"Hel, lo nyadar gak, sih? Cerita cinta lu sama pak Farel tuh bener-bener mirip banget sama film My Heart, yang bintang filmnya Yuki Kato itu. Mana nama kalian sebelas dua belas lagi. Pada akhirnya, Farel akan memilih Luna a.k.a ibu lo. Gila yah, bahkan nama ibu lo aja sebelas dua belas" ucap Shana panjang lebar dan Rachel hanya mendengus kesal
"Cerita gue itu beda! Sekalipun nama dan beberapa adegan sama, tetep aja cerita gue punya keunikan tersendiri. Dan cerita cinta gue sama sekali gak plagiat. Emang dasar guru sialannya aja yang gila! Ngapain dia nikahin emak gue? Kayak gak ada cewek jelek lain aja!" Ucap Rachel dengan kesal, yang malah membuat Shana tertawa
Rachel yang mendengar tawa Shana hanya mendengus kesal. Pasalnya, pagi-pagi begini Shana sudah mengajaknya berbicara di rooftop. Dan yang di bicarakannya adalah Farel? Tidak ada topik lain, kah? Membahas novel yang selalu mereka baca, misalnya. Karna kalau membahas tentang idola, mereka sudah pasti akan berdebat. Rachel yang sangat suka dengan artis barat itu sangat bertolak belakang dengan Shana yang menyukai oppa-oppa korea.
"Hush! Durhaka lu sama bapak tiri" ucap Shana yang kembali tertawa
"Bodo amat" ketusnya
"Ehh tapi Hel, kalau menurut sama cerita My Heart, Rachel itu kan akhirnya meninggal" ucap Shana polos
"Lu nyumpahin gue mati?!" Ucap Rachel kesal
Percayalah, setiap orang takut jika sudah membahas kematian. Bukan pada amal yang mereka takutkan, tapi perihal rasa sakit yang mereka rasakan nanti.
"Bukan gitu, gue cuma takut aja kalau nanti lu mati. Nih yah, perlakuan lu ke pak Farel tuh nggak banget, tau gak? Lu gak takut dosa? Sekalipun lu benci, atau apapun itu, sebisa mungkin jangan di tunjukin di depannya. Dia pasti sakit hati" jelas Shana
"Sakit hatian mana sama gue yang di tinggal pas lagi melambung-lambungnya?!" Semprot Rachel kesal
"Ck. Pak Farel pasti punya alasannya" jawab Shana
"Gue udah pernah nanya alasannya, tapi apa yang gue dapet? Perlakuan dingin. Dia sama sekali gak jawab. Dia malah diem, dan kemudian pergi. Kalau dia kasih alasan yang jelas, sebisa mungkin gue gak akan kayak gini." Ucap Rachel serius. Cukup lama mereka saling tatap, sampai akhirnya Shana mengalah, dan mengalihkan perhatian
"Mungkin lu kurang pinter nagih penjelasannya" kilah Shana
"Emang harus pake cara apa?!" Tanya Rachel sewot
"Mungkin dengan menari erotis di depannya?" Goda Shana dengan menaik turunkan kedua alisnya
"Sialan lu! Gue bukan jalang, yah!" Kesal Rachel
"Bukannya lu emang jalang?" Tanya Shana yang langsung kabur
"Shana sialan, lu pulang bakal tinggal nama!" Teriak Rachel yang mengejar Shana.
Saat tiba di koridor sekolah, Rachel sengaja melepaskan salah satu sepatu pentopelnya, karna tidak ingin berlama-lama mengejar Shana. Di detik berikutnya, Rachel langsung melemparkan sepatunya pada Shana, dan berharap sepatu itu mendarat sempurna di kepala Shana.
"Awhhh!" Suara siapa itu? Kenapa suaranya seperti laki-laki?
"Siapa yang lempar sepatu ini?!" Bentak Farel. Rachel hanya meringgis pelan dan berharap tidak terjadi apa-apa.
"Rachel pak! Rachel yang lempar, itu sepatunya Rachel!" Adu Shana yang membuat Rachel melotot
'Shana sialan, cari mati lu sama gue' batin Rachel
"Rachel, kemari kamu!" Titah Farel. Rachel sebisa mungkin memasang wajah datarnya untuk berhadapan dengan Farel
Rachel berjalan dengan malas menuju Farel. Namun saat berhadapan dengan Farel, Rachel sempat tertegun. Darah? Pelipis Farel berdarah? Astaga, apa Rachel berdosa?
![](https://img.wattpad.com/cover/276472023-288-k614234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FUCKING DESTINY (End)
Teen Fiction17++ THE FUCKING DESTINY. Sesuai dengan judulnya, hidupku bagai dipenuhi kesialan tiada akhir. Bahkan sampai akhir khayatku. PENGKHIANATAN. Seakan terus mengiringi langkahku. Dan itu dimulai, saat dia datang. ~RACHEL VERANDA~ Sesuai judulnya, hidupk...