8. Marah

773 56 2
                                    

HAPPY READING GAIS!🦋.

Jangan lupa vote dan komennya!!

Stay safe and healthy ya!!!😗🦋.

*****
Kania terus berjalan mencari sosok laki-laki yang pergi meninggalkan kantin tadi. Kania tidak tahu perginya Geovano tadi, jadi dia harus menemukan Geovano. Akhirnya Kania ingat dimana Geovano berada, dia segera berjalan menuju tempat tersebut, semoga saja Geovano ada disana.

Sesampainya ditempat tersebut, Kania lantas membuka pintu dan melihat sosok yang dia cari sedang duduk menatap langit yang cerah. Geovano belum menyadari kedatangan Kania. Kania berjalan mendekat dan duduk disamping Geovano yang membuat laki-laki tersebut menoleh kearahnya, "Ngapain lo disini?," Tanya Geovano tajam.

Kania mengelah nafas, "Aku kesini mau ketemu kak Geo makanya aku dateng kesini deh," Balas Kania disertai senyuman yang manis. Geovano terpanah melihat senyum itu, dia langsung membuang muka dan kembali menghadap langit yang cerah.

Kania lagi-lagi mengelah nafas karena tak ada jawaban dari Geovano, "Kak Geovano kenapa sih? Kok langsung pergi aja dari kantin tadi?." Tanya Kania.

"Nggak," Jawab Geovano singkat.

"Kakak marah gara-gara kak Aidan godain aku begitu?." Tanya Kania tepat sasaran.

Geovano menoleh, "Lo udaa tau jawabannya ngapain nanya." Balasnya sangat datar.

"Huft, tapi kakak kenapa harus marah? Kan kak Aidan cuma bercanda doang tadi." Jelas Kania.

"Nanti lo tau sendiri, kenapa gue marah banget pas ngeliat Aidan godain lo begitu." Balas Geovano datar dan berjalan meninggalkan Kania yang kebingungan.

"Hah? Maksudnya apa?," Tanya Kania bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

*****
Geovano meninggalkan Kania di rooftop, Geovano hanya sedikit kesal apabila ada laki-laki yang berani menggoda Kania. Ada apa dengan dirinya? Geovano pun tak tahu.

Sekarang Geovano berjalan menuju kelas. Sesampainya dikelas, dirinya langsung masuk dan langsung duduk di tempat duduknya. Bisa dilihat teman-temannya pun sedang berada dikelas. Denza yang menyadari kalau Geovano duduk ditempatnya pun menoleh, "Woi bos darimana aja lo?," Tanya Aidan.

Geovano hanya melirik tanpa mau menjawab.

"Yaelah bos, kita dari tadi nungguin lo disini. Tiba tiba pergi dari kantin. Abis darimana lo?," Timpal Gaza.

"Rooftop," Jawab Geovano singkat.

Denza mengernyit, "Rooftop? Lah barusan si Kania nyariin lo. Ketemu lo sama dia?," Tanyanya.

"Hm," Balas Geovano singkat.

"Lo kenapa sih? Marah sama Aidan karena si Aidan godain si Kania?," Tanya Denza.

"Nggak,"

Aidan yang mendengar pertanyaan Denza pun sontak meminta maaf kepada Geovano, dirinya tak mau di baku hantam. Bisa bisa muka yang ganteng itu jadi jelek akibat pukulan dari Geovano.

"Bos, sumpah bos beneran dah ini mah. Gue minta maaf udaa godain gebetan lo. Suerr deh gue becanda doang," Ampun Aidan. Geovano melirik nya singkat.

"Mampos lo, nggak dimaafin sama sii bos. Bisa bisa Lo di kick dari Alegra hahaha," Ledek Denza disertai tawa yang pecah.

"Bangsat Lo den." Desis Aidan menatap tajam kearah Denza.

"Uda bos mending si Aidan mah langsung keluarin aja dari Alegra," Kompor Gaza.

"Suer bos becanda doang tadi," Aidan lagi lagi menjelaskan kalau tadi dirinya hanya becanda terhadap Kania.

Bagas yang dari tadi menyimak obrolan mereka pun menyahut, "Tapi bos kan lo sama si Kania itu nggak pacaran, ngapain lo harus marah sama si Aidan?," Tanya Bagas tepat sasaran.

𝘼𝙇𝙀𝙂𝙍𝘼 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang