10. Ruang UKS

669 56 1
                                    

HAPPY READING GAIS!🦋.

Jangan lupa vote dan komennya!!

Vote dan komen kalian berarti banget buat aku hihi🦋🖤.

Stay safe and healthy ya!!!🦋💗.

*****
Sesampainya dirumah Geovano lantas masuk kedalam rumah, Geovano menatap kearah seseorang yang duduk di ruang tengah dengan sorot mata datar, "Abis darimana kamu, Vano?." Tanya Adi, ayahnya Geovano.

"Markas." Jawabnya singkat dan datar.

Dia langsung berjalan menuju kamarnya tapi berhenti ketika sang Bundanya bertanya, "Vano, muka kamu kenapa memar gitu? Kamu abis berantem? Sini bunda obatin dulu lukanya." Geovano menoleh lalu menggeleng, dia langsung kembali berjalan menuju kamarnya.

Geovano lantas masuk ke kamarnya dan mulai membersihkan diri sebab dirinya abis dari luar. Setelah membersihkan diri, Geovano lantas keluar dan langsung duduk di atas kasur. Pikirannya terus berkecamuk mengingat perkataan tersebut, "Gue nggak bakalan biarin lo deketin dia, Draco." Gumamnya datar.

Geovano lantas membaringkan tubuhnya diatas kasur, dirinya sangat lelah dan Geovano memutuskan untuk tidur. Geovano mulai memejamkan matanya, dan melupakan kejadian dan perkataan tersebut.

******
"Ck, kenapa sih hari tuh cepet banget?! Aishhhh aku males sekolah." Dumel Kania diatas kasur.

"Ah, lebih baik aku mandi sekarang deh daripada nanti telat lagi kan males aku harus dihukum sama Bu Sofi." Ucapnya seraya bangkit dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah selesai mandi Kania langsung turun kebawah dan melihat orang tua beserta abangnya sudah duduk manis di meja makan, Kania tersenyum lebar, "PAGI SEMUAAA!!." Teriak Kania riang.

Yasa selaku Abang kedua Kania pun menoleh, "Ck, jangan teriak princess masih pagi." Ucap Yasa.

Kania menyengir lalu mencium pipi orang tua nya beserta pipi Yasa, "Maaf bang hehehe." Kania cengengesan.

"Bang Yasa doang nih yang dicium princess?." Tanya Edwin kesal.

"Oh iyaa hehehe Kania lupa kalau punya 2 abang." Kata Kania lalu mencium pipi Edwin.

"Pagi abang Edwin yang ganteng!." Lanjut Kania setelah mencium pipi Edwin.

Edwin mengacak rambut Kania gemas, "Pagi princess nya Abang!." Katanya.

Yasa yang melihat itu memutar bola mata malas, "Jadi bang Edwin doang nih yang ganteng? Oke kalo gitu." Yasa ngambek.

Kania yang gemas melihat Yasa yang ngambek seperti itu lantas bersuara, "Iya nih bang Edwin doang yang ganteng, bang Yasa jelek." Ledek Kania.

Yasa melotot mendengar itu, "HEH! NGGAK GUE TRAKTIR LAGI LO YA,NIA! AWAS AJA!." Teriak Yasa kesal.

"Ihhh bang Yasa baperan." Ledek Kania.

"Yasa berangkat duluan ya,Pa Ma" Pamit Yasa sambil salim sama kedua orang tuanya.

"Ihhh abanggg Kania nebeng ih." Ucap Kania langsung buru-buru minum susu nya.

"Pelan-pelan princess," Ucap papa nya yang melihat Kania yang buru-buru minum susunya.

"Hah, Kania nggak bisa,Pa. Nanti ditinggal sama bang Yasa." Balas Kania.

"Abang tungguin, dek. Jadi nggak usah buru-buru gitu." Ujar Yasa.

Kania mengangguk lantas salim, "Pa, Ma, bang Edwin, Kania berangkat dulu ya! Assalamu'alaikum." Pamit Kania.

Kania langsung menggandeng tangan Yasa, "Ih ayo Abang nanti Nia telat."

"Iyaiya sabar princess, nggak bakalan telat."

𝘼𝙇𝙀𝙂𝙍𝘼 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang