Happy reading
---
Niiiiiitttttt.....
Suara nyaring yang berasal dari mesin pendeteksi detak jantung Jimin kini telah berbunyi nyaring, tanda orang itu telah menyerah dengan kehidupannya.
"ANDWEE!!!!" Teriak Jungkook.
Taehyung yang memberontak di pelukan manager Sejin. Begitu juga yang lainnya terkejut melihat apa yang terjadi dengan Jimin.
"Andwe, Jiminie..."lirih Seokjin yang kini mendekat ke brankar Jimin.
Dokter dan juga para perawat lainnya yang sedang melepas seluruh alat yang melekat di tubuh Jimin pun kini menundukkan dirinya untuk memberi jalan Seokjin.
"Hey, bangun. Wajah mu pucat." Lirih nya.
"Ayo kita pergi ke pantai lagi. Kau ingin Hyung ikut bermain di pantai kan? Ayo, akan Hyung wujudkan. Bangunlah." Ucap Seokjin yang sudah kacau.
"Hyung...." Panggil Hoseok.
"Hoseok- ah, cepat bangunkan Jimin." Lirihnya sambil mencoba menggerakkan tubuh Jimin.
"Hikss, Hoseok- ah! Kenapa kau diam saja! Bangunkan Jimin!!" Teriak Seokjin yang kini memberontak.
"Hyung!! Jimin sudah bahagia. Dia sudah tidak sakit lagi." Ucap Hoseok mencoba menyadarkan Seokjin.
Yang lain menatap Seokjin dengan air mata yang mengalir sedih. Orang tua Jimin pun sama menangis dengan yang lainnya.
"Namjoon- ah, kenapa kau diam saja? Bangunkan dia!! Kau jadi leader harus tegas. C-cepat bangun kan!" Racau Seokjin yang kini menggerakkan tubuh Namjoon yang sudah menangis.
"Seokjin- ah, kemari sayang." Eomma Jimin mendekat ke arah Seokjin dan memeluk anak rapuh itu dengan sayang.
"Bibi, bangunkan Jimin. Dia harus sarapan." Racau Seokjin.
"Jimin sudah bahagia, sayang. Dia sudah tidak sakit lagi." Jelas Eomma Jimin sambil mengelus punggung lebar Seokjin yang sesaat kemudian bergetar.
"Hiks...Hikss....aku Hyung yang bodoh!!" Umpat nya di pelukan eomma Jimin.
"Tidak, kau Hyung yang hebat untuk Jimin. Jimin sangat menyayangi mu, berarti kau Hyung yang hebat." Ucapnya.
"Hiks...arrghh...hiks." tangisannya pecah.
"H-hyung" lirih Yoongi yang kini mendekat ke arah Seokjin.
Seokjin melepas pelukannya pada eomma Jimin. Dan membalikkan badannya ke arah Yoongi.
"Kau berhasil. Doa mu terkabulkan, kau harusnya senang." Lirih Yoongi dengan suara parau nya.
"Y-yoongi- ah..." Lirih Seokjin.
Yoongi mengabaikan Seokjin dan memilih untuk keluar dari ruangan Jimin.
KAMU SEDANG MEMBACA
DISEASE'S✔️
Fanfiction[COMPLETED] Semuanya bukan aku yang melakukannya, kalian hanya kehilangan rasa percaya dan juga ego kalian yang terlalu besar. Sehingga kalian tidak memiliki jalan keluarnya dan melukai orang terdekat kalian. Aku akan menunggu. Menunggu mereka menye...