11 | J and J

204 36 2
                                    


Terlihat Bell dan para pelayan serta beberapa prajurit didepan pintu, tampang mereka semua terlihat sangat terkejut ketika melihat Greta dan Jaemin berdua(-an)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat Bell dan para pelayan serta beberapa prajurit didepan pintu, tampang mereka semua terlihat sangat terkejut ketika melihat Greta dan Jaemin berdua(-an).

Greta terlihat seperti orang yang baru saja digrebek karena melakukan hal yang iya-iya. Sementara Jaemin masih dengan tampang kalem tidak berdosanya, walaupun dalam hati jantungnya udah dag-dig-dug.

(Jaemin sebenernya deg-degan karena tadi dia waktu kaget, hampir nyemburin air  yang lagi dia minum ke muka syantique Greta)

"KAUU!!" Bell dengan murka langsung berjalan kearah Jaemin dengan jari telunjuk yang juga menuding ke muka Jaemin.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA NONA?!!" raut wajah Bell terlihat murka.

"??"


━ ☆ ━

Setelah penjelasan panjang x lebar x tinggi di ruang minum teh, akhirnya emosi Bell  bisa teredakan dan pikirannya yang iya-iya tentang Jaemin juga ikutan pudar. Jaemin sendiri hanya cengar-cengir nggak jelas di hadapan Greta dan Bell.

"NONA!" Terlihatlah seorang pelayan berjalan terburu-buru ke arah gazebo tempat Greta dkk minum teh.

"Ada apa?" Tanya Greta pada pelayan yang kini sudah berdiri di hadapannya.

"Mohon maaf sekali saya mengganggu anda tapi, Yang Mulia Putra Mahkota datang dan sudah menunggu anda" Ucap pelayan tersebut dengan gugup.

'What the f--'

"Dia datang tanpa diundang?" Terlepas dari kekesalannya, Greta berusaha untuk tetap terlihat tenang.

"Beliau berkata sudah mengirim surat izin pada Duke dan disetujui.." Jawab si Pelayan.

"Hahhh.., baiklah akan kutemui dia" Dengan berat hati Greta berdiri dari duduknya dan berjalan menuju ruangan dimana Jeno menunggunya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Greta saat menyadari Jaemin mengikutinya seperti anak ayam.

"Jadi kau bermaksud untuk meninggalkanku?! Aku juga seorang tamu di sini!"

"Bukan begitu! Tapi, kau kan tidak punya urusan bertemu dangan si brengs—eh Putra Mahkota." 

"Aku ini kan sahabatnya!" Jaemin tetap bersikeras untuk ikut menemui Jeno.

"Baiklah! Tapi, setelah itu kau harus segera pulang!" Ucap Greta tegas.

"Ok." Ujar Jaemin santai sambil berjalan mendahului Greta.

'Ini yang punya rumah sebenernya siapa, yang tamu siapa coba...' Gerutu Greta sambil berusaha menyalip langkah Jaemin.


━ ☆ ━

"Salam kepada Yang mulia Putra Mahkota" Ucap Greta sambil sedikit membungkuk pada Jeno.

 "Hm." Balas Jeno yang meliriknya sedikit sambil kembali meminum tehnya.

'Sialan!'  batin Greta

"Aku datang kemari karena hanya ingin— Tunggu, kenapa dia disini? " Tanya Jeno saat matanya melihat Jaemin berada di belakang Greta.

"Hai." Sapa Jaemin dengan santai, kemudian  mendudukan pantatnya di sofa panjang dihadapan Jeno.

Jeno menatap Jaemin seakan-akan ia adalah alien yang nyasar di bumi.

"Jadi, Apa yang Mulia lakukan disini?" Tanya Greta tanpa mempedulikan wajah keheranan Jeno dan menududukan dirinya di sisi sofa yang lain, di sebelah Jaemin.

"Tunggu! Bukan kah seharusnya AKU yang menanyakan apa yang DIA lakukan di sini?!" Tanya Jeno agak kesal sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Jaemin yang dengan santainya malah memakan kudapan yang dihidangkan untuk Jeno.

"Kemarin ada kejadian yang membuatku berada di sini, dan kau tidak perlu tau kronologi lebih lanjutnya." Jawab Jaemin.

"Jadi, apa alasanmu kemari?" Tanya Greta lagi.

"Awalnya aku ingin berbincang sebentar soal masalah kita. Tapi, aku tidak ingin ada orang lain yang ikut campur tangan." Jawab Jeno sambil melirik Jaemin agak kesal.


━ ☆ ━

Setelah berbincang selama beberapa menit, Jeno akhirnya memutuskan untuk pulang— lebih tepatnya, Jeno diusir secara halus oleh Greta, dan Jaemin pun juga terusir. Greta akhirnya mengantar dua orang tamunya ke pintu depan dengan senang karena hidupnya akan kembali tenang setelah ini.

"HEI BRO!" Teriak Jaemin.

"?" Jeno yang sudah berjalan duluan menuju kereta kuda yang telah menunggunya pun berhenti lalu menoleh ke belakang dengan wajah galak nya  dan menaikkan sebelah alisnya yang seolah berkata "APA?!!".

"KitaKanBertemanJadi,BolehKanAkuIkutDiKeretamu!"Ucap Jaemin dalam satu tarikan nafas.

"Ck, baiklah. Cepat." Ujar Jeno malas sambil kembali berjalan menuju kereta yang menunggu.

"Yess! Baiklah Nona Cantik, sampai bertemu lagi!!" Ucap Jaemin sambil berlari ke kereta Jeno lalu melambai kan tangannya pada Greta.

Greta yang menganggap tingkah Jaemin yang konyol pun tertawa kecil sambil membalas lambaian tangan Jaemin.

Greta yang sangat berbahagia karena tidak ada lagi pengganggu di rumahnya tidak menyadari di dalam kereta yang sudah mulai berjalan menjauh itu ada dua orang pria yang saling menatap kesal satu sama lain, dan jangan lupakan aura dingin yang ada di sekeliling mereka.

Greta yang sangat berbahagia karena tidak ada lagi pengganggu di rumahnya tidak menyadari di dalam kereta yang sudah mulai berjalan menjauh itu ada dua orang pria yang saling menatap kesal satu sama lain, dan jangan lupakan aura dingin yang ada di...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Another Life | Jeno JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang