6.5

8 2 0
                                    

Setelah beberapa minggu, tidak ku sangka, secepat ini kah? Rasa gugup ku ini seolah olah tidak mahu berhenti, apa yang aku harus lakukan? Berserah sajalah

Lagipun, majlis ku ini sedang berlangsung, sememangnya rasa gemuruh dan gugup ini tidak akan jatuh, kan? Haihh, aku harus bertenang

Melihat wajah Eric yang tersenyum riang itu, membuat kan hati ku senang melihatnya, apa dia gembira kerana menikah dengan ku? Itu sudah semestinya, kan? HUHU HOHO HEHE HIHI HAHA ◜‿◝

"Awak nervous ke?"-Eric, dia berbisik di telinga kanan ku setelah kami duduk di kerusi untuk menjamu selera

"Hm? Erm"-aku tidak melihat wajahnya, aku hanya mengatakan itu

"Don't worry, love, you're beautiful like an angel, you know? I'm with you"-Eric, dia berbisik lagi, aku tergamam, tuh kan udah ku katakan tadi! Bisa sih romantik romantik kek gini! Buat gue biru, tauu!

Dia tersenyum setelah mengatakan itu, semestinya dia ingin mengenakan ku, ishh

Bisa aja orang orang melihat wajah ku yang kelihatan merah merah hanya disebabkan kata katanya itu, haihhh
•×•
Panjang dan penat sekali hari ini, tapi nak buat macam mana, kan? Majlis nikah ialah hari yang melelahkan, hm

Aku sedang melihat langit biru dari dalam bilik Eric, walaupun ianya jauh, tapi ia tetap nyaman dan menyenangkan

Setiap kali aku melihat langit biru, pasti aku akan teringat akan bau lautan yang juga berwarna biru sinar itu, lama sekali, aku tidak pergi ke laut, haih rindunya

"Menungkan saya ke, hm?"-Eric, tiba tiba saja kedengaran suaranya itu dari belakang ku, dia masuk lalu berdiri bersebelahan dengan ku menghadap tingkap biliknya yang besar itu

"Sorry? Memang tak oke"-aku membalas gurauan nya

"Kenapa awak tak mandi lagi? Ke, awak tunggu saya?"-Eric, dia memandang wajah ku, dengan memberikan senyuman jahatnya itu

"Boleh tak jangan merepek"-seolah olah, terang benderang niat jahat yang ada di dalam hatinya itu

"What?? It's oke, right? We're married"-Eric, dia tertawa kecil dengan kata kata ku

"Otak awak ni blue, kan?"-aku terus menerus memberi jawapan yang aneh, dan dia hanya tertawa setelah mendengar itu

"Eric, saya lupa nak bagitahu awak, tadi mummy ada jumpa saya"-aku sebenarnya tidak berani untuk mengatakan ini, tapi, untuk mummy aku sanggup buat

"Mummy? For what?"-Eric, dia tertanya tanya

"Actually mummy minta saya pujuk awak untuk stay sini beberapa hari lagi, yelah kita kan baru je kahwin"-aku berkata dengan perlahan, ditambah pula intonasi ku yang meminta simpati padanya

"But I told you, right?"-Eric, apa ia sia sia?

"Yeah I know, you want me to live with you after we get married, but, takkanlah nak terus pindah? Kesian parents awak, at least, for a few days, oke?"-tapi aku tetap ingin memujuknya

"Are you sure about this?"-Eric, dia bertanya lagi, lalu aku hanya mengangguk

"Oke fine"-Eric, dia melihat wajahku

"Thanks"-pasti saja aku gembira, dan mengucapkan terima kasih padanya
•×•
Aku membuka mataku perlahan, terlihat Eric yang sedang nyenyak tidur, boleh saja dia tidur begitu menghadap ku, kelihatan comel dengan lengan panjang nya itu, aku tersenyum kecil

Sungguh tidak percaya sebenarnya, dalam masa yang singkat, aku telah mencintai lelaki yang bernama Eric, lelaki yang merosakkan zaman remaja ku, lelaki yang amat aku benci ketika dulu telah pun menjadi suami ku sekarang

Hairan, bukan? Sememangnya aku amat membantah dan menolak dari mengahwini lelaki ini, tapi sejak ku telah mengenal dirinya, senang pula untuk ku memaafkannya

Setelah lama aku mengelamun sambil memandang wajah nya, tidak ku perasan, dia telah pun bangun dan sedar dari tidurnya, apa aku mengganggunya?

"Dyra, ada benda saya nak bagitahu awak"-Eric, dia berkata sambil dirinya baring ke katil

"Apa dia?"

"Pasal Hana"-Eric, melihat wajah nya itu, membuat ku agak risau

"Kenapa dengan Hana?"-aku bertanya

Lalu dia mendekati ku dan memeluk ku, dia menundukkan kepala ku ke dadanya

"I'm sorry Dyra, she's gone"-Eric, suaranya sebak, apa dia menangis? Dia pasti tidak ingin aku melihat wajahnya sedang menangis

Aku sebenarnya terkejut setelah mendengarkan itu, apa ia benar? Hana telah pergi, secepat ini? Aku baru simpan niat ku untuk ketemu dengannya esok hari, tidak sangka roh yang keluar dari jasadnya itu, lebih cepat daripada jangkaan yang doktor katakan, maaf Hana
•×•
Setelah beberapa hari, dia pergi meninggalkan kami semua, sudah tiba masanya untuk Danny beritahu perkara yang sebenar kepada keluarga Addison

Pasti saja mereka terkejut mendengarkan itu, tapi mereka tidaklah sekejam mana, mereka tetap punya rasa simpati pada Hana, lagi lagi, Hana itu kan, anak kawan baik Aunty Marya, walaupun mereka sudah tahu, Hana yang berbuat demikian

Aku harap kau tenang di sana, aku di sini akan selalu mengingat kau dalam ingatan, terima kasih membuat ku senang, walaupun ia hanya sementara

sampai jumpa, lagi..
•×•
Eric membawa ku ke suatu tempat, apabila aku bertanya, dia tidak ingin memberitahu ku, arh, aku tahu, kenapa dia bertingkah seperti itu, pasti saja dia marah akan aku, sebab aku mengatakan aku ingin bawanya ke suatu tempat, tapi tempat itu adalah rumahnya

Apa sekarang dia ingin membalas? Huh, silahkan maju doang! Kerna story ini pun akan habis betul? HAHA MAAF

Apabila sudah sampai, dia meminta ku untuk menutup mata ku, ada ada saja lah dia ini

Saat aku berjalan, terasa tanah nya lembut sekali, terasa geli untuk ku memijaknya, apa kah itu?

Bau ini, bau laut, apa dia membawa ku ke laut? Ombak laut itu kedengaran jelas sekali di telinga ku, jadi, apa yang aku pijak sekarang ini ialah pasir? Apa aku benar?

Setelah sampai ke suatu tempat, dia mengizinkan ku membuka mata, arhh! Sudah ku duga, pasti akan sih itu lautnya! Benar benar biru itu laut! Suka bangat gue!

"Papa cakap, awak dah lama tak ke laut, so, saya plan nak bawak awak kat sini"-Eric, dia berdiri di sebelah ku, lalu berkata

"Thanks Eric, saya memang teringin sangat nak pergi laut, tak sangka saya akan bersama dengan awak"-aku senyum padanya

"Awak suka.."-Eric, tiba tiba saja bertanya

"Of cou–"-ketika aku ingin menjawab, dia langsung berkata dahulu

"Saya?"-Eric, dia tersengih sengih, lalu tertawa kecil tidak memandang ku

"Awak kenakan saya, hm?"-aku bertanya dengan gurauan juga

"Saya tahu, awak sayangkan saya, takmo malu malu oke?"-Eric, eee, tiba tiba rasa geram pula, tak adil lah kalau asik dia saja yang mengusik

"Saya rasa awak tak pernah kena dr daripada saya, kan?"-aku bertanya sambil mengangkat kedua dua tangan dan bermain dengan jari ku

"Dr? Apa tu?"-Eric, dia bertanya

"Nak tahu?"-dia mengangguk semangat, ini lah masanya

"Serious tak menyesal?"-aku bertanya lagi untuk kepastian, and lagi sekali dia mengangguk semangat, lalu aku menggunakan kuasa Dr ku, iaitu menggeletek nya sampai selesai hukumannya pada ku, lalu dia tertawa riang, dan dia merayu padaku untuk melepaskan nya

Huh, tak akan ku berikan kau peluang untuk lari Eric! Aku akan habisi kau, HAHA!

Dan ia berakhir dengan kegembiraan antara aku dan dia, memang masuk pasir lah baju kami berdua, kalau dah berbaring dekat situ, hm, semua salah Eric, siapa suruh suka sangat mengusik ku!

Wanita yang pada mulanya penuh dengan rasa ketidakadilan dalam hidupnya, telah berakhir dengan kesempurnaan nya sendiri

–the end–

Takdir Yang Tak SempurnaWhere stories live. Discover now