Irene or Jisoo

10.6K 292 29
                                    

Irene hanindra, gadis yang selalu disebut mendekati sempurna dalam urusan apapun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene hanindra, gadis yang selalu disebut mendekati sempurna dalam urusan apapun. Irene yang cantik, baik, murah senyum, pintar memasak, pintar dalam segala pelajaran. Semua yang ada dalam dirinya selalu patut untuk dibanggakan oleh kedua orang tuanya.

Kehidupan Irene selalu dipenuhi pujian dari segala sisi, baik teman ayah dan juga mamanya akan selalu memuji Irene saat mereka bertemu.

Hidup Irene selalu diisi dengan bahagia, apapun yang dia lakukan selalu benar. Irene adalah orang yang paling disayang oleh kedua orang tuanya, ditambah tahun ini dirinya memasuki kuliah mengambil jurusan psikologi di kampus yang menempati posisi terbaik nomor satu di Indonesia.

 Irene adalah orang yang paling disayang oleh kedua orang tuanya, ditambah tahun ini dirinya memasuki kuliah mengambil jurusan psikologi di kampus yang menempati posisi terbaik nomor satu di Indonesia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisoo Hanindra, anak kedua di keluarga. Jisoo sangat berbeda jauh dengan kakanya, dirinya tidak pintar dalam pelajaran dan lagi sikapnya tidak lembut seperti kakanya. Dia jauh dari kata feminim, kehidupannya yang selalu hidup di dunia malam membuat dirinya selalu terbiasa dengan sikap-sikap kasar yang diberikan banyak orang.

Jika bertemu dengan Jisoo baik teman ayah ataupun mamanya akan berbanding terbalik saat bertemu dengan Irene. Jisoo akan dicaci maki, di rendahkan dan juga di buat setidak nyaman mungkin berada di sana. Seolah semua orang selalu ingin menyingkirkan Jisoo, tidak keluarganya maupun orang lain.

Orang yang paling Jisoo benci pertama adalah kakanya, kakanya yang selalu menunjukan topeng nya di hadapan Jisoo. Bersikap baik bahkan lembut kepada Jisoo, atau mungkin memang seperti itu sifat kakanya? Jisoo tidak tahu yang Jisoo tahu dira benci kakanya!

Hanindra adalah singkatan dari Hanindya dan indra. Kedua orang tua Irene dan juga Jisoo, mereka hidup dengan kekayaan yang melimpah begitu pula anaknya.

Indra yang selalu ingin anaknya menjadi pusat perhatian dari semua koleganya. Tapi hanya Irene yang memenuhi syarat itu, sementara Jisoo selalu kebalikannya oleh sebab itu Indra selalu memaksa Jisoo bahwa dia harus seperti kakanya.

Sementara pikiran Hanindya juga tidak jauh dari itu, dia ingin anak-anaknya bisa bersikap baik di depan teman-teman arisannya. Tentu saja hanya Irene yang bisa bersikap ramah berbeda dengan Jisoo yang selalu menghancurkan suasana.

-

"Irene tambah cantik aja ya." Irene hanya tersenyum kepada teman mamanya yang baru saja memujinya.

Kini Irene dan mamanya sedang berada di tengah kumpulan arisan, Irene selalu di ajak untuk menyombongkan kelebihannya.

"Katanya Irene baru aja masuk Psikologi ya? Gimana suka."

Irene kembali tersenyum dan mengangguk, "Rame ko tante, Irene suka banget sama pelajarannya." Mamanya di sebelahnya tersenyum, Irene yang menjadi pusat perhatian selalu membuat harga diri mamanya naik.

"Baguslah, Irene pasti banyak diincar cowok ganteng kan ya? Jelaslah Irene kan cantik dan juga pintar."

Irene sedikit terkekeh sambil menutup mulutnya, anggun sekali dilihat oleh semua orang yang disana. Jelas saja ibu-ibu di sana sangat meminta Irene untuk dijodohkan dengan anak lelaki mereka.

Tapi mama Irene selalu berkata, "Gimana Irene aja." Dan Irene menolak dengan halus permintaan mereka dengan alasan Irene masih ingin fokus pada cita-citanya.

"Irene ini beda banget ya sama adiknya." Dan semuanya selalu berakhir dengan dibandingkannya Irene dan juga Jisoo. Irene hanya terus tersenyum, memperhatikan mamanya dan teman-temannya membicarakan kelakuan adiknya.

-

Jisoo terus menggoyangkan badannya, bolos ke bar adalah pilihan terbaik untuknya. Tentu saja di temani dengan teman-temannya yang juga ikut membolos bersamanya.

Lagi pula siapa yang ingin di kelas dengan guru yang bisanya hanya bicara terus, apalagi bicaranya sambil nyembur-nyemburin air liur. Dipikir air liur itu uang yang bisa dibagi-bagi apa?

Jisoo kembali menggerakkan badannya di dance floor, menari mengikuti irama yang diputar di dalam ruangan warna-warni tersebut.

"Jisoo." Jisoo menoleh saat ada yang menepuk pundaknya, ia tersenyum saat melihat lelaki tampan yang berada di dekatnya sambil menggerakkan tubuhnya juga mengikuti irama seperti Jisoo.

"Ck, ikut bolos juga?" Jisoo berdecak walau selanjutnya tersenyum dan melingkarkan tangannya di leher sang pria.

"Kata kamu, kamu mau bolos yaudah aku juga ikutan aja." Jisoo terkekeh mendengar pengakuan pria di hadapannya, pria yang Jisoo sebut sebagai—kekasihnya.

"Ughh, Suho ku yang manis." Jisoo memberikan sedikit kecupan dibibir Suho membuat Suho tersenyum senang.

Mereka berdua mulai menari-nari bersama mengikuti lagu yang semakin ricuh, bahkan tidak sadar sedari tadi ada lelaki yang sudah datang lebih dulu dan memperhatikan Jisoo.

Jisoo menari membelakangi Suho membuat Suho dapat melihat kemolekan tubuh mungil itu, tubuh yang sudah Suho jelajahi berulang kali.

Suho memeluk kekasihnya dari belakang, "Kangen banget sama tubuh kamu." Jisoo malah menjadi menyeringai.

"So, how about get a room?"

-

Suho

Suho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Different (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang