2. Strategi

7.3K 95 1
                                    

Sebuah tanggal pada akhir minggu ini telah ditandai. Tanggal dua puluh delapan. Sandra sudah menentukan kapan pesta bulanannya akan dilaksanakan.

Sandra memang anak pengusaha kaya raya. Dia yang bebas memilih jalan hidupnya, berpikir untuk menciptakan dunianya sendiri. Keramaiannya sendiri. Serta keinginannya untuk membuat semua orang bahagia dengan pilihan hidupnya. Maka dari itu, Sejak pertama masuk universitas, ia rutin mengadakan acara pesta setiap bulan, di rumahnya. Rumah hadiah ulang tahunnya yang ke tujuh belas.

Meski terlalu pemilih soal teman, Sandra tidak pernah menentukkan siapa yang pantas datang di pestanya. Ia selalu mengundang seluruh teman-teman sefakultasnya. Tapi, dua tahun berlalu, ia sama sekali tak pernah melihat Alan hadir di pestanya.

Lelaki itu benar-benar misterius.

Dilihatnya lagi kalender yang ia tandai. Tanggal dua puluh delapan bulan ini, Sandra harus memastikan Alan hadir di pestanya.

Ah. Cerdas sekali Sandra. Ia bisa minta nomor ponsel Alan dengan dalih untuk mengundangnya secara langsung ke pesta bulan ini.

Seulas senyum terukir di bibir Sandra yang mungil. Detik berikutnya ia menyadari jika momen taruhan ini begitu pas dengan kekosongan hatinya dan dua sahabatnya.

" Astaga. Kami bertiga benar-benar gila. Bukankah kami sedang tidak punya pacar?"

Rasanya lucu menyadari hal itu. Tiba-tiba, Sandra merasa ragu dengan kesepakatan gila ini. Seolah ada sesuatu yang mengganggu hatinya, tapi Sandra tak tahu apa.

Namun, pada akhirnya, Sandra mengambil ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan di grup The Arkeolog Hottest Girl.

Sandra Walter : Teman-teman, ingat kesepakatan kita tadi siang. Waktu mulai besok, saat mata kuliah pertama dimulai.

Terkirim.

***

Sandra Walter : Teman-teman, ingat kesepakatan kita tadi siang. Waktu mulai besok, saat mata kuliah pertama dimulai.

Caitlin mengembuskan napas kasar. Ia tak pernah berpikir jika ini serius. Tapi, Sandra si ambisius benar-benar serius. Jika sudah begini, ia tak akan bisa mundur.

Caitlin tidak sekaya Sandra yang punya orang tua konglomerat, juga tidak semampu Meg memanfaatkan kesempatan mendapatkan uang dari pria-pria yang mendekatinya. Orang tuanya hanya pegawai biasa, namun bercita-cita anak-anaknya menjadi luar biasa. Untuk soal uang, Caitlin jelas kalah begitu telak. Seratus sampai dua ratus dollar juga tidak sedikit. Jika Sandra sudah serius begitu, artinya taruhan ini tidak main-main.

Jika Caitlin tak mampu untuk membeli hadiah seharga tak kurang dari seratus dollar, artinya ia harus menang. Tapi, Caitlin juga kalah cantik dari Meg dan Sandra. Lalu, apa yang harus ia lakukan?

Pikirkanlah. Sebelum permainan dimulai, Caitlin tentu harus membuat strategi. Jika dia tidak kaya, tidak cantik, juga tidak pintar, apa menariknya?

Astaga! Bagaimana Caitlin bisa terjebak dalam pertaruhan bodoh macam ini? Bolehkah ia menyerah sebelum permainan dimulai dan mengatakan pada dua sahabatnya jika lebih baik ia menjadi mediator yang netral saja?

" Caitlin, bisa tolong antar mama ke kantor polisi?"

Caitlin langsung bangkit dari duduknya saat mendengar suara pintu kamarnya yang tidak dikunci dibuka. Itu mamanya. Wajahnya kelihatan sangat panik.

" Ada apa?" Caitlin yang tidak tahu apa-apa jadi panik juga.

" Chris... Menabrak orang."

Astaga. Kali ini Caitlin benar-benar panik. Christian, adiknya yang masih SMA benar-benar biang onar. Meraih sweater, Caitlin buru-buru turun dari kamarnya di lantai dua menuju garasi. Diikuti Mamanya.

Hot And ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang