22. APA YANG SALAH DENGAN GAGAL MOVE-ON?

6 1 0
                                    

'Ke UKS sekarang!'

Itulah isi pesan yang Leon kirimkan pada Rachel dua menit yang lalu. Rachel mengernyit bingung, 'ada apa?'
Namun, dia tidak ambil pusing dan langsung berniat untuk menemui Leon di uks. Toh dia sedang malas belajar. Pelajaran apalagi kalau bukan bahasa inggris?

"Pak, saya izin ke toilet!" Ucapnya pada Farel tanpa mau menatapnya. Farel terdiam sejenak, lalu kemudian mengangguk

Di uks, ruangan ini cukup sepi. Hanya ada Leon disana, sedang terbaring. Rachel pun menghampirinya dengan langkah pelan.

"Kak Leon..." lirihnya. Leon pun membuka matanya perlahan, lalu tersenyum lembut pada Rachel

"Akhirnya kamu datang juga." Ucap Leon yang kemudian berusaha untuk duduk

"Kak Leon kenapa bisa ada disini?" Tanya Rachel dengan nada khawatirnya

"Cuma kecelakaan kecil, tolong obatin, yah.." jawabnya dengan lembut. Mau tak mau Rachel pun menurut dan membawa peralatan p3k

Saat kembali, Rachel dikejutkan dengan luka sayatan pada lengan kiri Leon yang cukup panjang

"Kak Leon.. ini.. ini lengannya kenapa?" Tanya Rachel panik, sementara Leon hanya terkekeh

"Ini cuma luka kecil, beb. Gak kerasa apa-apa, kok." Jawabnya

"Gak kerasa apa-apa gimana? Udah jelas-jelas itu sayatannya panjang! Siapa coba yang lakuin itu?" Ucap Rachel yang masih panik

"Sssttt, jangan marah-marah. Mending sekarang obatin luka aku dulu." Ucap Leon lembut

"Ok, tapi abis ini cerita sama aku!" Tegas Rachel yang diangguki oleh Leon

Rachel cukup bingung cara mengobatinya, apalagi ini luka sayatan, lho.

"Bersihin aja dulu lukanya, terus kasih betadine, gak usah plester segala macam lah, gak mau." Titah Leon yang mengerti gerak-gerak Rachel. Rachel pun menurut

"Kenapa gak ke RS aja, coba? Disini kan alat-alatnya terbatas." Ucap Rachel dengan sebal

"Malas ah, ke RS kejauhan. Udah gitu, dokter dan perawatnya udah tua. Mendingan disini, dirawat sama perawat cantik dan manis." Goda Leon

"Ck. Apaan, sih?! Masih aja sempat-sempatnya ngegombal!" Kesal Rachel

"Jadi, gimana ceritanya ini bisa terjadi?" Tanya Rachel setelah selesai mengobati lukanya

"Ini cuma kecelakaan kecil, lagipula lukanya juga gak terlalu dalam. Cuma experimen." Ucap Leon santai

"Experimen?" Beonya

"Yah, aku cuma pengen tau sensasinya aja, sih. Ternyata lukanya malah kepanjangan." Ucap Leon yang menatap Rachel seolah meyakinkannya

"Karna depresi?" Tanya Rachel

"Ia, abisnya kamu dideketin sama banyak cowok sih. Aku kan jadi cemburu." Ucap Leon dengan mengerucutkan bibirnya. Sontak Rachel memukul bibir Leon kesal

"Ditanya serius juga, malah becanda!" Kesalnya yang membuat Leon terkekeh geli

"Jangan serius-serius lah.. kalau soal hubungan kita, baru boleh serius." Ucap Leon dengan santai

Rachel yang sudah kesal karna terus bercanda pun, memilih untuk pergi. Namun sebelum Rachel pergi, Leon lebih dulu menarik tangannya dan memeluk pinggang Rachel dengan erat

"Jangan pergi, donk. Aku cuma gak mau bikin kamu khawatir berlebihan, ntar kamu mikir yang nggak-nggak." Ucap Leon lembut, dan Rachel hanya bisa menghela nafas pasrah

****

"Shan, tadi gue disuruh ke uks sama kak Leon. Lo tau apa yang terjadi disana?" Tanya Rachel yang berniat membuat Shana penasaran

"Lo kissing sama dia?" Tebak Shana yang langsung mendapat jitakan dari Rachel

"Sialan lu!" Umpatnya kesal

"Ya terus apa, anjir?" Tanya Shana kesal yang membuat Rachel menghembuskan nafas kasar

"Kak Leon terluka, lengan kirinya kena sayatan yang lumayan panjang, tapi gak terlalu dalam sih." Jelas Rachel

"Sayatan? Dia ngelakuin self-harm?" Tanya Shana

"Gue juga gak tau, diatanya serius malah jawab bercanda mulu. Padahalkan gue khawatir." Jelasnya lagi. Shana yang mendengar itupun tersenyum miring

"Jadi, lu udah move-on nih? Gak galau lagi sama pak Farel?" Tanyanya

"Gak tau, gue. Gue beneran suka sama kak Leon, tapi tiap ada yang mengingatkan gue tentang pak Farel, hati gue seakan nyesek." Jelasnya lagi

"Ya itu artinya lu belum move-on! Alah... ngatain gue 'bucin kronis' padahal sendirinya 'galon akut!' "Cibir Shana

"Galon?" Beonya

"GagaL move-ON!" Semprot Shana yang diakhiri tawanya

"Ck. Emangnya apa yang salah dengan gagal move-on?" Tanya Rachel kesal

"Gagal move-on sih gak salah, yang salah itu tindakannya! Dengan lu mewekin dia tiap malam aja itu udah salah, SALAH BESAR! Air mata lu abis, baru tau rasa! Jadinya lu nangis darah." Ucap Shana

"Sialan lu! Tapi gue masih mending, daripada elu? Bucin! Apapun lu lakuin demi dia, tanpa tau hati dan fisik lu menderita. Dasar bucin kronis!" Cibir Rachel tak mau kalah. Shana yang mendapat cibiran itu hanya tergelak, lalu merangkul bahu Rachel

"Udahlah, kita itu sama-sama korban galon, gak usah saling hujat." Ucap Shana ditengah tawanya, dan itu membuat Rachel tertawa

"Udahlah, pulang, yuk! Sekolah udah sepi." Ajak Rachel dan Shana hanya mengangguk














****

Hy guys... apakabar hari ini??,

Hhhhh PPKM di perpanjang... gue jdi bnyak libur... sumpah yh, bru2 ini lho, tmpt krja gue di ttup, dan cma buka brapa jam... Hah.. smoga pandemi sgra berakhir yh...

Jgan lpa stay safe....

Ohh yh, ssuai jdul, menurut kalian, APA YANG SALAH DENGAN GAGAL MOVE ON? Apa gagal move on itu salah?? Let's coment in!!!

Mana2 shipper RAFAEL??

SHIPPER LEONEL???

ADA YG MAU DISAMPAIKAN SAMA RACHEL??

SAMA FAREL??

LEON??

SEE YOU.....

SELASA, 27 JULI 2021
10:29 A.M

THE FUCKING DESTINY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang