Part 11 - Menikah

3.3K 390 18
                                    

     Hari ini, tepat nya 21 Oktober. Hari dimana Aldebaran dan Andin akan sah menjadi sepasang suami istri. Mereka akan segera melangsungkan ijab qabul yang disambung dengan resepsi di The Ambalica, sebuah villa mewah yang memiliki taman serta hall sangat luas.

Pagi itu, bisa dibilang menjadi salah satu hari yang paling menegangkan untuk Aldebaran dan Andin, terutama Al karena ia harus menghafalkan serta mengucapkan ijab qabul nanti.

THE AMBALICA VILLA
Pukul 08.30 (KAMAR AL)
'Saya terima nikah dan kawinnya..' ucap Al terus menerus berlatih, sambil bolak-balik di depan cermin.

'Huhhh, bismillah ya Allah. Lo harus tenang Al, lo pasti bisa..' ucap Al.

Tiba-tiba Roy masuk ke dalam kamar Al tanpa mengetuk pintu.

'Ciee, ada yang lagi latihan nih.. Tegang banget kayaknya boss.' ucap Roy mengejutkan Al.

'Astaghfirullahaladzim, lo tuh bener-bener ya. Masuk kamar nggak pernah ketuk pintu. Ngagetin gue aja!' ucap Al kesal sambil membalikkan badannya.

Roy tertawa.

'Apaan sih? Nggak lucu tau nggak?!' ucap Al semakin kesal.

'Hushhhh.. Calon penganten nggak boleh marah-marah, dosa hukumnya.' ucap Roy meledek.

'Kalau lo kesini cuma mau gangguin gue, mending lo pergi deh!' ucap Al.

'I-iya iya.. Jangan galak-galak, ampun boss. Udah sana mending apalin aja ijab qabul nya yang bener.' ucap Roy mengalihkan pembicaraan.

'Ya lo nggak liat dari tadi gue ngapain?!' ucap Al.

Roy hanya terdiam sambil tersenyum. Ia sebenarnya tak tega terus meledek Kakaknya itu. Karena ia tahu Al sedang sangat merasa tegang. Ia hanya mencoba mencairkan suasana, ya meskipun berujung kena bentak oleh Kakaknya itu.

'Hmm.. Nggak kerasa yah, abang gue udah mau nikah. Perasaan kemaren masih nangis rebutan mainan, masih main bola bareng. Eh, tiba-tiba udah mau nikah aja.' batin Roy sambil memandang Kakaknya yang sedang terus berlatih ijab qabul itu.

'Sebenernya kalau gue boleh milih, ya gue pengennya bisa sama-sama terus sama lo Al. Kalau lo nikah, siapa dong yang nemenin gue begadang, nemenin gue nonton film, nemenin gue main game sampai kadang nggak tidur.' sambung Roy dalam hati.

Tak lama kemudian, tiba-tiba salah satu WO mengetuk pintu kamar.

Tok.. Tokk.. Tokk.. (bunyi ketukkan pintu)

'Permisi Mas Aldebaran.. Saya Dita dari WO.' ucapnya.

'Oiya silahkan masuk, mbak. Nggak saya kunci kok' ucap Al dari dalam kamar.

'Sudah siap, Mas?' ucap seorang WO itu sambil memasuki kamar Al.

'Sudah, mbak. Ada apa yaa?' jawab Al.

'Ini Mas, saya mau ngasih tahu kalau penghulu nya sudah datang.. Jadi Mas Aldebaran bisa ikut saya keluar, sekalian menemui tamu yang lain juga.' ucap WO itu.

'O-oh i-ya iya..' ucap Al gelagapan kemudian merapikan peci nya itu.

'Yang bener lo Al ijab qabul nya, kalau salah ribet entar urusannya.' ucap Roy kembali meledek.

'Berisik ah lo!' ucap Al sedikit kesal.

'Ayok, mbak..' ucap Al tanda dirinya sudah siap.

'Mari, Mas..' ucap WO.

'Bismillahirrahmanirrahim.' batin Al sambil melangkahkan kakinya.

.

Kini, mereka telah berada di taman Ambalica Villa, tempat yang nantinya akan menjadi saksi bersatu nya dua insan itu.

Bersenyawa -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang