Part 16 - Dua Garis Pink

4.9K 420 12
                                    

Hampir 3 bulan Al dan Andin menjadi pasangan suami istri. Pagi ini, Andin bangun lebih dulu dari pada Al. Ia merasa tubuhnya kurang enak badan. Kepalanya pusing dan perutnya terasa sangat mual.

KAMAR AL & ANDIN
Pukul 06.40
'Aduh ya Allah, aku kenapa sih.. Kok kepala aku pusing begini, perut aku mual banget lagi.' gumam Andin sambil mencoba duduk di tepi ranjangnya.

Tiba-tiba..

'Hoekk, hoekkk..'

Andin pun segera berlari ke kamar mandi sambil menutup mulut dengan tangannya.

'Hoekkk.. Hoekk..'

'Aduh ya Allah aku kenapa sih, biasanya kalau masuk angin juga nggak begini-gini amat.' ucap Andin sambil memegang perutnya.

'Hoekk.. Hoekkk.. Hoekk'

Aldebaran yang mendengar suara itu pun terbangun dari tidurnya. Ia melihat Andin sudah tidak ada di sebelahnya, tapi suara mualnya terdengar dari dalam kamar mandi. Al pun beranjak ke kamar mandi untuk memeriksa kondisi istrinya itu.

'Ndin.. Kamu kenapa? Kamu nggak apa-apa kan?' Tanya Al khawatir.
'Enggak, nggak apa-apa kok Mas. Cuma sedikit mual sama pusing aja.' ucap Andin berusaha membuat Al tidak khawatir.

'Serius kamu?' ucap Al.
'Iya Mas. Paling cuma masuk angin aja ini..' ucap Andin.

'Udah muntahnya?' tanya Al.
'Udah Mas..' ucap Andin lirih.
'Ya udah biar saya tuntun kamu ya, abis ini kamu istirahat. Nggak usah capek-capek..' ucap Al.
'Iya Mas..' ucap Andin lemas.

Al pun menuntun Andin dan merebahkan dirinya di kasur. Kemudian Al pun membuka nakas nya. Ia mencari obat sakit kepala disana.

'Ini ndin, diminum dulu obatnya..' ucap Al.
'Iya Mas..' ucap Andin.

'Udah kamu tiduran aja ya. Nanti saya suruh Kiki bawain sarapan kesini..' ucap Al.

Andin mengangguk lemas.

Al keluar kamar. Ia pun menyuruh Kiki membawakan sarapan untuk Andin.

Tak lama kemudian, Kiki pun mengetuk pintu kamar Andin.

'Permisi mba Andin, ini Kiki..' ucapnya sambil mengetuk pintu.
'Masuk aja Ki, nggak dikunci kok.' ucap Andin.

'Mbak, ini makanannya Kiki taroh sini ya.' ucap Kiki sambil meletakkan makanan itu di nakas.
'Iya Ki, makasih ya..' ucap Andin.

'Mba Andin cepet sehat ya. Kiki nggak tega lihat mba Andin sakit gini.' ucap Kiki sambil memegang perutnya.
'Iya makasih Ki.' ucap Andin lemas.

'Oiya kamu kenapa, Ki? Dari tadi kok pegangin perut terus?' sambung Andin.
'Nggak apa-apa mba. Biasalah perempuan, Kiki lagi datang bulan mba..' ucap Kiki.

'Ohh gitu, ya udah. Kalau nggak kuat jangan dipaksain ya, nanti kamu malah ikutan sakit.' ucap Andin.
'Iya makasih ya mba. Kalau gitu, Kiki keluar dulu ya. Kalau butuh apa-apa panggil Kiki aja mba.' ucap Kiki kemudian pergi meninggalkan kamar Andin.

DEG

Tiba-tiba Andin teringat sesuatu.

'Hmm datang bulan.. Oiya ya, bulan ini aku belum datang bulan. Padahal biasanya nggak pernah telat.' gumam Andin.
'Apa jangan-jangan.. A-aku hamil? Ah tapi masa sih, coba aku googling aja deh..' sambungnya.

Bersenyawa -Aldebaran & Andin-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang