1. MY FUCKING TEACHER

23 8 0
                                    

Pagi ini, cuaca sedang cerah-cerahnya, matahari bersinar dengan sangat terang. Tapi tidak dengan suasana hati seseorang disini. Siapa lagi kalau bukan Rachel? Rachel Veranda, lengkapnya. Dia terus-terusan menatap kesal pada guru yang sedang mengajarnya kali ini. Bukan karna gurunya killer, bukan juga karna penjelasannya yang tidak dimengerti. Tapi ini hanya masalah hati. Entahlah, setiap bertemu, mendengar namanya, atau apapun yang berhubungan dengannya, itu membuatnya kesal, marah, dan sensi di waktu yang bersamaan.

Berbeda jauh dengan suasana hatinya tahun lalu. Dia akan sangat senang dan berdebar saat bertemu, atau membahas tentang gurunya.

Yah, guru most wantednya yang bernama lengkap Farel Geonard itu. Hmm... atau mungkin, step fathernya? Yah, guru bahasa inggrisnya itu resmi menjadi ayah tirinya saat satu bulan yang lalu. Dan di detik itu juga, Rachel menyatakan perang pada Farel!

"Ada yang bisa memberi contohnya?" Tanya Farel dengan menatap murid-muridnya.

"Hel, kasih contoh sana! Biasanya juga elu yang nyontohin" Bisik Shana, teman dekat Rachel

"Males." Ketus Rachel

"Saya aja, Pak!" Ucap Andin, dengan antusias. Dan Rachel, hanya bisa memutar bola mata jengah

"Dasar jalang caperrr" Desis Rachel geram

"Sialahkan Andin, tuliskan di papan tulis" Ucap Farel dengan tersenyum manis.

'Cih, menjijikan' Batin Rachel yang terus menggerutu

Astaga... tidak kah mereka sadar, bahwa menahan api cemburu itu sangat sulit???

Yah, Rachel merasa cemburu, kesal, sekaligus jijik dengan perlakuan 2 makhluk di depannya ini. Yang satunya caper, yang satunya lagi keganjenan! Memang benar-benar sialan mereka berdua ini. Dan Rachel, tidak bisa menahan amarahnya lebih lama lagi. Wajahnya benar-benar merah padam.

Pasalnya, cewek sialan bernama Andin itu benar-benar genit pada Farel, dan Farel hanya diam?? Sepertinya Farel tidak memikirkan perasaan Rachel dan ibunya.

"Hel, mending lu ke kamar mandi, deh. Cuci muka pake aer es, wajah lu merah banget, sumpah." Bisik Shana dengan hati-hati. Pasalnya, dia tidak mau kena semprot dari Rachel. Karna kalau Rachel marah, dia akan sangat menyeramkan.

Brak!

"Saya izin ke toilet!" Ketus Rachel, lalu melenggang pergi. Sementara Farel, hanya menatap dalam diam

"Sa.. saya juga, pak" ucap Shana, lalu mengejar Rachel. Dia tidak akan membiarkan Rachel sendirian dalam amarahnya, karna itu akan sangat berbahaya.

Kemarin, saat Rachel marah yang lagi-lagi di sebabkan oleh Farel, pintu dan kaca toilet wanita pecah.

Brak!

Rachel menendang dengan keras pintu toilet itu. Dan.. yah, pintu itu kembali rusak. Padahal, baru di perbaiki kemarin. Shana yang melihat itu hanya bisa pasrah. Rachel benar-benar bad tempramen saat marah.

"KAPAN GUE LULUS SIH, ANJIR?! GAK TAHAN GUE LAMA-LAMA DISINI!" Teriak Rachel frustasi.

Dia benar-benar ingin cepat lulus, lalu bekerja ke luar kota. Kalau perlu, ke luar negri sekalian.

"Ini bari juga bulan agustus, dan kita lulus bulan mei." Ucap Shana yang membuat Rachel menggeram marah.

Tidak bisa, kah dia lulus bulan ini? Salahkan otaknya yang tidak memadai dalam hal akademik. Otaknya hanya mampu menulis cerita, cerita, dan cerita.

Rachel hanya pandai dalam bahasa inggris. Itu karna dia menyukai segala hal yang berbau barat. Mulai dari orang-orangnya, bahasa, budaya, iris mata, lagu, dan apapun itu.

Dan saat Farel menjadi gurunya, itu menjadi poin tambahan untuknya. Tapi saat kejadian tahun lalu, dia benar-benar membenci bahasa inggris!!

Dan sekarang, nilai-nilainya benar anjlok. Sebenarnya Rachel tidak mau seperti ini, apalagi dia sudah kelas 12. Tapi mau bagaimana lagi? Moodnya selalu buruk jika sudah membahas, apalagi bertemu langsung dengan yang namanya Farel Geonard.

"Gak bisa, yah gue ketawa lepas dan bebas dari yang namanya Farel Fucking Geonard? Gue muak harus ketemu dia tiap waktu!" Gerutunya dengan menggebu-gebu

Shana hanya menghela nafasnya pelan. Dia cukup kasihan dengan Rachel. Memang, Rachel kali ini sudah jarang tertawa, apalagi tertawa lepas. Padahal Shana selalu membuat lelucon receh yang biasanya membuat Rachel tertawa.

"Lu terlalu memikirkan penderitaan lu, Hel. Itu sebabnya lu gak pernah merasa bahagia. Lu gak pernah melihat sekeliling. Banyak yang peduli sama lo, termasuk gue. Yang lu fokusin cuma tentang penjelasan, padahal kebahagiaan di luar sana menannti lu. Banyak cowok yang merhatiin lu, tapi lu terlalu fokus sama pak Farel. Padahal lu bisa dengan mudah dapetin cowok lain. Bukan untuk mempermainkan mereka dan membuat mereka sakit hati, tapi untuk membuat lo bahagia dan sadar.

"Berapa kali lu bangun dengan mata bengkak? Udah pasti gak terhitung, kan? Kalau lu mau bahagia, mulai dari hal terkecil, dan mulai dari sekarang! Karna kebahagiaan harus lu jemput, nikmati, dan syukuri." Ucap Shana dengan pelan, namun serius. Rachel yang mendengar itu hanya diam seribu bahasa.

Shana sama sekali tidak berniat berkata seperti itu, dia hanya ingin membuat Rachel sadar. Tapi entah kenapa, kaliamat yang keluar dari mulutnya malah seperti itu.














******

Hy guys... part prtamanya gimana, nih??? Komen yhhhhhhh jgan lupa klik bintang oren di pojok kiri bawah...😍

See you...

Rabu, 07 Juli 2021
13:30

THE FUCKING DESTINY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang