saling punya Rahasia

394 25 4
                                    

Sangat aneh sekali bukan jika Aqeela menyimpan rahasia yang harus diketahui Rassya begitupun sebaliknya, Rahasia Rassya tentang keluarga Aqeela dan Rian yang seharusnya mereka ketahui

Rassya telah pulang kerumah malam harinya, dirinya udah mulai membaik dari sebelumnya sedangkan Rey yang begitu khawatir dengan adiknya sangat marah melihat adiknya yang masih sakit malah bertengkar dengan salah satu murid di sekolahnya

Lalu setelah itu mereka masuk ke kamar mereka masing-masing dan mengistirahatkan diri dan pikiran mereka masing masing

" Huff, jadi sebenarnya Rian itu kakak seayahnya Aqeela ya " gumam Rassya

" Kayaknya si Rian anak yang baik sebelum kejadian itu " sambung Rassya lagi

Rassya tertidur lelap malam itu sedangkan Rey masih berusaha membujuk Laura agar Laura dapat mengerti apa yang Rey alami

" Maaf, waktu itu aku lagi banyak pikiran " ucap Rey memohon

" Pikiran? Mikirin cewek kah? " Tanya Laura dengan nada tinggi

" Bukan " ucap Rey

" Oh, aku juga gak ada dipikiran kamu? " Tanya Laura lagi

" Bukan gitu.. tapi.. " ucapan Rey terpotong oleh Laura

" Udahlah, pernikahan kita itu dua Minggu lagi tapi kalau kamu memang tak serius mending hubungan kita itu diberhentikan dari sekarang sebelum semuanya terlambat " ucap Laura panjang lebar

" Aku serius dengan kamu cuman aku minta pernikahan kita diundurkan lagi ya " ucap Rey

" Ma-maksud kamu? Diundur lagi? Kamu itu cuman mau main main kan? " Tanya Laura dengan mata berkaca-kaca

Rey membalikkan badannya membelakangi Laura dan mencoba menjelaskan semuanya

" Sebenarnya aku mau jelasin, karena kalau aku gak ngungkapin ini semua kamu pasti akan salah paham terus menerus, kalau sebenarnya.... 2 Minggu lalu Rassya dinyatakan mengidap penyakit kanker darah atau leukemia, memang sih masih stadium awal tapi itu aja udah membuat aku takut kehilangan dia, coba aja kamu tau dari awal Ra, saat itu gua takut, khawatir, sedih, semuanya bercampur aduk ra, aku sayang banget sama dia Ra, waktu itu.... " Rey mulai menceritakan hari hari bahagianya bersama Rassya

Flashback

" Oeek... Oeekk... " Tangisan seorang bayi berusia 5 bulan itu terdengar jelas ditelinga sang kakak yang berusia 4 tahun

Bayi itu digendong oleh bi Surti selaku ART dirumah itu

Orang tua mereka memang sibuk dari mereka kecil bahkan sampai sekarang

" Adek jangan nangis ya, lihat nih kakak Ley punya Lobot balu loh " ucap sikakak yang berusia 4 tahun itu atau lebih jelasnya dia adalah Rey dan bayi itu adalah Rassya

" Jangan nangis ya, ada bi sulti sama kakak disini " ucapnya lagi

Baby Rassya mulai berhenti menangis menatap sang kakak dan bi Surti entahlah apa yang sedang dia lihat karena aku juga tak tahu tentang bayi umur 5 bulan

" Adek tau gak, kak Ley seneng banget kamu akhilnya lahil dan jadi temen kakak selama ayah sama bunda gak ada dilumah " ucapnya lagi dan lagi

" Den Rey jangan sedih ya, kan ada bibi disini, ada dedek Rassya juga, dan ada mang Diman juga " ucap Surti dengan mengusap rambut Rey

" Iya bi, bi boleh gak kalo Ley panggil bibi mama aja " ucap Rey membuat Surti kaget

" Ehm.. boleh aja tapi... Jangan didepan orang lain ya " ucap Surti antara senang dan ragu

" Kenapa? Bibi malu? " Tanya Rey dibalas gelengan dari Surti

" Bukan, tapi bibi takut kalo nyonya sama tuan tau mereka pasti marah banget sama bibi " ucapnya

" Gak, Ley janji gak bakal bilang siapa siapa kok " ucap Rey kecil

" Iya bibi percaya, eh maksudnya mama hehe " tawa bi Surti sambil memeluk Rey

" Iya ma " Rey membalas pelukan Surti dengan begitu erat

" Ley juga janji, Adek Lassya juga halus bahagia dan Ley juga janji kalau  Ley bakal telus jagain Lassya sampai dia selalu bahagia " ucap Rey

" Pinter, nanti kalau udah punya keluarga sendiri jangan kayak ayah sama bunda yang mentelantarkan anaknya demi harta " ucap Surti

" Iya ma "

Flashback off

" .....dan sejak saat itu gua janji akan menjaga Rassya dan mama Surti apa pun yang akan terjadi " ucap Rey lalu membalikkan badannya mendapati Laura yang sedang memeluk bantal dengan isakan tangis

" Tapi... " Laura ingin berbicara namun sengaja dipotong oleh Rey

" Stop, aku belum selesai ngomong, kalau kamu ngomong ditengah tengah penjelasan aku maka masalah ini gak akan kelar, oke aku lanjutin... " Ucap Rey kembali bercerita

Flashback

Beberapa hari lalu sebelum Rey mengetahui penyakit Rassya

Rey memasuki gudang yang sangat usang, dia melirik kesebuah kotak yang belum berdebu parah, kayaknya kotak baru

Rey membuka kotak itu

" Laura? " Rey bertanya tanya mengapa ada foto Laura digudang

Rey melirik kembali kesebuah buku diary kecil dan mulai membacanya

' Liya, tunggu Rassya, Rassya bakal nyusul Liya kesana '

' kak Rey, jagain Laura yang bener ya kak, jangan pernah sia siakan cewek cantik dan tulus seperti dia, kakak beruntung banget bisa kenal dengan Laura '

' Aqeela, cantik tapi kadang nyebelin hehe, jaga diri baik baik ya '

'  entahlah, mengapa tiba-tiba Rassya kangen banget sama Liya dan juga Oma '

' cepet atau lambat Rassya pasti akan nyusul kalian juga '

Rassya

" Apa Rassya suka sama Laura? " Rey bertanya tanya kepada dirinya sendiri

" Ahk, gak mungkin, terus siapa Liya? Apa Liya itu Lili ya? " Yaps, sebelumnya Rey memang sama sekali tak mengenal Liya

" Ah entahlah " Rey kembali membereskan semuanya


Flashback off

GOOD MEMORIES✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang