Lost World

1.4K 194 62
                                    

Irene rasa kesehariannya kini sudah menjadi keseharian dari Jaehyun juga, karena dimana ada Irene di sanalah Jaehyun juga berada. Irene benar-benar yakin lama-lama Mino akan mengetahui ini dan mulai menjauh dari jangkauannya, tapi Irene tidak tahu bahwa Mino akan mengetahuinya hari ini, demi apapun Irene belum siap dan mungkin tidak akan pernah siap.

Irene dan Jaehyun berdiri berdampingan dengan Mino yang memandang datar keduanya, Irene meneguk ludahnya dengan susah payah melihat tatapan datar Mino. Mino yang sudah Irene anggap sebagai dunianya kini akan menghilang dari kehidupannya setelah kejadian ini.

"Mino, my brother. Apa kabar?" Irene mengernyit melihat Jaehyun yang sudah maju dan memberikan pelukan hangat untuk Mino dan Mino yang kini mengembangkan senyumnya dan membalas pelukan Jaehyun.

Irene bahkan masih tidak memahami situasi sekarang, bagaimana Jaehyun bisa mengenal Mino? Rasanya Irene ingin menguburkan dirinya saja saat ini, apalagi saat Mino yang menatap sinis ke arahnya.

"Kapan pulang lu? Enggak ada ngabar-ngabarin." Ujar Mino saat keduanya sudah melepaskan pelukan mereka.

Jaehyun tertawa, "Hehe, sorry bro, dadakan gue pulang. Soalnya suruh balik buat nerusin perusahaan, tapi ternyata bukan nerusin perusahaan doang malah di jodohin juga. Untung ceweknya cantik kaya Irene kalau enggak mah males banget gue."

Irene hampir saja mengeluarkan kata-kata kasarnya pada Jaehyun, padahal sejak tadi Irene sedang mencari alasan untuk mengatakan kepada Mino tentang Jaehyun tapi lelaki di sebelahnya ini malah membongkar segalanya.

"Oh iya bro, ini calon gue namanya Irene." Irene menggigit bibirnya saat Mino mengalihkan atensinya pada Irene.

"Wah selamat ya." Irene menangkap senyuman sinis yang Mino lontarkan padanya. "Eh, gue ada kelas nih. Cabut dulu ya?"

"Oke oke, tapi nanti gue mau ngadain pesta kedatangan. Lu datang ya?"

"Hm, santuy aja pasti datang gue. Calling aja ya?" Setelah Jaehyun mengacungkan jempolnya Mino hanya tersenyum singkat dan berbalik.

Irene hanya bisa menatap resah pada punggung Mino, orang yang dulu dia kejar-kejar kini kembali hilang dari jangkauannya. Irene bahkan tidak tahu bahwa Mino akan kembali padanya atau tidak.

Mino mendengus, dia yang sudah niat berangkat ke kampus kini jadi kesal dan masuk ke mobilnya berniat membolos saja hari ini karena mood-nya yang memburuk.

"Gue ngerti yang Jisoo bicarain ternyata ini." Mino terkekeh dengan pandangan sendu. "Gue kira enggak akan sesakit ini."

"Huh, mood gue rusak mending ke club dan nyari jalang buat gue tidurin."

***

Irene sudah puluhan kali mengirimkan pesan pada Mino tapi kenapa ceklis? Bahkan tidak ada tulisan online di kontak Mino. Lewat pesan juga tidak pernah ada balasan, pertahannya runtuh saat menelpon Mino nomornya tidak aktif.

"Aku di block?" Irene melempar ponselnya ke sembarang arah, mood nya benar-benar hancur. Seperti yang Irene bilang Mino adalah dunianya dan kini dunianya hilang, Irene tidak bisa hidup tanpa dunianya.

Irene menengkurapkan badannya di kasur, menangis tersedu-sedu. Irene mengambil bantal untuk meredam suara tangisannya, berharap tidak akan ada yang mendengarnya apalagi Jisoo.

***

Jisoo mendudukkan dirinya di sofa, berniat menonton drama korea yang sedang naik daun. Jika Mino melihat ini ia akan mengejek Jisoo habis-habisan, Jisoo bahkan bosan mendengarkan perkataannya setiap kali Jisoo menonton drama korea.

Different (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang