Chapter 29

1.6K 135 9
                                    

Happy reading

---

Suara riuh brankar rumah sakit, kini memecah keheningan lorong rumah sakit pada malam hari.

Di dorongnya brankar itu menuju ruang ICU yang sebentar lagi sampai. Suara tangisan yang juga ikut menggema di lorong sepi itu.

"Hiks, andwe. Jimin- ah andwe!" Suara tangis pecah dari Eomma Jimin dan juga ada tuan Park yang menenangkan istrinya itu.

Brankar Jimin kini berhasil masuk ke dalam ruangan ICU. Yang lainnya hanya bisa menunggu di luar dengan doa-doa yang terus mereka ucapkan agar Jimin selamat.

...

Flashback...

Mereka berpelukan seperti teletubis. Sehingga Jungkook menyadari bahwa pelukannya dengan Jimin memberat.

"Andwe.." lirih nya.

"H-hyung.." panggilannya.

"Ada ap- Astaga, Jimin-ah!" Teriak Hoseok, yang terkejut melihat tubuh lemah Jimin di pelukan Jungkook dengan kepala dan mata yang sudah terpejam di bahu Jungkook.

Dan saat itu juga seluruh lampu di stadion di padamkan. Suara tangisan para ARMY semakin mengeras, karena mereka semua menyaksikan Park Jimin tumbang di hadapan mereka.

Perpisahan yang sangat sulit untuk di lupakan.

Backstage

"Hyung! Jimin!" Panik Yoongi memanggil dokter Kim.

"Astaga, Jimin!" Ucapnya. Jungkook membaringkan tubuh Jimin di sofa besar. Dokter Kim mengecek seluruh tubuh Jimin.

"T-tidak, nafasnya memberat. Cepat siapkan ambulance!!" Teriak dokter Kim kepada semua staf.

Untungnya dokter Kim sudah berjaga-jaga, jadi ia tidak perlu menunggu ambulance datang dari rumah sakit.

Dokter Kim dan Jimin masuk ke dalam ambulance. Mobil ambulance langsung melesat begitu saja dari stadion, dengan suara sirine yang kini membelah kota Seoul.

Member yang lain, menaiki mobil fan nya masing-masing untuk menuju rumah sakit yang akan di tuju. Manager Sejin sudah menghubungi orang tua Jimin yang untungnya berada di apartemen yang tidak jauh dari lokasi rumah sakit Jimin.

Flashback end..

Kini, mereka semua. Menatap kosong ke arah pintu berkaca yang masih tertutup rapat.

Member Bangtan terduduk lemas, karena mereka yang menyaksikan bagaimana nafas berat menghembus dengan suara yang menyakitkan.

"Hikss, tidak. Aku tidak akan kehilangan mu, Hyung!" Gumam Jungkook dengan tatapan kosong.

Yoongi menghampiri Jungkook dan memeluk adiknya yang kini rapuh itu.

"Hiks, aku takut." Tangis pecah Jungkook di pelukan Yoongi.

DISEASE'S✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang