kembali

389 40 1
                                    

Kini Rassya, aqeela dan juga orang tuanya telah kembali ke hotel dengan mengemasi barang barang mereka untuk berniat kembali ke rumah mereka apalagi aqeela juga harus sekolah,tapi Rassya hanya memandang mereka dengan tatapan kosong yang membuat papa aqeela heran lalu menghampirinya

"Knp sya?apa ada masalah?"tanya papa aqeela kepada Rassya yang sedari tadi hanya melamun

"Rassya disini aja pa,Rassya gak mau ikut pulang ke Jakarta"jawab Rassya lesu bahkan hanya menundukkan kepalanya saja

"Lho?knp?kamu gak kangen sama keluarga kamu?"tanya lagi papa aqeela membuat Rassya semakin lesu

"Sama sekali ngak, apalagi yang harus aku rindu dari mereka?mau disini atau disana semuanya sama saja,sama sama gak bisa mengobati kerinduanku pada mereka"jawab Rassya lalu dibalas oleh papa aqeela

"Hey....baik buruknya mereka,mereka tetep orang tua kamu... keluarga kamu....,walau tampaknya kamu pasti merasa kecewa tapi kamu tetep sayangkan dengan mereka"tanya papa aqeela dan dibalas anggukan kecil oleh Rassya

"Pulanglah,dan berusaha menjadi anak yang membanggakan untuk mereka, apalagi sampai meluluhkan sifat egois mereka"ucap papa aqeela langsung merangkul Rassya dan memeluknya

Sebuah pelukan hangat itu mampu melelehkan air mata Rassya hingga membasahi pipinya

"Andai papa sama Mama itu orang tua kandung Rassya hiks...pasti Rassya bahagia banget hiks..."ucap Rassya sesegukan

"Udah, masalah ini gak usah terlalu dipikirkan apalagi kamu belum sembuh total,kalau kamu punya masalah pintu rumah kami terbuka lebar untuk kamu kalau kita ada waktu hehe 😅, soalnya kita juga sama sibuknya seperti orang tua kamu"jelas papa aqeela membuat Rassya berpikir bukan hanya dia yang kesepian tapi aqeela juga apalagi ditambah iri dengki lili yang terus menerus pada aqeela

"Iya pa sekarang Rassya ngerti, seharusnya Rassya menikmati hidup ini bukan malah terus menerus memikirkan hal spele yang mengubah hidup Rassya yang di tenggelamkan oleh kekecewaan ini bahkan sampai Rassya gak pernah menikmati hidup ini bersama temen temen Rassya,masa sekolah Rassya,dan keindahan lainya, makasih ya pa"langsung memeluk erat papa aqeela dengan penuh haru

"Sama sama,yaudah kamu siap siap ya"

"Iya pa"jawab Rassya

**************

"Pah gimana?ada kabar dari polisi belum?atau dari anak buah papa"tanya bunda Rassya kepada Dirga dengan penuh khawatir

"Mereka ini gak bisa diandalkan!"bentak Dirga dengan amarahnya lalu membanting gelas yang ada di tangannya hingga pecah dan membuat bunda Rassya ketakutan

"Udah dibayar dengan gaji tinggi tapi kerjanya gak becus!"kesal Dirga pada anak buahnya yang belum menunjukkan tanda-tanda keberadaan Rassya

"Yaiyalah,anak buah ayah kan bukan siapa siapa mereka cuman orang lain yang ayah suruh lalu ayah bayar,justru menurut aku ayah yang harusnya turun tangan dalam masalah ini karena ayah itu orang tua kandung Rassya, seharusnya ayah lebih mengenal Rassya"Rey mengungkapkan kekesalannya pada sang ayah yang membuat mata Dirga memerah dan mengepalkan tangannya berniat untuk memukul anak yang ia rasa kurang ajar itu

"Yah,sabar bunda pikir pikir Rey ada benarnya juga"potong sang bunda sebelum Dirga memukul Rey dengan penuh amarah

"Maksud Lo apa hah!Lo belain aja anak manja ini!"bentak Dirga pada sang istri membuat pipi sang istri basah karena air mata yang jatuh dari matanya

"Anak manja?emang aku pernah manja ya? bukannya dari kecil aku sama Rassya dibesarkan oleh BI Surti seorang pembantu yang lebih mengerti aku dan Rassya"Rey membantah omongan Dirga dan sang bunda hanya terus menangis karena dia sadar BI Surti lebih pantas menjadi orang tua Rey dan Rassya dibandingkan dirinya

"BI Surti?asal kamu tau ya dia juga orang bayaran ayah untuk merawat dan mengurus kamu sama Rassya!kalau dia gak butuh uang gak mungkin juga dia mau ngurus kamu sama Rassya dari dulu"bentak Dirga semakin menjadi jadi membuat suasana dirumah itu semakin memanas

"Iya aku tau,bi Surti cuman pembantu disini,hanya orang bayaran disini,lalu kemana aja orang tua aku sama Rassya yang seharusnya ada disaat kita butuh pelarian,atau butuh perhatian dari orang tua,kemana aja kalian hiks..."kini air mata Rey pun mulai terjatuh membuat emosi Dirga sedikit menurun

"Kamu tau kan kita ini kerja untuk kamu dan Rassya,agar kalian tetep bertahan hidup"ucap Dirga lalu memegang bahu Rey tapi malah ditepisnya oleh Rey

"Harus ya?kerja banting tulang siang dan malam biar anak anaknya tetep hidup,harus ya?kerja siang dan malam untuk harta yang gak akan pernah dibawa mati!,satu hal yang pasti Rey dan Rassya lebih nyaman hidup susah tapi dinikmatin bareng bareng dari pada harus hidup senang masing masing,ingat yah harta udah mencuci otak kalian!yang ada dipikiran kalian hanyalah harta dan karir dan lupa kalau kalian itu udah punya kewajiban yang lain,ingat yah Bun kalian udah jadi orang tua dengan dua anak,bun...ingat bunda juga sekarang seorang ibu sekaligus istri yang kewajibannya mengurus dan melayani suaminya,ayah maafin aku yah memang tugas ayah itu sebagai ayah dan suami harusnya banting tulang tapi gak gini juga yah kasian...."saat Rey sedang bicara panjang lebar tiba tiba ada yang memotong pembicaraan dan menghangatkan suasana

"Assalamualaikum"ucap Rassya membuka pintu dan semua mata tertuju padanya

Sang bunda langsung berlari menuju pintu langsung memeluk putra bungsunya itu dengan tangisan khawatir dan disusul oleh Rey dan Dirga selaku ayah mereka,Rassya hanya terdiam merasakan hangatnya pelukan pertama dari sang bunda seumur hidupnya,disusul juga dengan Rey yang memeluk adik dan bundanya itu dan entah ada angin apa Dirga sang ayah yang paling keras kepala memeluk mereka membuat Rassya menjatuhkan air matanya rasa tak percaya semenjak dia kabur dari rumah dan kembali ia mendapatkan apa yang ia inginkan yaitu pelukan hangat dari keluarga hingga semua pelukan itu terlepas dan sang bunda dengan mata bengkak karena terlalu lama menangis itupun mulai angkat bicara

"Kamu gppkan?ada yang luka gak?kamu lapar gak?kamu kemana aja?tinggal sama siapa?"sang bunda yang mulai posesif itupun malah membuat senyuman terukir diwajah Rassya

"Muka kamu pucet,kamu knp?"tak sempat menjawab pertanyaan dari sang bunda Dirga malah menambah pertanyaan pada Rassya

"Lo dari mana aja sih sya,gue khawatir tau ngak!"nadanya memang sedikit membentak tapi itu pertanda khawatirnya sang kakak pada adiknya yang tiba tiba menghilang

"Aku gpp kok,ada keluarga aqeela yang merawat aku"jawab Rassya tersenyum lepas melihat keluarganya itu

"Keluarga aqeela?temen kamu?"tanya sang bunda pada Rassya

"Iya mah"jawab Rassya simpel

"Oh iya,kamu pasti laper ya kita ke ruang makan yu kebetulan kan BI Surti lagi pulang kampung jadi bunda udah masak"ajak sang bunda pada anak anaknya dan sang suami untuk makan lalu diangguki kecil oleh mereka

Diruang makan mereka duduk di kursi lalu melirik hidangan yang di hidangkan sang bunda dimeja makan

"Seafood?"tanya Rassya setelah melihat semua yang dimasak sang bunda untuk mereka

Yaps sang bunda memasak dengan tema utama seafood seperti kepiting rebus,udang pedas,dan cumi cumi cincang,nampak enak tapi...mungkin sang bunda tidak mengetahui kalau Rassya alergi terhadap makanan laut yaitu seafood,entah mengapa Rey tidak memikirkan hal itu mungkin saja karena Rey terlalu bahagia dengan kedatangan adiknya sehingga lupa kalau adiknya alergi terhadap seafood, apalagi sang ayah yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya mana mungkin dia tau Rassya alergi terhadap seafood

Entah mengapa,yang ada dipikiran Rassya adalah menghargai masakan sang bunda lalu memakannya dan tidak terlalu memikirkan resiko kedepannya

-bersambung-

GOOD MEMORIES✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang