debat persaudaraan

179 18 0
                                    

Kini malam telah tiba, si pria tampan Rassya mendapat panggilan dari telepon rumah dipinggir ranjangnya, telepon itu sudah lama tak berdering atau digunakan namun tetap mengkilat, mungkin bi Surti rajin membersihkannya isi kamar Rassya, termasuk foto Laura yang sudah lama terpajang tapi tak tahu kenapa foto Laura tak terpajang lagi dikamar Rassya, mungkin karena Rassya ingin menghargai Rey, atau aqeela? Entahlah author pun tak tahu

Padahal author yang bikin cerita, hehe🙂🗿

Awalnya Rassya malas mengangkatnya apalagi malam malam seperti ini, namun apalah daya jika telepon itu terus menerus berdering tanpa henti sebelum Rassya mengangkatnya, tak ada pilihan lain selain Rassya mengangkatnya sebentar mungkin saja salah sambung

" Halo? Ini siapa ya? " Tanya Rassya

" Gua Jeffan! Gua punya urusan sama Lo! " Ucap jeffan menekankan perkataannya

" Jeffan? Oh fans gua kah? " Tanya Rassya lagi dengan pede nya

" Anjir! Sembarangan Lo! Fans Lo cuman cewek alay anjir " ucap Jeffan sedikit tersinggung dengan perkataan Rassya

" Haha, gua punya fans banyak lalu Lo siapa? Gua juga gak tau " ucap Rassya dengan santainya

" Lo gak punya tv atau gimana sih! Gua Jeffan pemain film ' manusia mermaid ' sebagai Endy! " Ucap jeffayn kembali menekankan ucapannya

" Endy kah atau Jeffan kah gua gak tau dan satu lagi gua gak perduli itu sama sekali ya " ucap Rassya

" Njirrr! Film cewek Lo aja Lo kagak tau! " Ucap Jeffan

Kini Rassya kaget, ia ingat tentang projek yang ditawarkan teman papa aqeela untuk aqeela, mungkin aqeela dan Jeffan satu projek

" Aqeela?Lo kenal dia? " Tanya Rassya kaget

" Iyalah! Lo sih gak nonton film nya, di film kan dia cewek gua! " Ucap Jeffan

" Tapi di real life tetep cewek gua lah! " Ucap Rassya tegas

" Btw cewek Lo cantik juga ya, Sabi kali ya gua tikung di loksyut " ucap Jeffan dengan tawa kecil yang memancing amarah Rassya

" Hey, jadi Lo lawan main aqeela ha! Awalnya sih gua terima aja aqeela main film sama siapa aja tapi Lo udah diluar batas ya, gua bakal habisin Lo! " Ucap Rassya keras membuat Rey yang berada diluar kamar mendengar itu, Rey langsung menempelkan telinganya di pintu kamar Rassya untuk dapat mendengar semuanya

" Oke, hajar aja kalau bisa, gua yakin kok Lo yang akan kalah, kan Lo cuman bisa bersembunyi dibelakang anak buah Lo haha " ucap Jeffan semakin membuat amarah Rassya naik

" Bangs*t Lo! Dasar bajing*n! Liat aja gua bakal bikin Lo abis! " Tantang Rassya langsung mematikan telepon

" Mau ngapain ha! " Teriak Rey dari luar kamar Rassya

" Kak Rey... " Tubuh Rassya bergemetar, bagaimana tidak sikapnya tadi disaksikan oleh Rey kakaknya, bagaimana kalau Rey mengadukan Rassya pada Dirga ayah mereka? Tentu saja masalah yang lebih besar akan menimpanya

Rey membuka pintu kamar Rassya secara tegas, lalu menghampiri adiknya di ranjang pojok kamar

Tapi masih untung kini tak ada foto Laura yang terpajang di sana

" Ngomong sama siapa Lo tadi ha! " Teriak Rey, kini Rey bener bener berubah, sikapnya begitu kasar kalau dibandingkan dengan sebelumnya

" Ehm, itu... " Sangat jelas Rassya ketakutan, bagaimana tidak kalau dia baru pertama kali mendengar bentakan keluar dari mulut kakaknya itu apalagi kalo sampai Dirga tahu

" Jawab gua sya! Lo mau duel kan! " Bentak Rey, kini ketakutan Rassya menghilang malahan amarahnya kembali memuncak

Kalau kalian baca dari awal pasti tahu lah sifat Rassya

" Heh, Lo siapa ngatur ngatur gua! Gua capek diatur atur sama Lo! Ini hidup gua dan gua berhak nentuin hidup gua! " Ucap Rassya dengan nada begitu tinggi

" Gua kakak Lo sya! Gua berhak ngatur Lo biar Lo gak berada dijalan yang salah! Gua tanya sama Lo se bandel apa sih Lo diluar sana! " Tanya Rey dengan nada begitu tinggi

" Lo beneran mau tau ha! Gua mantan ketua geng motor R,boy's yang udah resmi bubar, gua udah pernah ngerasain ada didalam jeruji besi! Gua pernah punya anak buah berandalan yang suka minum alkohol! Puas Lo! " Teriaknya semakin kencang

" Apa! Kenapa Lo lakuin itu semua ha! Kenapa! Jawab gua! " Ucap Rey dengan nada mulai mereda

" Ya karena itu hidup gua! " Jawab Rassya lebih simple lagi

Emosi Rey mulai mereda setelah melihat cairan merah kembali menetes dari hidung adiknya, sikap Rey bisa saja membuat kondisi Rassya semakin memburuk

" Maaf " lirih Rey langsung memeluk hangat tubuh sang adik yang mulai melemas

" Gak, Rassya yang salah " ucap Rassya pelan dan langsung menutup rapat kedua matanya

" Sya... " Ucap Rey

Rey yang menyadari Rassya telah diluar alam sadar pun menidurkan Rassya di ranjangnya, Rey langsung mengambil tisu dan membersihkan hidung Rassya secara perlahan-lahan

" Maaf " ucap Rey yang menatap wajah sang adik yang begitu pucat

" Kayaknya saatnya gua bawa Lo ke RS deh " ucap Rey lalu berusaha menggendong Rassya untuk dibawa ke rumah sakit

Yaps, kemoterapi dan transufsi darah Rassya dilaksanakan tanpa sepengetahuan Rassya Karena di luar alam sadar Rassya

Maafin author karena author engak pintar dibidang kedokteran

Hingga akhirnya Rassya terbangun di pagi hari di ranjang kamar miliknya

" Awsss " ringis Rassya membuka matanya lalu memegang kepalanya yang terasa sakit

" Lho? Kok udah pagi aja, perasaan... " Rassya menggantungkan ucapannya ia sama sekali tak ingat kejadian semalam

" Bisa bisanya gua ketiduran, awss puyeng kayaknya gua males sekolah hari ini " ucap Rassya berpikir apa dia harus bolos lagi

" Pagi sya, nih gua bawain makanan dan juga obat buat Lo, oh ya hari ini Lo gak usah sekolah ya, gua udah minta ijin ke guru Lo kok " ucap Rey yang tiba tiba datang dengan membawa nampan untuk membawa semangkuk sayur dan segelas air putih tak lupa dengan beberapa obat disamping gelas

" O-obat? " Tanya Rassya bingung

" Emangnya gua sakit gitu? " Tanya kembali Rassya, pasalnya dia sama sekali tak tahu bahwa dirinya sedang sakit

" Iya, tadi badan Lo panas jadi gitu deh.. " ucap Rey mulai berbohong lagi

Rassya memang merasakan sedikit pusing namun ia tak tahu bahwa sebenarnya dia sendiri sedang sakit keras

" Oh, makasih kak " ucap Rassya mulai menyantap makanannya secara perlahan

-bersambung-

GOOD MEMORIES✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang