29.【Kawula Muda】

406 49 3
                                    

Selamat membaca ❤

'Kawula Muda'

Ruang keluarga Dharma tampak lenggang siang ini, membuat sepasang muda-mudi itu terdiam canggung. Walau jika dilihat, anak sulung Shania dan Wisnu itu tampak santai mengotak-atik laptopnya, begitupun dengan Sulung Wirawan yang sibuk dengan ponsel.

"Raisha nyebelin banget!"

Naufal menoleh sekilah ke kiri, menatap wajah Calista, "Katanya maaf ya gue telat, jalanan macet. Dih, macet apaan?! Dia kepleset juga nyampe!" gerutu gadis itu.

Hari ini, para pelajar kelas 12 di Griya Bahana -yang sebentar lagi akan lulus- itu ingin berkumpul. Sesuai dengan kebiasaan mereka.

Pemuda itu terkekeh sebentar, lalu kembali fokus pada laptopnya. Membuat Calista menatapnya dengan lekat, lalu mendesah lelah.

"Sekarang lo jarang banget ngobrol sama gue," ucap gadis itu serius.

Mereka sudah mengenal sejak kanak-kanak, saat pola pikir mereka masih sangat sederhana. Calista jelas mengenal karakter tetangganya dengan baik, termasuk Naufal, karena mereka tumbuh bersama.

Di mata Calista, pemuda itu bukan jenis orang yang banyak bicara, tapi tidak pula sediam itu. Naufal masih menjadi teman diskusi terbaiknya hingga detik ini. Karena pemuda itu tidak pernah memberi penghakiman, sekalipun isi kepala Calista berseberangan dengan pendirian dan keyakinannya.

Peka jika pemuda itu memberi jarak, Calista merasa janggal.

"Nggak ada yang harus diobrolin."

"Lo risih diceng-cengin ya?"

Sontak Naufal melirik kesal, "Apaan!" dalihnya.

"Bener 'kan?! Lo jadi aneh waktu kita pulang bareng, pasti gara-gara digodain' kan?"

Lalu pemuda itu hanya diam dan Calista tahu jika tebakannya benar. Sebenarnya, hari itu Naufal tak berniat memberi tumpangan untuk Calista. Ia berniat menjemput sang adik yang pulang terlambat karena bimbingan olimpiade.

Tapi hari itu yang ia lihat justru Calista dengan mata yang sembab. Kata gadis itu, ia menangis karena supirnya lama menjemput, maka dengan tulusnya Naufal memberi tumpangan.

Tapi besoknya pemuda itu mendengar cerita dari Raisha yang dibalut dengan emosi. Calista habis diselingkuhi, begitu kurang lebihnya.

"Lo nggak risih?" pemuda itu bertanya sambil menatap Calista dengan serius.

"Lo risih?"

Naufal melengos dan enggan memperpanjang urusan. "Lemah lo, baru digodain begitu aja udah malu. Gimana mau punya pacar?" tapi tampaknya Calista masih tak mau selesai.

"Sok iya banget lo."

"Ya iyalah, gini gini gue pernah punya pacar."

"Terus diselingkuhin?"

Satu pukulan kuat di bahu kirinya membuat Naufal mengaduh. "Malesin banget! Lo jangan ngomong sama gue lagi!" kesal gadis itu.

Dan Naufal menurut.

"Fal."

"Hm?"

Griya Bahana ||twice ft. boys||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang