Part 32 - Kontraksi

3.4K 347 14
                                    

     Kandungan Andin kini berusia 38 minggu. Artinya, waktu sudah semakin dekat dengan hari kelahiran Azka.

• KAMAR AL & ANDIN
Pukul 20.30
'Mas, kamu lagi kenapa sih?' ucap Andin sambil perlahan duduk di tepi ranjangnya.
'Kenapa apanya?'
'Ya enggak, daritadi aku perhatiin kayaknya kamu diem aja, biasanya juga cerewet ngelarang aku ini itu.'
'Ada yang kamu pikirin?' sambungnya.

Al mendengus.

'Kamu kan sebentar lagi lahiran, ya saya tiba-tiba kepikiran aja sama anak kita ndin.'
Andin menatap Al sendu.
'Gimana ya dia sekarang? Saya takut dia kesepian ndin.' sambung Al.

'Mas..'
'Hm?'
Al menoleh ke arah Andin.

'Kamu tau nggak Mas, apa yang lebih mengerikan daripada kematian?'
'Kenapa tiba-tiba nanya gitu?'

'Nggak apa-apa, cuma mau nanya aja..'
'Emang ada ya ndin? Nggak tau saya.'
'Yang lebih mengerikan dari kematian itu, ketika kamu memaksa seseorang yang kamu cintai tetap bertahan hidup sendirian tanpa orang yang dia cintai.'

'...'

Mereka saling menatap.

'Mas, kamu kan yang selalu bilang sama aku kalau itu semua udah takdir Allah. Skenario terbaik yang udah Allah kasih untuk kita.' ucap Andin sambil menggenggam tangan Al.

'Tapi sekarang, Allah udah ganti kan? Allah kasih kita kebahagiaan berlipat-lipat. Mungkin kita memang harus ngelewatin itu dulu Mas..'

'Coba kalau nggak ada kejadian itu. Belum tentu kita bisa sama Lea sekarang.. Lea yang buat kita perlahan bangkit dari semua itu Mas, Lea yang buat kita kembali tersenyum dengan tingkahnya, Lea yang selalu hibur mama papanya kalau lagi sedih, karena dia nggak suka liat orang yang dia sayang sedih apalagi sampai nangis. Iya kan?'

Al terdiam.

'Iya ndin.' ucapnya pelan.
'Terimakasih ya.. Saya beruntung sekali punya kamu dan Lea dalam hidup saya. Sumber kekuatan saya, penopang hidup saya.'

'I love you Mas..'
'I love you too, Andini Kharisma Putri.' ucap Al sambil menyenderkan kepalanya di bahu Andin.

'Hmm, manja deh.'
'Nggak boleh manja sama isteri sendiri?'
'Ya boleh sih Mas.. Uuuu cayangg..' ucap Andin gemas sambil mengusap pipi suaminya itu.

'Eh Mas..'
'Hm?'
'Aku baru inget deh, lusa kamu ulang tahun kan? Maaf ya Mas, aku belum sempet siapin kamu kado apa-apa. Lagian aku bingung Mas mau kasih kamu kado apa, semua bisa kamu beli sendiri.'

'Ya udah kalau gitu boleh saya minta kado?'
'Kamu mau apa Mas? Jangan yang aneh-aneh ya, nanti susah aku nyarinya.'
Al tersenyum.

'Saya cuma minta kamu melahirkan dengan selamat. Kamu, anak kita, sehat tanpa kekurangan suatu apapun. Itu aja udah lebih dari cukup buat saya.'
'InsyaAllah ya Mas, semoga semua sehat dan baik-baik aja ya..'
'Aminn.' ucap Al sambil mengelus perut Andin.

'Kalau gitu nanti kadonya bayi aja ya dipitain.' ucap Andin tertawa kecil.
'Masa anak saya mau dipitain.'

'Nak, anak papa, sehat-sehat ya di dalem perut Mama. Papa sama Mama udah nggak sabar mau ketemu kamu nak.'
'Iya papa..' ucap Andin menirukan suara anak kecil.

~~~~~

Malam harinya..
Pukul 02.15 WIB

Bersenyawa -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang