~Iman itu ibarat itu ibarat debu jangan biarkan ia hilang,hati itu umpama kaca jangan biarkan ia retak dan persahabatan itu umpama tali jangan biarkan ia putus.~Arsyila menatap alam sekitar sambil menikmati indahnya pemandangan sore hari diatas rooftop kobong 03.Langit berubah menjadi warna jingga dan matahari akan terbenam,pemandangan senja sangat indah.Angin sore menghembus pelan dan menerpa kulit Arsyila dengan halus.Suara binatang sore terdengar riuh dan beberapa gerombolan burung terbang kesana-kemari.Di dekat tempatnya duduk sudah tersedia makanan ringan dan segelas kopi yang akan menemaninya sore ini.Beberapa makanan ringan telah di makan untuk menjadi cemilan,dan Arsyila pun segera menyeruput segelas kopi hangat tersebut.Rooftop tersebut sepi dan hanya terdapat Arsyila yang sedang menyendiri sambil menenangkan pikiran.
Setelah beberapa lama,akhirnya Arsyila mengakhiri pemandangan tersebut dan langsung pergi ke kamar mandi,untuk bersiap mengambil air wudhu.Di luar kamar mandi telah banyak santriwati yang mengantri dan begitulah Arsyila harus ikut mengantri.
"Hey" Ucap seseorang di samping sambil menepuk bahu dan sontak Arsyila terkejut dan langsung menoleh.
"Ngagetin aja,ada apa?" Tanya Arsyila yang tahu jika yang menepuk bahunya adalah Aminah seorang santriwati kobong 02.Aminah dan dirinya memang lumayan akrab karena Aminah sering mengajak Arsyila ke kobong 02 dan menghabiskan waktu mengobrol di kobong 02.
"Wudhu nya bareng ya satu kamar mandi biar cepat,mau gak?" Ajak Aminah,ucapannya memang ada benarnya.Biasanya pun Aminah memang seperti itu kepada santriwati kobong 02,ya memang sudah kebiasaannya nebeng ke kamar mandi.
"Boleh tuh gak ada salahnya juga" Ucap Arsyila sambil bersiap menunggu yang di dalam kamar mandi keluar karena Aminah berada di barisan paling depan.
Saat pintu kamar mandi terbuka lebar,menampilkan Annisa yang berdiri tegak kemudian menatap Arsyila sambil tersenyum.
Saat Arsyila ingin menyapa Annisa,Aminah tiba-tiba menarik tangannya dan menyuruhnya masuk ke dalam kamar mandi.Sontak Arsyila langsung terbawa dan segera masuk ke dalam kamar mandi.
"Awhhh" Ringis Arsyila karena genggaman Aminah terasa sakit dan kenapa juga harus menarik tangannya seperti ini.
"Ehh monmaaf hehe gak sengaja" Ucap Aminah yang baru sadar Arsyila merasa sakit dan langsung melepaskan genggaman dan segera mengambil air wudhu.
"Apaan sih?Sakit tau maen narik-narik aja" Ucap Arsyila yang masih tidak terima dengan perlakuan Aminah dan segera membalasnya dengan mencubit.
"Aaaa!" Ringis Aminah karena cubitan Arsyila sangat keras dan membuat tangannya berbekas merah.
"Eh monmaaf hehe disengaja" Ucap Arsyila sambil menyengir tak berdosa dan mengikuti gaya bicara Aminah barusan.
"Byurr" Segayung air di tumpahkan ke atas kepala Arsyila dan untung saja Arsyila yang sadar dan langsung spontan menghindari,sehingga air tersebut tumpah di samping Arsyila.
Tidak tinggal diam Arsyila membalasnya dengan mencipratkan air dari gayung ke wajah Aminah sehingga wajah dan hijabnya basah.
"Ih nyebelin" Ucap Aminah sambil menahan tangan Arsyila agar berhenti membuatnya basah dan Arsyila mencoba melepaskan tangannya.
"Minah yang duluan" Ucap Arsyila menyalahkan Aminah dan Aminah tidak terima.
"Arsyila yang ikut-ikutan" Ucap Aminah sambil bersiap melayangkan gayung berisi air ke arah Arsyila dan Arsyila pun melakukan perbuatan yang sama.
Arsyila dan Aminah memang jarang bertemu,tetapi sekalinya bertemu tidak pernah akur.Mereka selalu saja bertengkar dan tidak pernah akur.Membuat seluruh teman-temannya geleng-geleng kepala dengan perbuatan dua manusia ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Assalamu'alaikum Pesantren [ON GOING]
Teen FictionMenjadi Selebgram yang terkenal di ibu kota merupakan kebahagiaan tersendiri.Bukan hanya dikenal tapi dikenal oleh khalayak.Banyaknya followers dan fans menjadikan naiknya popularitas di dunia maya dari berbagai konten-konten yang terkini.Wapaupun u...