Diantara jauh dimata namun dekat di hati. Dan sebaliknya, itu sama-sama menyakitkan. Terlebih jika, dekat di jarak, dekat di hati, namun saling menyakiti tanpa sadar.
Hubungan Rachel dengan ibunya, harus diibaratkan seperti apa?
Dimulai dengan jarak membentang yang selalu memisahkan mereka, dan hati yang terasa hampa saat bersama, semuanya terasa berbeda.
Dan hubungan Rachel dengan Farel, mereka dekat di hati, dekat di jarak, namun saling menyakiti tanpa sadar.
Rachel benar-benar merindukan masa lalunya. Dimana dia merasa dicintai dan diharapkan keberadaannya. Tidak seperti sekarang, hatinya seperti daun yang tertiup angin. Melayang tak tentu arah, dan jatuh ke dasar. Dibahagiakan oleh banyak orang, lalu kemudian di jatuhkan oleh orang-orang tersebut dengan alasan yang tidak dapat dimengerti.
Karna itu, Rachel bertekad untuk hidup mandiri. Tidak bergantung pada orang lain. Walau sering kali, jiwa kesepiannya berteriak meminta ditemani. Dan egonya yang berontak meminta untuk dicintai, di mengerti, dan di utamakan.
Tuhan yang maha segalanya saja... selalu memberi, walaupun hamba-Nya menduakannya. Lalu kenapa kita bertindak berlebihan disaat kita diduakan? Di nomor sekiankan oleh orang lain? Padahal kita hanya hamba-Nya yang tak punya apa-apa.
Yah, manusia memang seperti itu, bukan? Nafsu mereka terlalu tinggi. Entah itu nafsu untuk memiliki, nafsu balas demdam, dan nafsu lainnya yang begitu menjijikan.
Dan yah, Rachel termasuk sekumpulan manusia menjijikan seperti itu. Dia ingin dicintai, dimiliki, diutamakan, dilindungi, dan dibahagiakan lebih dari kebahagiaan orang lain.
Seperti saat ini, ibunya lagi-lagi sibuk dengan laptopnya. Dan Rachel benci itu! Sepenting itukah uang untuk hidupnya? Sebagai manusia, Rachel memang membutuhkan uang. Tapi tidak melulu uang, dia juga butuh perhatian.
"Ma... mama sibuk banget, yah?" Tanya Rachel dengan lirih
"Hm? Ia nih, kayaknya bakal lembur disini. Soalnya besok mama ada meeting penting." Jawab Lina tanpa menoleh sedikitpun pada Rachel. Rachel bahkan nyaris menangis mendengar penuturan ibunya.
'SEPENTING ITU, KAH???' Batin Rachel menjerit pilu
"Ma.. bi-bisa luangin waktunya sebentar? Ra-Rachel butuh mama..." Ucap Rachel dengan nada bergetar. Bahkan sekarang dia menangis. Dadanya terasa begitu sesak menahan air mata
Lina tertegun. Dia tidak menyangka Rachel akan berkata seperti itu. Dan saat Lina membalikan kursinya, Lina dibuat smakin terkejut. Rachel.. bahkan sampai bersimpuh dengan bahu yang bergetar hebat. Sontak Lina bangun dan memeluk tubuh Rachel
"Rachel sendirian, ma.. Rachel sendiri! Rachel gak punya pegangan siapa-siapa! Gak ada yang peduli sama Rachel! Rachel butuh perhatian, Rachel sendiri..." Raungan Rachel ini.. begitu menyayat hati Lina sebagai seorang ibu.
"Aku gak butuh uang banyak dari mama, aku bisa cari sendiri! Yang aku butuh itu perhatian, perhatian tulus! Dan itu.. sulit dicari. Jadi, berhenti nyibukin diri demi uang buat aku!" Ucap Rachel saat melepas pelukannya dan menatap mata ibunya
Sementara Lina, dia hanya diam tanpa berkata apapun., dan hanya menatap prihatin pada anak semata wayangnya
*****
Farel yang berniat untuk mengambil air minum ke dapur pun terhenti, karna mendengar raungan Rachel di ruang kerja Lina. Ruang kerja itu terletak disamping kamarnya, dan kebetulan juga tidak kedap suara. Farel yang mendengar itupun sama tersayatnya dengan Lina
Rachel.. benar-benar sedang dalam masa terpuruknya. Dia benar-benar tertekan dengan keadaan. Benar kata Rachel, dia tidak punya pegangan. Seolah semua orang hanya menatapnya, tanpa mau mengulurkan tangan untuk membantunya.
Rachel bersikap tidak sopan pada orang-orang terdekatnya adalah bentuk pemberontakannya karna merasa diacuhkan
*****
Hy....... gimana2 kabarnya???
Baik2 saja???
Bahagia??
Semoga, yah...
Seperti biasa, apa pndapat kalian tntg part ini?
Ada yg mau disampaikan sama Rachel??
Sama Farel??
Sama Leon??
Mna2 shipper RAFAEL??
SHIPPER LEONEL??
SEE YOU....
KAMIS, 26 AGUSTUS 2021
10:40 A.M
![](https://img.wattpad.com/cover/276472023-288-k614234.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE FUCKING DESTINY (End)
Novela Juvenil17++ THE FUCKING DESTINY. Sesuai dengan judulnya, hidupku bagai dipenuhi kesialan tiada akhir. Bahkan sampai akhir khayatku. PENGKHIANATAN. Seakan terus mengiringi langkahku. Dan itu dimulai, saat dia datang. ~RACHEL VERANDA~ Sesuai judulnya, hidupk...