Happy reading!!
"Mulut lo emang bisa bilang gapapa, tapi nggak sama hati lo! Karena hati nggak bisa dibohongin!"
***
Saat hendak memasukka spaghettinya lagi kedalam mulut, Jihan membulatkan matanya sempurna saat ia melihat orang yang baru memasuki cafe.
Jihan menepuk tangan Key berulang kali, tetapi mata nya tetap mengikuti seseorang yang sekarang sudah duduk bersama wanita.
Jihan yang sedang membaca wattpad diponsel nya, langsung menoleh ke arah Jihan. "Apa sih Han?!"
Karena Jihan tak membalas ucapannya, ia pun mengikuti arah pandang Jihan yang sedang fokus dengan satu titik.
Saat mata nya mengikuti arah mata Jihan, Key terkejut bukan main, ia menutup mulutnya seraya menggeleng kepalanya.
Ia melihat Noval sedang bersama cewek, dan sekarang mereka sedang pelukan!.
Walaupun Noval tak membalas pelukan itu, tetap saja hati Key terasa sakit.
"Jihan itu bukan Noval kan?" Tanya Key pelan.
Air mata Key turun, Jihan mencoba menenangkan Key.
"Kurang ajar tu orang!, Lo tunggu disini gue mau nemuin Noval!," Jihan hendak berangkat, Tapi Key menahan tangan Jihan.
Key menggeleng dengan air mata yang sudah tak bisa ia tahan lagi, "nggak usah Han, mending sekarang kita pulang!" Key berjalan keluar cafe.
Sebelum Jihan menyusul, ia sempatkan untuk menghampiri Noval.
"Oh jadi gini!" Jihan berucap santai.
Noval kaget melihat Jihan berada disini, ia mengedarkan pandangannya mencari wanita yang ia sayang. Tapi tak ada!.
"Gue minta lo jauhin sahabat gue!, Jangan deketin dia lagi kalo lo cuma mau buat dia sakit!" Tegas Jihan lalu berlalu pergi.
Belum sempat Noval menjawab, Jihan sudah pergi dari situ. Ia mengacak rambut nya frustasi, mereka salah paham.
Noval hendak berangkat, tapi tangan nya ditahan oleh Fitri. Ya wanita itu adalah Fitri, teman Noval yang berada di Jakarta.
Noval tak bermaksud untuk membohongi Key, tapi ia cuma tak mau jika Key marah hanya karena ia bertemu dengan Fitri, itu lah sebab nya karena Noval berbohong.
Ia tidak mengira jika ini bakal terjadi, rencana ini diluar prediksi nya.
"Tetep disini please!" Pinta Fitri.
Noval menghembus nafas nya kasar, "oke!" Final Noval, ia akan menyelesaikan masalah nya dengan Key nanti.
Fitri tersenyum puas ketika Noval mau menuruti apa yang dia mau.
***
Jihan memeluk Key yang sedang duduk ditepi kasur, "udah ya Key jangan nangis lagi, sayang air mata lo hanya karena cowok kaya gitu," nasehat Jihan.
"Dia bahkan nggak nyamperin lo, dia lebih mentingin si cewek itu dari pada lo!" Key tetap menangis didalam pelukan Jihan.
"Gue gapapa kok Han, gue kuat mending lo pulang aja. Gue pengen sendiri" jawab Key ia hanya butuh waktu sendiri untuk sekarang, menenangi pikiran nya.
"Mulut lo emang bisa bilang gapapa, tapi nggak sama hati lo, karena hati nggak bisa dibohongin!."
"Hm lo bener Han, hati gue sakit banget! Banget Han!" Ucap Key lirih, seraya mengusap air mata nya kasar.
"Gue lemah ya Han? Gini aja nangis?."
"Nggak, lo cewek kuat yang pernah gue temuin Key!."
"Kalo gue jadi lo, belum tentu gue bakal sekuat ini, sekuat lo Key!"
"Gue beruntung bisa punya sahabat kaya lo Han" air mata Key keluar begitu saja.
"Gue juga beruntung bisa punya sahabat sekuat lo."
Jihan mengusap pipi Key menghapus air mata Key, "udah dong jangan nangis, mana Key yang gue kenal, Key yang kuat!."
Key mencoba mehanan air mata nya, ia tak mau kelihatan lemah. Key tersenyum tulus.
"Gue mau istirahat aja Han, ngantuk" ujar Key lalu merebahkan tubuhnya dikasur king size miliknya.
Jihan menatap Key yang sudah menutup matanya, "gue sedih liat lo gini Key."
Setelah menyelimuti Key, ia berdiri hendak keluar dari kamar Key.
Jihan menutup pelan pintu kamar Key, ia berjalan menuju lantai bawah. Saat dibawah ia melihat Santi, mama Key yang baru pulang dari butik sepertinya.
"Loh ada Jihan?, Key nya mana?" Tanya Santi saat ia melihat Jihan, tapi tak ada Key disana.
"Itu tante, Key nya udah tidur."
Santi merasa ada yang aneh, tidak mungkin jam segini sudah tidur. Jam baru saja menunjukkan pukul 20.06. "tumben Key udah tidur jam segini?."
"K-kata nya Key kurang enak badan tante"jawab Jihan gugup, ia takut kalo santi tau jika Key tidur karena cape menangis.
"Yaudah tante, Jihan pamit dulu mau pulang" pamit Jihan seraya mencium punggung tangan Santi.
"Iya Han, hati hati" peringat Santi, Jihan hanya membalas dengan anggukan kepala serta mengangkat jempolnya.
____________________________
Jangan lupa pencet bintang dibawah, sama komen ya.
Satu vote kalian berharga banget buat aku hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST VIRTUAL (END) TERBIT
Teen FictionSEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW YA♡︎ BELUM REVISI! Ini tentang pejuang LDR yang berkenalan secara online, disebuah aplikasi Telegram Anonymous chat. Mereka belum pernah bertemu, tetapi melalui chat mereka merasakan kenyamanan, saling sayang dan...