"Jadi, udah berapa lama kalian saling kenal?" Tanya Ibunya Leon, disela-sela cuci piringnya
"Hm.. baru-baru ini sih, tan." Jawab Rachel sembari mengelap piring yang sudah dicuci
"Kenapa kamu mau ikut sama Leon kesini?" Tanyanya lagi dengan melirik Rachel sekilas. Rachel harus jawab apa? Jawab jujur?
"Hm.. emangnya kenapa, tan? Apa... kehadiran Rachel mengganggu?" Tanya Rachel dengan sedikit ragu. Sedangkan ibunya Leon, dia hanya terkekeh mendengar itu
"Bukan, bukan seperti itu. Maksud tante, kalian kan baru kenal, kenapa kamu mau-mau aja diajak ke rumah Leon? Kamu gak takut Leon bohong? Siapa tau Leon punya rencana tersembunyi sama kamu." Ucapannya itu membuat Rachel menghentikan aktivitasnya sejenak, dan mencerna ucapannya dengan baik-baik
Kenapa kata-katanya membuat Rachel takut? Apa... Leon dan keluarganya berbahaya? Rachel jadi teringat ucapan Farel, apa benar keluarga Leon adalah psikopat? Tapi, apa psikopat akan semudah itu membongkar rahasianya?
Tiba-tiba terdengar suara gelak tawa dari ibunya Leon, yang membuat Rachel kaget sekaligus takut
"Tante gak nyangka ucapan tante bisa bikin kamu sampe segitunya. Tante cuma becanda, Hel. Kamu kok serius banget nanggepinnya? Kamu tenang aja, keluarga kami baik-baik, kok." Ucapnnya itu membuat Rachel tertawa canggung
'Sialan. Jadi cuma becanda?' Batinnya"Tante ngeselin, deh. Bisa banget bikin aku takut." Ucap Rachel dengan kesal
"Abisnya kamu kaku banget. Udah ah, ayo gabung sama yang lain." Ucap ibunya Leon yang langsung merangkul Rachel dan membawanya pergi
"Ohh yah, tante harap semoga kamu betah sama keluarga kami. Karna Leon sering banget cerita tentang kamu, sampe tante kesel sendiri karna Leon gak juga bawa kamu." Ucapnya yang membuat Rachel tersenyum canggung
Sesering itu kah, Leon membicarakannya? Memangnya apa yang Leon bicarakan tentang Rachel?
Sesampainya diruang keluarga, mereka sudah bersiap untuk... menonton?
"Mama gak apa-apain Rachel, kan?" Tanya Leon pada ibunya dengan penuh selidik, dan membuat ibunya tertawa
"Kamu tenang aja, mama gak apa-apain Rachel. Segitunya banget kamu sama dia, mama jadi cemburu, lho." Ucapnya
"Mama apaan sih? Lebay banget!" Kekeh Leon
"Ayo, Hel. Film Titanicnya udah mau mulai." Ucap Leon
"Titanic? Kita mau nonton?" Tanya Rachel dengan mata berbinar
Leon pun mencubit hidung Rachel saking gemasnya
"Ia, sayang.."
Benar kata Leon, mereka sangat menyukai Titanic, bahkan mereka begitu menghayati
Dan kini, saatnya Rachel pulang. Sebelum pulang, Rachel sudah berpamitan pada yang lainnya
"Padahal tante harap kamu nginep, lho." Ucap ibunya Leon dengan cemberut
"Lain kali aja yah, tan. Tapi makasih lho, udah nerima kehadiran Rachel. Rachel seneng." Jawabnya
"Makasih juga uda mau main kesini." Balas ibunya Leon
"Hati-hati lho, Leon itu orangnya ngebosenin. Kalau kamu bosen sama Leon, langsung belok sama aku aja, yah?" Ucap David, adiknya Leon dengan menyeringai
"Jaga ucapan lo!" Tegas Leon
"Jangan kelamaan disini, Hel. Ntar kamu pindah ke lain hati, lagi." Ucap Leon yang langsung menarik tangan Rachel untuk segera pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FUCKING DESTINY (End)
أدب المراهقين17++ THE FUCKING DESTINY. Sesuai dengan judulnya, hidupku bagai dipenuhi kesialan tiada akhir. Bahkan sampai akhir khayatku. PENGKHIANATAN. Seakan terus mengiringi langkahku. Dan itu dimulai, saat dia datang. ~RACHEL VERANDA~ Sesuai judulnya, hidupk...