-Lupain semua nya

2.2K 131 17
                                    

sudah 2 hari sejak kejadian itu Ara tidak datang kesekolah dengan alibi sakit pada kedua orang tua nya , Hari ini untuk pertama kali nya ara kembali masuk sekolah setelah kejadian itu .

Seorang gadis berjalan menuruni satu persatu anak tangga dengan langkah lesu dan tas yang di sandang asal-asalan Ara melangkahkan kakinya menuruni tangga .

"Ara kamu kenapa sayang? Masih sakit?" Tanya mama nya yang baru saja berjalan untuk memanggil Ara agar sarapan

"Enggak ma  aku cuman masih lemes aja kok" ujar Ara berbohong

"Kamu serius mau berangkat sekolah hari ini? " Tanya syella meyakinkan

"Iya mama"

"Yasudah , ayo kita sarapan dulu"  ujar syella sambil merangkul tubuh sang putri

Ara dan mama nya berjalan menuju meja makan disana sudah ada Alvaro sang papa yang sudah menunggu kedua girl nya itu .

"Udah sehat sayang?" Tanya Alvaro pada Ara

"Iya pa " ujar Ara sambil tersenyum pada Alvaro

15 menit berlalu sesi sarapan keluarga mini Alvaro ini sudah selesai , Ara dan Alvaro sudah berangkat dan syella sudah selesai membereskan piring di meja tadi .

"Saat nya berubah menjadi seorang dokter lagi" ujar syella

                   *Not a dream wedding*

Chiara berjalan menelusuri koridor sekolah dengan tatapan kosong , tubuh nya yg terlihat makin kurus , kelopak mata yang makin sembab dan hitam .
Ara tampak menyedihkan dengan kondisinya .Tidak ada semangat seperti biasanya , senyum yang biasa nya selalu terbit kini selalu tenggelam oleh hal itu , hal yg membuat nya seperti sekarang.

Ara sudah masuk di dalam kelas , ia meletakkan tas nya dan kemudian duduk diam memandang kearah papan tulis dengan tatapan kosong seperti tadi.

"Ara? Akhirnya Lo Dateng lagi kangen banget gue sama Lo !" Ujar loli saat masuk kelas sudah melihat sahabatnya datang.

"Ra? Lo ngelamun? "Ujar loli namun tak ada tanda-tanda ara akan menjawab nya

"Hello , spadaa!!" Ujar loli lagi

"Astaga loli , Lo ngagetin gue tau gak!" Ujar Ara kaget

"Hey , gue dari tadi udah panggil Lo dengan halus tapi Lo seakan tuli yaudah gue kagetin aja" ujar loli

"Eh emang iya?" Tanya Ara pada loli

"Iyalah , lagian Lo kayak janda anak 3 deh banyak pikiran!" Ujar Loli asal

"Eh sorry , gue masih agak sakit jadi kurang fokus" kata Ara pada loli

"Iya gpp, Lo tau gak sih Ra gue sedih Lo ga sekolah kayak ada yg kurang gitu" ujar loli alay

"Dih geli gue denger nya "

"Ih Lo mah, orang gue serius" ujar loli sambil mengerucutkan bibirnya

Loli banyak menceritakan apa saja yg terjadi disekolah selama ia tidak sekolah mulai dari Yanyan di hukum lari keliling lapangan gara-gara buku tugas nya tinggal , loli yg dihukum bersihkan WC siswa cewe karna ketauan ngomongin kepala sekolah bau ketek , satu kelas kena hukum gara-gara buat tulisan " guru yg telat dilarang masuk" dan di tempel di depan pintu mereka dihukum hormat pada bendera dilapangan sampai jam pulang tiba . Dan kemarin adalah hari terakhir pak Ilham mengajar menggantikan pak Budi.

"Kemarin tu banyak yg sedih pas pak ganteng Ilham ga ngajar lagi" ujar loli

"Alay banget mereka" ucap Ara

"Ih gue juga sedih Ara , harus diajarin lagi sama pak Budi yg meresahkan"

"Lah kalau si pak Ilham yg ngajar lo bakal semangat ?" Tanya Ara

"Jelas , semangat buat mandangin guru ganteng "

"Astaga loli , Lo kalo mau pinter ya belajar tu harus ikhlas ga karna cuman pengen liat guru ganteng" jelas Ara pada sahabat nya itu.

Jam pulang tiba.

Ara loli dan yanyan berjalan menuju gerbang untuk pulang sekolah tapi saat sudah di dekat parkiran loli dan yanyan berhenti pasal nya hari ini yanyan bawa motor dan lollipop akan menebeng pada si yanyan.

"Dadah arang , gue sama lolipop pulang ya" ujar Adrian pada Ara

"Iya hati-hati Lo Yanyan bawa motor nya , Lo Bawa temen gue itu!" Ujar Ara pada Adrian

"Sip aman!"

Ara berjalan menuju halte di dekat sekolah, ia duduk dan membuka handphone nya rencananya akan memesan taxi online untuk pulang sekolah .

Tin tin tin...

Suara klakson mobil bersuara , kaca mobil itu terbuka dan terlihat lah sosok pria dengan jas hitam dan kacamata hitam nya siapa lagi kalau bukan si bujang lapuk Ilham.

"Chiara!" Panggil nya pada Ara

Ara yg tadi konsen membuka handphone Nya kini mengalihkan tatapannya kesuara yg memanggil nama nya .

"Apa?" Tanya Ara

"Ikut gue , ada yg pengen gue omongin " ujar Ilham

"Gak mau!" Jawab ara

"Gue gak ngasih tawaran , tapi sebuah paksaan!" Jelas Ilham

"Kalo gue ga mau ya gak mau! "

"Plis , gue bakal anter Lo pulang selama di perjalanan ada yg mau gue omongi" ucap Ilham

"Ga"

"Ayo cepet! Atau gue bakal bilang kalo Lo udah ga?" Ujar Ilham mengancam

"Ok!" Ujar Ara terpaksa

Ia berjalan menuju mobil Ilham dan membuka nya ia duduk dan kemudian mobil itu berjalan .

"Chiara? " Ujar Ilham memulai pembicaraan

"Gue mau minta maaf soal itu"

"Maaf om juga ga bakal balikin semuanya !" Ujar Ara

"Setidaknya gue udah ga merasa bersalah lagi "

"Hah? Kalau gue maafin om , dengan itu om ga bakal merasa bersalah lagi?"

"Iya Chiara"

"Haha mungkin om udah gila ya , dengan mudah nya bilang gitu ."

"Chiara , niat gue baik minta maaf "

"Tapi gue ga perlu maaf om"

"Yaudah terserah yg penting gue udah minta maaf" ujar Ilham tak peduli

"Lupain aja om , lupain semua nya anggap kita ga pernah terjadi apapun." Ujar Chiara
















Menjadi pembaca tanpa vote adalah tindakan tercela dan tidak baik.
Huuu sory banget ya readers kalo author lama banget up nya sory udah ngegantung kalian maklum lah author by sibuk 😄.

Bisa bantu follow akun Ig author :
aflenaflenenjelika


Not a dream weddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang