15. Merenggang

970 55 19
                                    

HAPPY READING GAIS!🦋.

Jangan lupa vote dan komennya!!

Vote dan komen kalian berarti banget buat aku hihi🦋🖤.

Stay safe and healthy ya!!!🦋💗.

****
Semenjak kejadian di kantin sekolah, Kania menjauh dari Geovano. Kania seolah-olah menjaga jarak oleh Geovano. Geovano sangat menyadari sifat Kania yang berubah seperti itu. Bila Kania melihat Geovano dikantin pasti Kania akan membuang muka tidak mau bertatapan dengan Geovano. Sebenarnya apa yang terjadi?.

Seperti sekarang ini, Kania sedang berjalan di koridor sekolah tidak sengaja bertemu dengan segerombolan geng Alegra yang lagi mengobrol di koridor. Geovano yang menyadari ada Kania pun lantas menoleh, Kania menunduk melewati Geovano yang terdiam melihatnya. Geovano mengernyitkan dahi bingung, apa salah dirinya sampai Kania bersikap seperti itu?.

Kania mempercepat jalannya, dirinya malas bertemu dengan Geovano.  Geovano lantas bangkit dari duduknya berniat mengejar kania.

Kania merasa ada seseorang yang mengikuti dirinya dari belakang lantas menoleh kearah belakang. Seketika Kania membulatkan matanya melihat geovano yang mengejar dirinya dari belakang, lantas Kania sedikit mempercepat jalannya agar geovano tidak mengejar dirinya.

Geovano berlari lebih kencang untuk mengejar Kania yang mempercepat jalannya, sampai akhirnya geovano berhasil menarik lengan kania. Kania kaget atas perlakuan geovano yang menarik lengannya. Badan Kania spontan menoleh kebelakang menghadap geovano.

"Kenapa?"

Kania mengernyitkan alisnya bingung, "Hah?"

Geovano mengelah nafas gusar, "Gue tanya sekali lagi, lo kenapa?"

"Aku gapapa kak," Balas Kania santai.

"Nggak usah bohongin gue,"

"Hah? Aku nggak ada bohongin kakak deh,"

"Tapi lo ngejauhin gue," Ucap geovano to the points.

"Oh, aku nggak jauhin kakak kok,"

"Uda ya kak, lepasin tangan aku. Aku mau ke kelas." Lanjut Kania sambil berusaha melepaskan tangan geovano di lengannya.

Geovano yang melihat kania yang berusaha menghindar darinya seperti itu pun lantas melepaskan tangannya, "Oke, lo boleh pergi." Kata geovano datar.

Kania mengelah nafas mendengar nada datar geovano lantas menundukkan kepala dan segera pergi dari hadapan geovano.

Geovano melihat Kania yang semakin menjauh lantas dirinya memukul tembok yang ada didepannya, "Anjing, " Desis nya datar dengan nafas yang memburu.

*****

Kania tidak fokus semenjak dirinya bertemu dengan geovano di lorong sekolah. Sebenarnya kania sedikit kesal mengingatkan kejadian di kantin sekolah, dimana geovano duduk berdua dengan seorang perempuan. Kania lantas menggelengkan kepalanya berupaya untuk menghilang kejadian itu.

Shelva yang melihat Kania menggeleng kepalanya lantas bertanya, "Nia, lo kenapa? Kepala lo pusing?,"

Kania menoleh lalu tersenyum tipis, "Enggak. Kepala aku nggak pusing kok shelva." Jawabnya.

Shelva mengernyit, "Yakin lo? Terus lo kenapa geleng-geleng kepala? Pusing kan?," Tanyanya lagi.

Kania mengelah nafas, "Enggak. Aku cuma lagi mikir hal aneh,"

Azzora lantas menoleh kearah kania lalu memicingkan matanya, "Hal aneh? Apaan dah?," Tanyanya kepo.

Kania tertawa, "Hahahaha, kamu kepo banget."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝘼𝙇𝙀𝙂𝙍𝘼 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang