"APA?!! BAGAIMANA BISA?!!" Teriakan Jeno menggema di seluruh ruangan. Para pengawal Jeno yang ada di ruang kerja sang Putra Mahkota itu refleks menutup kuping.
"M-Maaf yang Mulia..." Xiao, Seorang agen rahasia utusan Jeno menundukan kepalanya memohon maaf.
"Hhh..." Jeno kembali terduduk lemas dikursinya diiringi helaan nafas berat sembari memijat sisi kepalanya yang diterpa rasa pusing yang tiba-tiba.
Para pekerja dan pengawal Jeno yang ada diruangan itu ikut menggigil akibat suhu dan hawa diruangan itu yang berubah menjadi dingin.
"Jangan sampai lengah dan tetap teruskan apa yang kusuruh dengan Teliti." Ujar jeno sambil menatap tajam Xiao.
"Baik yang Mulia!"
━ ☆ ━
"Hmmm.., Ini salah, Yang ini juga salah. Ada apa denganmu hari ini, Nona?"
"Diamlah, Sialan!!" Greta yang sudah stress pun tersulut emosi akibat omongan Jaemin.
Guru privat Greta tidak bisa hadir seminggu ini dan berkata akan mengirim penganti. Sudah dua hari dan Greta sangat amat senang karena guru pengganti itu tidak juga datang, dan itu berarti Greta mendapat libur pelajaran mendadak .
Namun, harapannya pupus saat tadi pagi, seorang pelayan menghampirinya dan mengabarkan bahwa Jaemin datang, dan ialah yang akan menggantikan guru Greta. Jadilah Greta mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan dan menunggu dikoreksi langsung oleh Jaemin.
Greta yang otaknya sudah berasap karena berurusan dengan tumpukan-tumpukan kertas itu ditambah Jaemin yang entah kenapa senang sekali membuatnya kesal karena komentar-komentar nyelenehnya terhadap hasil kerjanya membuat semangat hidup Greta langsung hilang.
"Dasar sok tahu, Kelinci licik!, bla bla bla..." Greta mengumpat pada Jaemin sambil agak berbisik dan tangannya yang tetap setia menulis asal-asalan materi pelajarannya.
Saking kesalnya, Greta tidak menyadari bahwa Jeamin yang duduk di hadpannya sedang menatapnya dalam diam sabil sedikit tersenyum.
"Apa Kau, Lihat-lihat!!" Greta mendesis saat mendengar suara kekehan Jaemin.
"Haha, Semangatmu sepertinya sudah hilang. Mau beristirahat sebentar?" Jaemin bertanya setelah menghentikan tawanya.
"Boleh kah?"
"Tentu."
Setelah mendengar jawaban Jaemin, Greta segera menghentikan semua yang sedang dikerjakannya, dan langsung memanggil Bell untuk membawakan mereka sesuatu untuk dimakan.
Setelah lima belas menit mereka makan dalam diam, Jaemin kembali bertanya pada Greta,
"Apa kau akan datang ke festival akhir tahun nanti?" Tanyanya.
"Tentu tidak." Jawab Greta sambil masih asik mengunyah biskuit coklatnya.
"Kenapa? Padahal festival sudah dimulai dari beberapa hari yang lalu. Dan puncak acaranya malam ini, kan?" Tanya Jaemin penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life | Jeno Jaemin
Fanfiction[ not bxb ] "Mereka kenapa ngikutin terus sih? bukan malaikat pencatat amal kan?" Elia meninggal mendadak karena sebuah kecelakaan, Elia cuma berharap dirinya bisa masuk surga. Tapi, takdir membawa jiwanya masuk kedalam tubuh seorang tokoh di dalam...