belanja

273 26 0
                                    

Lampu merah yang menyala pun padam digantikan dengan lampu kuning lalu lampu hijau yang menyala membuat Rassya yang bersama Liya disampingnya kembali melajukan mobilnya menuju tempat yang ditunjukan oleh Liya,tak butuh waktu lama mereka pun sampai di rumah Liya yang begitu sempit dan terpencil berbeda dengan rumah mension Rassya yang begitu megah dan luas

Liya menawarkan Rassya untuk masuk awalnya Rassya ingin menolak akan tetapi jika dia menolak Liya bisa saja berpikir Rassya gak Sudi untuk memasuki rumahnya,Rassya pun masuk lalu bertemu dengan ayah dari Liya yang terlihat sudah tua dengan kakak kakak Liya dan juga keponakan Liya,yaps Liya adalah anak bungsu dari banyaknya anak bahkan ayah Liya sudah menjadi seorang kakek dari cucu cucunya begitu banyak orang dirumah kecil itu sangat berbeda dengan rumah Rassya yang luas tapi tak berpenghuni

Ayah Liya memang baik hati dan sopan, beliau pergi kedapur lalu membawakan beberapa makanan ringan untuk disuguhkan

Rassya hanya tersenyum,ia sangat diperlakukan dengan baik dikeluarga teman temannya seperti aqeela dan Liya

Hingga keponakan Liya yang paling kecil mendatangi Rassya yang berada diruang tamu bersama Liya

"Om"ucap keponakan kecil Liya pada Rassya

"Syut....bukan om tapi kakak ya"ucap Liya pada keponakan kecilnya itu

"Gapapa kok kalo harus dipanggil om juga"ucap Rassya melirik Liya membuat wajah Liya memerah

Salting,baper,malu kini Liya rasakan padahal Rassya tidak bermaksud apa apa,ya begitulah perasaan yang Liya simpan dibenak hatinya membuatnya bingung dengan dirinya sendiri

"Kenapa lu?"tanya Rassya memiringkan senyumannya

"Hah,enggak kok ngak papa"jawab Liya dengan wajah yang malah tambah merah

"Ehm,kamu mau minum apa?"tanya kembali Liya mengalihkan pembicaraan agar dia bisa segera pergi dari hadapan Rassya

"Apa aja"ucap Rassya lalu Liya pun pergi kedapur untuk membawakan minuman

Bukan hanya membawakan minuman untuk Rassya,ia juga melompat lompat dengan tersenyum lebar mengingat kalau Rassya tidak menolak dipanggil om oleh keponakan kecilnya,Liya kembali membayangkan bagaimana jika suatu saat mereka berumah tangga dan dikaruniai dua orang anak kembar Siam memanggil Yayah dan Bubun pada Rassya dan Liya

"Liya bukannya kamu mau ngambil minum kok malah lompat lompat gak jelas"tanya sang ayah yang melihat Liya sedari tadi seperti orang yang kurang waras

"Eh iya ayah"ucap Liya lalu mengambil sebuah gelas dan menyeduh teh manis hangat untuk Rassya lalu kembali lagi keruang tamu

"Eh liy,maaf banget nih tapi ini udah sore banget aku harus pulang takutnya kak Rey nyariin"ucap Rassya yang mengubah posisinya dari duduk menjadi berdiri

"Eh iya gpp kok sya"

Rassya pun mencium tangan ayah Liya lalu meninggalkan rumah Liya

"Dia pacar kamu?"tanya sang ayah kepada Liya yang sedang memperhatikan Rassya dari kejauhan

"Eh enggak yah"

"Bagus deh,nama keluarga kita pasti jelek Dimata keluarganya, apalagi pasti tetangga bilang kita matre"ucap sang ayah lalu mengusap kepala liya

"A-ayah,aku harap ayah enggak marah,Rassya beliin aku semua pakaian sepatu dan skincare itu bukan karena kemauan ku"ucapnya gugup sambil menunjuk tumpukan tas belanjaan berisi pakaian pakaian mahal dari Rassya

"Eh,jangan dimarahin yah kan bagus kalo Liya punya temen kaya raya seperti Rassya,kita bisa mendadak kaya"sahut kakak laki laki Liya yang serakah

Sang ayah tak berkata apa apa malah meninggalkan anak anaknya keluar rumah dan kembali menaiki sebuah becak yang selalu ia tumpangi untuk mencari nafkah

#*#*#*#*#*#*#*#*#*#

Keesokan harinya Liya mengenakan seragam barunya begitu juga dengan sepatu dan tas yang diberikan oleh Rassya dengan melirik dirinya kekaca tidak mungkin dirinya masih menguncir rambutnya,Rassya pasti kecewa kini liya menarik ikat rambutnya dan mulai menyisir rapi lalu kembali melirik barang belanjaan kemarin yang juga terdapat skincare mahal yang sengaja dibelikan Rassya,Liya menggunakannya untuk menghargai Rassya yang telah memberikannya

Sungguh cantik Liya yang sekarang, penampilannya juga tidak kalah dengan lili si preman sekolah itu

Tittttt....titttt.....

Terdengar keras suara klakson mobil dari depan rumah Liya hingga Liya mendatanginya dan bertanya kepada seorang supir yang ada didalam mobil tersebut

"Maaf,bapak cari siapa ya?"tanya Liya yang tadinya ingin menaiki sepeda bututnya

"Anda non Liya ya,saya kesini diperintahkan den Rassya untuk mengantarkan non Liya kesekolah"ucap supir itu

"Iya saya Liya,tapi kenapa Rassya lakuin itu?"tanya Liya kembali dengan penuh heran

"Kalo soal itu saya tidak tahu non,yang pasti setiap hari saya akan jemput non"

"Ehm,baiklah"ucap Liya lalu membuka pintu mobil itu lalu duduk tepat dibelakang supir suruhan Rassya

"Apa yang terjadi dengan Rassya,apa dia benar benar tertarik padaku?"ucap Liya dalam hati dengan penuh girang tapi tiba tiba sang supir kembali bertanya aneh aneh

"Non Liya ini pacarnya den Rassya ya?"

"Ehm,bukan kita cuman temen sekelas"ucapnya dengan gugup

"Masa sih,baru pertama kali saya di suruh jemput perempuan oleh den Rassya"goda sang supir buat Liya makin menjadi jadi

"Benarkah,ehm apa Rassya pernah membawa gadis kerumahnya?"tanya lagi Liya penuh penasaran

"Tidak pernah,hanya saja waktu itu dia sempet kabur dari rumah sih"ucapnya

"Kalo begitu anda pasti tahu Rassya kabur kemana?"Liya kini semakin menjadi jadi dengan pertanyaan penuh penasarannya itu

"Setahu saya den Rassya pergi kepantai dengan seorang gadis cantik mungkin itu non kali ya, soalnya waktu itu saya lagi ambil cuty dan rumah saya didekat pantai, awalnya saya ngira itu gak mungkin den Rassya tapi kalo diperhatikan kembali itu bener bener den Rassya,kan saya kira den Rassya lagi liburan terus pas saya kembali bekerja katanya den Rassya udah menghilang"ucap supir itu menjelaskan semuanya tentang yang dia ketahui

"Lho, bukannya waktu Rassya kabur aqeela juga libur sekolah"ucap Liya dalam hati kini menjadi curiga soal hubungan antara Rassya dan aqeela dibelakang semua orang

-bersambung-

GOOD MEMORIES✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang