Semuanya akan segera berakhir

609 87 5
                                    

Irene dan Mino masih terdiam sejak tadi, Mino sudah menceritakan segalanya pada Irene tapi tidak menerima reaksi apapun dari perempuan cantik di sebelahnya itu. Mulai dari pembunuhan keluarganya sampai ke-ikut sertaan keluarga Irene dalam masalah tersebut sudah Mino ceritakan dengan jelas.

Irene masih belum bereaksi sampai sekarang, tangannya bergetar hebat, beruntung Mino mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Irene erat. Dada-nya terasa nyeri saat mendengar apa yang orangtua-nya perbuat, ia bahkan merasa malu untuk sekedar menatap Mino di depan-nya kini.

Irene memang tahu Papa-nya adalah orang yang akan melakukan apapun untuk sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya, tapi Irene tidak tahu bahwa Papa-nya adalah orang yang se-sadis ini. Karena sejak kecil Irene tidak pernah menerima perlakuan kasar apapun dari kedua Orang-tuanya, Irene selalu di perlkukan senyaman mungkin.

"Terus kamu masih tetep sama aku setelah tahu semua ini?" Tanya Irene, tidak mengerti dengan jalan pikiran Mino yang masih mau bersamanya setelah apa yang di lakukan keluarganya terhadap keluarga Mino. Lalu tiba-tiba sesuatu terlintas di pikirannya. "Atau kamu tetep sama aku karena memang ingin pake aku untuk menghancurkan keluarga ku?"

Mino terkejut dengan pertanyaan Irene, tidak pernah sekalipun di benaknya terlintas untuk memakai Irene sebagai umpan untuk menghancurkan keluarga perempuan di depannya ini.

"Jangan berpikiran macam-macam Irene! Aku tidak pernah berpikir seperti itu." Ujar Mino dengan nada bicara meninggi, terkejut dengan Irene yang tiba-tiba menanyakan hal yang tidak pernah terlinas di benaknya.

"Terus apa? Aku tidak mengerti kenapa kamu masih bertahan dengan ku." Ujar Irene frustasi.

"Karena aku mencintaimu." Irene membeku di tempatnya, baru kali ini Mino mengatakan dengan sangat jelas bahwa lelaki itu mempunyai perasaan yang sama dengan Irene. Karena sejak dulu mereka hanya menjalaninya tanpa ada pernyataan cinta dari Mino.

Irene kembali menangis, ia terlalu banyak beban pikiran saat ini. Nyatanya hanya tangisan yang bisa membuatnya lebih tenang sekarang.

"Aku harus ke kantor polisi untuk memberikan pernyataan, kamu mau ikut?" Irene mendongakan wajahnya, menatap lelaki yang sudah menyita seluruh perhatiannya sejak lama. Tidak ada kebencian di mata Mino saat menatap Irene, hanya tatapan hangat yang bisa Irene lihat.

"Apa Papa ku akan dihukum dengan hukuman berat?" Tanya Irene ingin tahu. "Bukankah bukan Papa yang membunuh keluargamu?"

Mino menghela nafasnya pelan, "Aku tidak tahu pasti berapa lama Papa-mu akan di penjara tapi kurasa dia akan membutuhkan waktu lama di dalam sel. Walaupun tidak membunuh Papa-mu melakukan banyak tindakan ilegal."

"Apa Mama juga akan di hukum?" Tanya Irene kembali memastikan, karena Mama-nya juga ikut menyembunyikan fakta tersebut.

"Kurasa ya, Mama-mu akan dianggap sebagai kaki tangan Papa kamu."

Irene tiba-tiba turun dari sofa dan berlutut di hadapan Mino, Mino tentu saja terkejut atas apa yang di lakukan kekasihnya itu.

"Aku mohon maafkan mereka Mino, meski aku tahu perbuatan mereka takkan bisa di maafkan." Mino ikut turun dari sofa, mencoba membantu Irene agar kembali ke tempat duduknya tetapi Irene tetap bergeming di tempatnya dan tak menghiraukan Mino.

"Irene jangan seperti ini, kamu membuatku merasa bersalah." Ujar Mino yang juga sudah turun dari sofa dan mencoba membuat Irene bangun.

Irene menggeleng mendengarnya, "Kenapa kamu harus merasa bersalah? Seharusnya aku yang merasa seperti itu. Tolong maafkan mereka Mino." Ujar Irene dengan kedua tangan yang sudah ia rapatkan dan dihadapkan di depan Mino.

Different (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang