Chapter 23

1.2K 122 3
                                    

Happy reading

---

"Anny--"

"J-jungkook- ah.." lirih manager Sejin yang baru saja ingin keluar memanggil staf untuk menelepon dokter pribadi Jimin.

"Apa ya-, JIMIN HYUNG!!" Teriak Jungkook setelah ia tersadar melihat ke bawah ternyata ada Yoongi dan juga Jimin yang sedang tak sadarkan diri di pelukan Yoongi.

Jungkook langsung mendekati Jimin dan manager Sejin keluar dari ruangan untuk memanggil salah satu staf untuk menelepon dokter pribadi Jimin.

"Hikss, ada apa dengan Jimin Hyung?" Tanya Jungkook yang sudah terisak.

"Mianhae... Aku kelepasan. Hyung tidak bermaksud untuk membuat Jimin seperti ini. Ini semua di luar kendali ku, Hikss. Jimin- ah, mianhae." Isak Yoongi yang kini memeluk Jimin dengan erat.

Tidak peduli darah Jimin yang masih terus keluar dari hidungnya itu mengenai pakaian putih Yoongi.

Jungkook bangun dari duduknya dan mengambil tissue di meja sang manager. Ia mengambil sebanyak-banyaknya agar darah Jimin berhenti.

"H-hyung, tahan darah Jimin Hyung dengan tissue. Dia tidak boleh kehabisan darah." Ucap Jungkook.

Yoongi pun melepas pelukannya pada Jimin dan mengelap darah yang berada di hidung Jimin dengan tissue.

Wajah Jimin kini sudah hampir memucat. Dokter sudah dalam perjalanan ke agensi. Yoongi memindahkan Jimin ke sofa agar tubuhnya bisa berbaring.

"Jimin- ah, kumohon buka matamu." Yoongi masih berusaha menepuk-nepuk pipi Jimin agar Jimin nya itu terbangun.

"Hyung, kenapa bisa terjadi seperti ini? Apa kalian bertengkar?" Tanya Jungkook, namun tidak mendapatkan jawaban sedikit pun dari Yoongi.

Ceklek...

"Permisi, saya minta kalian bisa menjauh sedikit." Akhirnya dokter Jimin pun datang. Jungkook dan Yoongi pun menjauh dari sofa yang di tidurkan oleh Jimin.

Dokter langsung memasangkan selang infus pada Jimin setelah melihat kedua bola mata Jimin dengan senter kecilnya itu.

"Apakah disini ada ranjang? Jimin harus ku periksa secara keseluruhan. Nafasnya sangat berat, jika ku bawa ke rumah sakit. Aku takut tidak ada waktu lagi." Jelas snag dokter dengan panik.

"T-tidak mungkin." Lirih Yoongi.

"Mari ikut saya dokter." Ucap manager Sejin.

Jungkook langsung mengangkat tubuh ringkih Jimin, sedangkan Yoongi membawa selang infus Jimin. Begitu juga dengan sang dokter yang membawa peralatan medisnya.

...

Mereka sudah sampai di kamar yang tidak begitu besar. Kamar yang biasanya di pakai untuk para idol lain beristirahat.

"Aku minta kalian berdua jangan keluar dari kamar ini. Jimin butuh panggilan dari kalian." Ucap sang Dokter yang kini sudah menyiapkan mesin EKG yang berukuran kecil. Jungkook dan Yoongi pun langsung terdiam di tempatnya tanpa bergerak sedikit pun.

DISEASE'S✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang