13. Kemarahan Geovano

651 45 2
                                    

HAPPY READING GAIS!🦋.

Jangan lupa vote dan komennya!!

Vote dan komen kalian berarti banget buat aku hihi🦋🖤.

Stay safe and healthy ya!!!🦋💗.

****
Draco yang mendengar teriakkan dan dobrakan pintu itu pun menoleh, dirinya tersenyum miring saat tahu siapa yang berani masuk kedalam markasnya. Geovano terlihat sangat emosi, nafasnya menggebu-gebu, ingin sekali dirinya menonjok muka draco yang sudah berani melukai Kania. Kania sangat kaget akan kedatangan Geovano yang tiba-tiba seperti itu. Kania berpikir, darimana Geovano tahu kalau dirinya dibawa kesini sama Draco?

Geovano berjalan mendekat kearah draco dengan muka datarnya dengan nafas yang menggebu-gebu.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"BAJINGAN! LO APAIN DIA BANGSAT!" Maki Geovano emosi.

Nafas Geovano naik turun lalu dirinya melayangkan pukulan bertubi-tubi dirahang Draco.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

Draco terjatuh dilantai, dirinya tersenyum miring lalu bangkit berdiri dan memukul rahang Geovano, "Akhirnya lo datang juga Geovano." Ucapnya.

"Mau lo apa bajingan?!" Maki Geovano.

"Mau gue? Gue mau dia!" Kata draco sambil menunjuk kearah Kania.

Kania yang ditunjuk seperti itupun lantas menggelengkan kepalanya sebagai penolakan. Geovano melirik kearah Kania yang dalam kondisi sangat kacau, nafas nya naik turun melihat itu. Lalu Geovano menonjok draco dengan keras.

Bugh

Bugh

Bugh

Bugh

"Gue nggak akan ngebiarin lo ngambil dia, draco." Balas Geovano datar.

Geovano menundukkan badannya kearah draco yang terkulai lemas dilantai, lalu Geovano menarik baju draco dengan kasar, mencekik leher draco sampai draco susah bernafas, "Sekali aja, lo sentuh dia, gue nggak akan segan-segan untuk bunuh lo,draco." Ucap Geovano tajam nan menusuk.

Lantas Geovano menyentak lepasan tangannya dari leher draco dengan kasar, lalu dirinya berjalan kearah Kania. Geovano menggendong Kania dan berjalan keluar dari markas. Geovano akan mengantarkan Kania pulang, dirinya tahu kalau Kania pasti sangat syok kejadian seperti ini. Dan Geovano pastikan kejadian ini tak akan terulang kembali.

Draco yang melihat kemarahan Geovano dan kepergian mereka pun tersenyum miring, sekarang dirinya tahu apa kelemahan seorang Geovano

Yaitu, Kania.

"Gue tau kelemahan lo, Geo." Gumam draco pelan sambil tersenyum miring.

******
Sesampainya dirumah Kania, Geovano menggendong Kania lalu memencet bel rumah itu. Bik Sri kaget yang melihat Kania di gendong seperti itu, "Yaampun den. Ini non Kania teh kenapa?," Tanya Bik Sri khawatir sambil mempersilahkan Geovano untuk masuk.

"Pelecehan," Balas Geovano singkat.

Bik sri kaget, "YaAllah, kok bisa sih den? Siapa yang ngelecehin non Kania?," Tanya Bik Sri.

"Musuh saya bik,"

"Astagfirullah, yauda kamu bawa non Kania ke kamar nya aja ya. Jangan diapa-apain ya den." Balas Bik Sri.

𝘼𝙇𝙀𝙂𝙍𝘼 (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang