Dipagi itu gadis SMA yang menggunakan seragam sekolahnya dengan rok pendek dan lengan panjang itu mulai memasuki gerbang sekolah, dirinya merasa terganggu dengan ikat rambutnya maka ia langsung menariknya dan angin pun meniup rambutnya kencang
Gadis itu mulai memancarkan aura kecantikannya dengan kacamata dengan dasar kaca pelangi yang ia kenakan menutupi matanya yang selalu membuat dirinya terasa imut
Aqeela mengeluarkan topi hitamnya lalu memakaikannya di kepalanya
Padahal sang mentari belum terlihat pagi ini, entahlah mungkin aqeela sedang ingin bergaya seperti itu
Sultan mah bebas wkwk
" Eh sell, Lo lihat Rassya gak? " Tanya aqeela pada Selly yang sedang duduk bertiga dengan Lili dan Rian
" Kayaknya belum Dateng deh " jawab Selly
" Gak, kata Rey sih Rassya hari ini gak masuk katanya sakit lagi penyakitnya kambuh lagi " ucap Lili dengan polosnya
" Penyakit? " Aqeela heran
" Eh, barusan gua ngomong apa? " Lili langsung tersontak kaget mendengar aqeela yang bertanya seperti itu
" Tadi Lo bilang Rassya sakit lagi karena penyakitnya kambuh " ucap Selly polos sedangkan Rian hanya memperhatikan ponselnya sedari tadi
" Anjir, mampus gue bisa bisanya keceplosan depan Aqeela " ucap Lili dalam batinnya
" Li jawab dong, kok Lo diem aja, jadi Lo tau kalo Rassya sakit sedangkan gue enggak! " Bentak Aqeela
" So-sorry qeel, sebenarnya... Rassya terkena penyakit leukimia stadium awal " ucap Lili gugup
" Ha! Lo kok baru bilang si Li! Kenapa semuanya disembunyikan dari gue ha! " Tangis Aqeela mulai pecah
" Sorry soalnya Rassya juga gak tau tentang ini " jawab Lili polos
" Lho? Kok bisa dia gak tau? " Tanya Selly sedangkan Aqeela masih menangis histeris
" Kak Rey yang minta " jawab Lili
" Nih apaan sih Bangs*t pada ngomongin si Rassya, kan orangnya juga gak ada yaudah kalau dia mati kita gak rugi kan, hadeh padahal gua udah tau " ucap Rian kesal
" Lo udah tau? " Tanya Aqeela gemetar
" Ya tau lah, justru kalau dia mati sekali pun gua gak rugi " jawab Rian santai
Plakkkk, suara tamparan itu terdengar begitu jelas, pipi Rian terluka, ternyata Aqeela tak suka mendengar itu
" Jahat Lo! Kenapa Lo ingin banget Rassya mati ha! " Teriak Aqeela marah
Kini beberapa murid mulai memperhatikan dan menyiapkan ponsel untuk merekam momen langka ini
" Itu urusan gua bukan urusan Lo, dan asal Lo tau, kalau pun dia mati gua gak terlibat dalam masalah ini paham! " Jelas Rian membuat Aqeela semakin teriris
" Hiks, jahat " lirih Aqeela dan terdengar ponselnya mulai berdering ternyata Rassya menelponnya
Aqeela mengusap tangisnya dan mulai berusaha tak terdengar seperti telah menangis
" Ha-lo by " ucap Aqeela berusaha tegar
" By, aku tadi gak sengaja lihat kamu di live-nya Rika, kamu berantem sama Rian kan? Kenapa? Dia apain kamu ha? " Tanya Rassya begitu khawatir
Tangis aqeela kembali pecah, suara kekhawatiran ini apa akan terus terdengar ditelinganya atau akan benar benar hilang
" Hiks, by kamu kenapa kok sampe gak masuk sekolah? " Tanya Aqeela dengan isakan tangisnya
" Aku gapapa kok, cuman sedikit pusing, besok juga sekolah, lah terus kamu kenapa bisa berantem sama Rian? " Tanya Rassya penasaran
Rian pergi dari tempat itu kini tinggal Aqeela, Selly, dan juga Lili sedangkan anak yang lainnya telah membubarkan diri karena tahu pertengkaran yang tengah terjadi diantara Rian dan Aqeela telah berhenti karena telpon dari Rassya
" Hiks, gapapa, kayaknya ini bukan urusan kamu deh " ucap Aqeela
" Lah kenapa? " Tanya Rassya semakin heran
" Gapapa " jawab Aqeela simpel
" Ya udah deh, kalau kamu gak mau cerita gapapa kok " ucap Rassya dan tiba tiba langsung menutup telpon
" Hiks " isakan tangis gadis itu masih terdengar jelas ditelinga Lili dan Selly
" Gua takut Sell, gua takut kehilangan dia hiks " ucap Aqeela kepada Selly
" Lo harus kuat, gua yakin kalo Lo kuat Rassya juga ikut kuat dan tegar kalau harus tau semuanya " ucap Selly berusaha menenangkan Aqeela
" Li, Lo kok gak kasih tau gua! " Emosi Aqeela kembali naik
" Sorry, Rey bener bener minta gua untuk rahasiain semuanya bahkan gua gak tau Rian tau dari mana " jawab Lili
" Kenapa harus disembunyikan? " Tanya Aqeela lagi
" Rey bilang kalau Rassya tau dia pasti hilang semangat untuk hidup " jawab Lili
" Tapi kak Rey ada benarnya, gua tau banget si Rassya dia mudah pasrah dan nyerah orangnya " ucap Aqeela dengan tatapan kosong
" Tapi apa pun yang dia alami harusnya dia bisa terima atau harus tetep berjuang lah jangan kayak gini " timbal Selly tiba tiba
Kita kembali ke Rassya
" Gua harus susulin si Rian Bangs*t itu! " Ujar Rassya lalu mulai beranjak dari ranjangnya
Ia membuka lemari dan mengambil jaket kulit miliknya saat masih jadi ketua geng motor R boy's, ia langsung mengenakannya dan menuruni anak tangga
Cengiran seorang wanita paruh baya terdengar jelas dibawah tangga, kayaknya suara bi Surti
" Bi ada apa? Kok nyengir sendiri? Kesambet ya? " Tanya Rassya
Posisi Rassya saat ini masih diatas tangga namun tak terlalu tinggi dan bi Surti berada di lantai bawah
" Aden ini gimana sih, justru Aden yang bikin bibi cengar cengir hehe " ucapnya wanita itu dengan raut wajah seperti menahan tawanya
" Rassya gak ngelawak bi, udahlah Rassya buru² " ucap Rassya begitu kesal dengan pembantu yang tiba tiba bersikap aneh
" Atasnya sih keren den, tapi coba lihat bawahnya " ujar sang bibi membuat Rassya menundukkan kepalanya
" Hehe, lupa bi " ucap Rassya malu
Ternyata Rassya memang telah memakai jaket kulitnya namun masih memakai kolor yang dipakainya tidur semalaman
Rassya membalikkan badannya dan langsung memasuki kamarnya kembali
Ya pasti tau lah Rassya mau ngapain
-bersambung-
![](https://img.wattpad.com/cover/273375547-288-k838088.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD MEMORIES✨
Novela JuvenilRassya, seorang anak dari pengusaha kaya raya,si ganteng kalem,cool,dan mempunyai banyak penggemar lebih tepatnya kaum wanita yang tergila gila pada ketampanannya itu,ayahnya memang terkenal karena usahanya tapi Rassya juga terkenal karena paras tam...