agony. zcl

final

"You deserve better, Chenle. You deserve a better life. "

"Aku bersyukur kita dipertemukan, dan aku bersyukur dapat kenal kau. "

"Hidup kau berat, aku tahu kau terlalu banyak memendam dan terluka selama ni, tapi terima kasih sebab bertahan, Chenle. "

"Chenle, terima kasih sebab bertahan sehingga kini. "

Chenle menundukkan kepalanya, segala kata-kata Minseo yang pernah dilontarkan kepadanya terngiang-ngiang di kepalanya.

Patutnya dia jujur sahaja pada Minseo, sebelum Minseo sempat pergi meninggalkannya.

"Minseo, maaf. " dia mengerling sekilas ke arah telefon pintarnya, beberapa panggilan daripada Doktor Choi dan juga Mark, diendahkannya.

"Maaf Minseo, kalau kau tak berjaya lawan penyakit ni... "

"Aku juga tak berjaya. "

"And what if I follow you too, Minseo? So that I can be free from all of this shit. "

"Sorry for lying, Minseo. Tapi aku tak pernah ikut any chemotherapy before this. "

Sakit yang selama ini ditahan seorang diri di hadapan Minseo, hanya untuk melihat Minseo lebih lama.

Jadi selama ini, dia hanya berpura-pura berjumpa dengan Doktor Choi dan menjalani chemotherapy selama 5 bulan di Jepun, dan 2 bulan di Korea hanyalah alasan semata-mata.

Kerana dia tahu, dia tak akan bertahan lama walaupun dengan cara chemotherapy.

Selama ini, dia bahagia dengan Minseo. Minseo adalah kebahagiaannya. Minseo jugalah menjadi satu-satunya alasan dia masih bertahan sehingga kini.

Namun apabila bahagianya pergi, dia juga harus pergi untuk menuntut kembali bahagianya di sana.

Chenle tersenyum pahit, dia tahu kondisinya terlalu buruk ketika ini, sehingga seluruh sakit yang selama ini ditahannya kini menyerang tubuh badannya.

"Minseo, tunggu aku, ya? "

Dan tidak lama selepas itu, matanya tertutup rapat, dengan tangan memegang polaroid gambar mereka berdua.

---

Mark merenung pusara milik Minseo, dilirik juga pusara sang kekasih Minseo di sebelahnya.

Zhong Chenle.

Mark tertawa pahit, tidak menyangka bahawa kedua-dua orang yang kuat ini akhirnya tewas dengan penyakit mereka.

Dunia terlalu kejam kepada mereka, dan mereka sudah tidak mampu untuk menahannya, dan memilih untuk berehat selamanya.

"Chenle, mesti kau gembira dapat jumpa Minseo, ya? " Mark tersenyum pahit.

"Jagakan Minseo kat sana ye, aku percayakan kau. "

"You guys did well, I'm so proud of you, both of you. "

"Tidur yang nyenyak, adik kesayanganku. "

Mark melepaskan keluhan kecil, kemudian menyambung kata-katanya.

"Terima kasih sebab selalu ada bersama Minseo, walau ramai yang membenci kau, tapi kau tetap bertahan. Kau kuat, Chenle. "

"Thank you. Berbahagialah kalian di sana. "

End. -

Thank you for the support, it means a lot to me ♡

Maaf ending tak seberapa, but happy ending, kan?

Hehe. :)

Thanks sebab vote and komen, ily all! ♡