapa mencari pencerahan untuk membatalkan pertunangannya.
Karena imipan untuk kabur dan hidup sederhana di pinggir kota sudah tidak memungkinkan -karena Ayahnya menambah pengamanan disekitar Greta-, Ia bertekad untuk hidup mevvah dan jadi anak tunggal kaya raya yang sesungguhnya.
A lil Note (-_-)/:
-Kerajaan Minerva : Nama kerajaan yang ada di buku yang di baca Elia. Kelak dipimpin Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life | Jeno Jaemin
Fanfiction[ not bxb ] "Mereka kenapa ngikutin terus sih? bukan malaikat pencatat amal kan?" Elia meninggal mendadak karena sebuah kecelakaan, Elia cuma berharap dirinya bisa masuk surga. Tapi, takdir membawa jiwanya masuk kedalam tubuh seorang tokoh di dalam...