Bulan bersinar dengan begitu terang menyinari langit yang gelap.Angin malam begitu dingin untung saja Arsyila memakai jaket.Bediam di sebuah tempat yang sepi dan sunyi sangat menenangkan.Di tempat untuk menjemur pakaian,Arsyila duduk tertunduk sambil memegangi lutut."Hiks..Hikss" Hanya suara tangisan yang terdengar.Arsyila terus menangis tanpa henti karena Ia telah difitnah dan akan di keluarkan dari Pondok Pesantren ini.
Arsyila menatap langit malam dan bintang-bintang.
"Semesta pun tahu bahwa Aku ini tidak bersalah Aku ini difitnah.Aku tidak pernah berduaan di tempat sepi dengan Luthfi.Semua ini kesalah pahaman semua ini bohong,kenapa tidak ada yang percaya sama Aku?Aku takut Ya Allah kalau Aku di keluarkan karena masalah ini pasti Bunda dan Ayah sangat kecewa sama Aku.Mereka berharap Aku akan menjadi lebih baik kalau Aku mondok.Ya Allah tunjukkan jalan keluar untuk masalah ini" Lirih Arsyila sambil terus meneteskan air mata.
**********
"Kok Bunda jadi kepikiran sama Arsyila ya?Padahal tadi pagi telponan dan Arsyila berkata bahwa Dia baik-baik saja.Ada apa dengan Arsyila?" Ucap Bunda dalam hati.
Ayah heran melihat Bunda sedang melamun seperti ada beban dipikirannya.
"Kenapa belum tidur?Ayo tidur udah malem" Ucap Ayah sambil menarik selimut dan bersiap untuk tidur.
"Belum ngantuk" Jawab Bunda sambil melamun.
"Kenapa melamun?Ada yang membebani pikiran ya? Cerita aja" Tanya Ayah yang tidak jadi untuk mengejapkan mata.
"Bunda kepikiran sama Arsyila,apakah Arsyila baik-baik saja?" Tanya Bunda.
"Kan tadi pagi Arsyila bilang kalau Dia baik-baik saja.Insya Allah Arsyila akan tetap baik-baik saja.Sudah jangan terus dipikirkan berdo'a saja yang terbaik untuk Arsyila" Ucap Ayah karena tadi pagi Ayah mendengar percakapan Arsyila di telepon ketika sedang telponan dengan Bunda karena Ayah cuti kerja tidak kerja lembur.
Bunda mengangguk dan bersiap untuk tidur "Semoga saja Arsyila baik-baik saja Aamiin" Ucap Bunda dalam hati dan segera menutup mata.
*********
Arsyila masih berada di tempat itu hingga larut malam sampai akhirnya Arsyila mengantuk dan kembali ke kobong.
"Ya Allah semoga masalah ini segera terselesaikan dan menemukan jalan keluarnya Aamiin" Lirih Arsyila sambil bersiap untuk tidur.
Allah tidak akan membebani seorang hambanya di luar batas kemampuannya.Percayalah semua cobaan dan ujian bisa dilewati.Seorang hambanya hanya bisa menerima dengan ikhlas qada dan qadar dari Allah.
Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu macam kemanisan.Tetapi untuk mencapainya,perlu seribu macam pengorbanan.
Allah tidak berjanji hidupmu selalu bahagia,tapi Allah berjanji di balik kesulitan pasti selalu ada kemudahan.
Ingatlah,Allah selalu memberi kelebihan dibalik kekurangan.Alkah selalu memberikan kekuatan di balik kelemahan.
Biarlah semua berjalan apa adanya,berlalu dengan semestinya,dan berakhir dengan seharusnya.
Hanya Allah lah yang mengerti bagaimana sulitnya menahan sabar,tanpa harus bercerita panjang lebar.
Arsyila terlelap dalam tidurnya,Arsyila berharap kejadian tadi hanyalah sebuah mimpi.Mimpi yang tidak akan pernah menjadi nyata.
**********
Arsyila terbangun dan bersiap untuk mengambil air wudhu dan segera memakai mukena karena Ia harus segera ke masjid.
"Ke masjid nya bareng yu?" Tanya Arsyila kepada tiga sahabatnya dan Nurul.
Mereka langsung pergi tanpa kata-kata dan meninggalkan Arsyila.
"Kalian kenapa sih?" Tanya Arsyila sambil mengejar mereka.
Mereka tidak menjawab pertanyaan Arsyila dan tidak menatap Arsyila sama sekali.
Arsyila akui,bahwa kejadian kemarin bukanlah sebuah mimpi tetapi kisah yang nyata.
Disetiap sujud dalam sholat nya,Arsyila berdo'a agar masalah nya segera selesai dan segera menemukan jalan keluarnya.
Arsyila take henti-hentinya berdo'a dan menangis setelah shalat shubuh hingga menjadi pusat perhatian.
"So sedih dan so dramatis udah tahu Dia salah" Bisik seseorang di samping sana karena mendengar isakan tangis Arsyila.
"Iya ih gak sadar gitu kalau Dia itu salah?" Bisik lagi seseorang di samping Arsyila.
"Dia itu udah malu-maluin Pondok Pesantren ini harusnya cepet-cepet dikeluarin dari Pondok Pesantren ini"
"Katanya Dia terpilih jadi peserta lomba Tilawah Al-Qur'an,lah kok endingnya kaya gini?"
"Cantik si,pinter juga,rajin lagi tapi kok munafik ya?"
Itu semua bisikan dari semua santriwati yang berada di masjid.
Arsyila hanya bisa diam dan mengelus dadanya "Cobaan apalagi ini?"
Sebelum berangkat mengaji,Arsyila ke kantor karena Ia di panggil Kang Ibnu.
Sesampainya di kantor,Kang Ibnu berkata "Kami dari pihak Pondok Pesantren akan mengembalikan Kamu ke orang tua Kamu,tetapi Kami harus menunggu Umi dan Ustadzah Muzdalifah pulang dari Bogor".
"Saya ingin tetap disini" Ucap Arsyila sambil memohon.
"Kamu sudah mencemarkan nama baik Pondok Pesantren ini" Ucap Kang Ibnu dan langsung memerintah Arsyila segera keluar dari kantor dan pergi ke aula untuk mengaji.
"Kapan ya Umi sama Ustadzah Muzdalifah pulang dari Bogor?" Ucap Arsyila dalam hati.
Jika kalian suka bab ini,vote ya Aku butuh dukungan dari kalian semua:)
Sumedang-Jawa Barat

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Pesantren [ON GOING]
Teen FictionMenjadi Selebgram yang terkenal di ibu kota merupakan kebahagiaan tersendiri.Bukan hanya dikenal tapi dikenal oleh khalayak.Banyaknya followers dan fans menjadikan naiknya popularitas di dunia maya dari berbagai konten-konten yang terkini.Wapaupun u...