merah merah

420 37 0
                                    

"enak gak?"tanya sang bunda kepada anak anaknya dan juga Dirga selaku suaminya

"Enak banget,serasa makan di restoran terkenal"puji Rassya pada masakan sang bunda,entah mengapa dia sangat suka sampai sampai melahap banyak makanan yang dimasak sang bunda mungkin karena rasanya enak ataupun karena kehangatan keluarga mereka saat ini

Setelah selesai makan Dirga yang dikenal menyeramkan atau tegas itu tidak berkata apa-apa lagi,tidak menanyakan mengapa Rassya menghilang ataupun lainnya.

Padahal Rassya sudah sedikit gemetar tapi Dirga hanya meninggalkan mereka menuju lantai atas lalu masuk kedalam kamarnya tepat disamping kamar sang bunda,aneh sekali bukan?suami istri dengan kamar terpisah, entah apa yang ada dipikiran mereka untuk memutuskan pisah kamar

Lalu Sang bunda juga pergi kekamar mewah miliknya untuk beristirahat sedangkan diruang tengah ada Rassya dan Rey sedang menonton bola dengan beberapa cemilan dan minuman bersoda sampai akhirnya mereka tertidur di sofa empuk dan megah itu

:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Pagi pun telah tiba dimana Rey bersiap untuk pergi mengantarkan Rassya ke sekolah kemudian ke kampus,begitu juga dengan Rassya yang sedang berkaca lalu berpikir bagaimana nanti di sekolah sedangkan 4 hari ia menghilang tanpa kabar,dan sedikit bentol merah di dahi tapi ia tak menghiraukan hal spele seperti itu yang ia pikirkan hanyalah bagaimana kalau ia dihukum dan bagaimana tanggapan para penggemarnya,mereka pasti kecewa apalagi lili yang pasti akan memperburuk suasana, entahlah seperti biasa dia berangkat kesekolah dengan tas dan juga sepatu branded nya dengan kacamata hitam lalu berjalan kekelas dengan santainya

"Kamu kemana aja?kamu gppkan ada yang luka gak?kok kamu tiba-tiba menghilang si"tanya seorang gadis tepat dibelakang Rassya yang membuat Rassya membalikkan badannya,yaps tentu saja dia adalah Liya tidak mungkin si lili,Liya si perempuan cupu atau lebih dikenal dengan si kutu buku anak tukang becak itu bertanya kepada seorang cowok ganteng paling dingin dan kaya tapi mungkin sikap Rassya telah sedikit berubah yang membuatnya menjawab pertanyaan Liya

"Aku cuman pergi untuk menenangkan diri,aku gpp kok"jawab rassya singkat lalu meninggalkan Liya ,begitu lembut kalimat yang dilontarkannya kepada Liya,tidak seperti pada gadis lainya karena Liya juga anak yang sopan membuat Rassya tidak bisa kasar padanya

Ketika Rassya sudah sedikit jauh Liya kembali bertanya dengan nada sedikit lebih tinggi

"Tapi dahi kamu merah merah,kamu knp?"tanya kembali Liya pada Rassya membuat Rassya kembali membalikkan badannya,tak sempat menjawab pertanyaan dari Liya,lili datang menghampiri mereka

"Ngapain Lo disini! bukannya Lo bolos selama 4 hari ha!"bentaknya didepan muka rassya,bukan malah menjawab pertanyaan lili Rassya malah meledek lili

"Gue baru aja bolos 4 hari Lo udah sekangen itu ya sama gue?peduli banget Lo sama gue"lalu Rassya kembali membalikkan badannya menuju tempat duduknya dan guru pun datang dengan aqeela yang belum ada dikelas pertanda ia terlambat

:::::::::::::::::::::::::::::::

Rassya dan aqeela dihukum karena kesalahannya,hormat bendera ditengah lapangan itulah hukumannya,dengan panas terik membuat bentol bentol di dahi Rassya membanyak bukan cuman dahi tapi dipipi tangan dan juga kaki dipenuhi bintik merah membuat aqeela tersadar

"Rassya?Lo knp?"tanya aqeela pada Rassya tanpa jawaban

"Sya jawab dong,Lo knp?Lo gppkan"aqeela semakin khawatir dan tiba tiba Rassya menurup matanya lalu tersungkur kebelakang pertanda ia pingsan dengan bintikan merah disekujur tubuhnya

"Tolong!tolong!"teriak aqeela akan tetapi ini sedang jam pelajaran dan tak ada siapapun kecuali pak Sofyan satpam sekolah

"Pak tolong pak"

"Ini kenapa neng?"tanya pak Sofyan menghampiri aqeela dan juga Rassya yang sudah tergeletak

"Tolongin temen saya pak, badannya merah merah lalu pingsan"

"Yaudah kita bawa ke UKS ya neng"

"Iya pak"jawab aqeela lalu mengikuti pak Sofyan yang telah menggendong Rassya menuju ruang UKS

Untuk kedua kalinya aqeela melihat Rassya tergeletak pingsan,untuk kedua kalinya juga aqeela dibuat khawatir entah kenapa,Rassya sebelumnya bukan teman dekat aqeela hanya saja semenjak Rassya ingin menjadi rekan lest acting aqeela dia malah jadi care dengan pria dingin itu dan dinginnya Rassya dibuat leleh oleh aqeela

Aqeela telah berjanji kepada dirinya sendiri untuk tidak pernah pacaran,tapi tidak ada yang tau kapan datangnya perasaan yang membuatnya gelisah, khawatir, bahagia,dan juga nyaman ketika didekat Rassya

Aqeela menjaga Rassya yang masih tak sadarkan diri di UKS berharap si cowok dingin itu bangun, aqeela hanya mengingat masa masa ia bersama Rassya,dicuekin Rassya selama ia mengenal Rassya tapi entahlah dengan Rassya beberapa hari terakhir ini dengan sikap lembutnya dan perhatiannya, mungkinkah ini Rassya yang sebenarnya dibalik Rassya yang cuek itu,atau mungkinkah Rassya telah mendapatkan apa yang ia harapkan,tapi rasanya tidak mungkin harapannya tergapai dengan waktu yang singkat

"Eughhhh...."perlahan Rassya membuka matanya melirik aqeela yang sedari tadi ada disampingnya dan mulai merasakan gatal disekujur tubuhnya

"Sya,Lo udah sadar,Lo knp?"tanya aqeela khawatir pada Rassya tapi Rassya hanya bisa terdiam melihat gadis itu mengoceh khawatir pada dirinya

"Knp Lo merah merah gini,Lo knp?"tanya aqeela lagi pada Rassya

"Gue kemaren makan seafood buatan bunda gue,tapi sebenarnya gue alergi seafood"jawab Rassya membuat aqeela malah tambah marah,bukan marah karena benci tapi marah karena rasa khawatirnya membuat Rassya tersenyum tipis mendengar semua ocehan yang dilontarkan oleh aqeela

"Lo kan baru aja sembuh,Lo tu demen banget ya nyari penyakit!"

"Khawatir ya?"tanya Rassya simpel membuat pipi aqeela memerah

"Kha-khawatir? ihk ogah gua khawatir sama lu,dih buang buang waktu dan tenaga"jawab aqeela menahan malu yang entah kenapa

Tapi tiba tiba aqeela malah dibuat khawatir lagi dengan Rassya yang kegatalan dan menggaruk kencang badannya

"Jangan digaruk!nanti tambah parah"

"Tapi ini gatel banget"

"Yaudah aku kompresin pake air hangat ya,aku ambil dulu"aqeela pun meninggalkan UKS dan tak kunjung lama aqeela datang membawa handuk kecil dan semangkuk air hangat

"Sini aku kompresin"aqeela mulai mengompres dari bagian muka tangan dan kami membuat bintik bintik merah itu sedikit memudar

"Makasih ya qeel"

"Bu-buat apa?"tanya aqeela sedikit kaget

"Untuk semuanya,gue sebelumnya gak terlalu ngenal Lo si,gue kira Lo itu cuman cewek yang gak bisa diandalkan kayak si lili"

-bersambung-

GOOD MEMORIES✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang