8. SEBUAH RAHASIA YANG MASIH MENJADI MISTERI

13 5 0
                                    

Siang ini, Rachel sedang makan siang berdua dengan Rezky di kantin. Shana? Anak itu sedang ada urusan. Rezky, Rezky Adipati lengkapnya. Dia adalah teman dekatnya Rachel. Atau mungkin, gebetannya? Entahlah, Rezky memang pernah menembak Rachel 3 kali! Tapi Rachel hanya menganggapnya teman dekat

Rezky menyukai Rachel sejak kelas 10, dan dia menembak Rachel setiap tahun untuk memastikan perasaan Rachel yang berubah atau tidak. Tapi nyatanya, Rachel tetap menolaknya. Walau begitu, Rezky tetap berbaik hati pada Rachel

Perasaan Rachel padanya? Sebenarnya Rachel juga menyukainya, nyaman, dan tidak mau kehilangan. Tapi dia benar-benar tidak tertarik dengan yang namanya status pacaran. Bukan karna Rezky kurang tampan, tapi memang sampai detik ini, Rachel belum berniat untuk pacaran. Buktinya, dia tidak punya mantan pacar dimana-mana, yang ada justru mantan gebetan yang dimana-mana

"Mata kamu udah gak terlalu bengkak lagi sekarang, syukur deh. Lain kali jangan nangis lagi, yah. Yang bahagiain kamu banyak, lho"  ucap Rezky yang mengusap lembut mata kiri Rachel

Rezky sudah tau tentang perasaan Rachel pada Farel, dia juga tau kalau Rachel selalu menangis di setiap malamnya.

"Ia, sebisa mungkin aku selalu berusaha, kok. Tapi ya.. gitu, kayaknya aku bener-bener butuh psikiater"  jawab Rachel acuh. Rezky pun menatap Rachel prihatin

"Kenapa gak tinggal sama papa kamu aja?" Tanyanya

"Aku harus jagain mama, harus jadi rumah buat mama pulang. Kalau aku ninggalin mama sama cowok sialan itu, aku gak tau mama bakal gimana. Aku gak bisa ngeliat ketulusan dimata cowok itu. Pas aku pulang nginep dari papa aja, aku liat mata mama bengkak. Dan aku yakin, itu karna cowok sialan itu!" Jelas Rachel dengan kesal. Sampai sekarang, dia masih tidak mengerti kenapa Farel menikahi ibunya.

"Aku selalu ada buat kamu, kamu boleh minta tolong sama aku selama 24 jam full." Ucap Rezky yang tersenyum tulus pada Rachel, dan Rachel membalas senyuman itu tipis

"Makasih"  ucapnya

"Bisa geser sedikit gak? Kalau bisa sih, pindah. Soalnya saya mau duduk disini." Ucap Farel yang datang dengan se mangkuk bakso di tangan kirinya, dan jus jeruk di tangan kanannya. Dia baru saja mengusir Rezky dan menghancurkan ketenangan Rachel. Sopan sekali.

"Kantin disini luas, dan meja kosong gak cuma disini aja!" Ketus Rachel

"Tapi saya maunya disini, sama kamu. Ber.du.a!" Tekan Farel untuk mengusir Rezky. Dan Rezky hanya memutar bola mata nya jengah

"Aku pergi dulu yah, Hel. Aku kebetulan mau ke perpus." Pamit Rezky yang kemudian melenggang pergi. Farel yang mendengar itupun tersenyum senang, dan kemudian duduk di depan Rachel

Rachel benar-benar kesal pada Rezky! Tadi dia bilang, akan selalu ada untuknya. Tapi apa? Sekarang dia malah pergi. Tak bisakah Rezky melawan Farel? Farel itu kalau dibiarkan akan semakin menjadi.

"Mau ngapain, sih? Kursi panjang aja segala ngusir orang!" Ucap Rachel sewot. Farel yang ditanya seperti itu justru malah tersenyum manis, yang membuat Rachel ingin muntah

Farel sengaja mencondongkan kepalanya agar mendekat dengan Rachel, lalu berbisik. "Kurang jelas, yah? Mau saya ulang? Saya, mau disini. Sama kamu. Ber.du.a" ucap Farel dengan suara seraknya yang membuat Rachel bergidik ngeri. Sontak Rachel mendorong Farel sekuat tenaga, sampai hampir terjungkal. Farel yang diperlakukan seperti itu justru malah tertawa lepas

"Gue pergi!" Ketus Rachel dan beranjak pergi. Sontak Farel langsung menghentikan langkahnya, dan menarik tangan Rachel

"Ehh jangan donk, temenin saya. Lagipula makanan kamu belum abis ini"  pinta Farel, dan Rachel hanya menatap Farel datar

"Gue muak sama bapak!" Ketusnya

"Maaf, tapi saya bener-bener pengen berdua sama kamu, disini, please."  Ucap Farel memohon

Rachel hanya berdecak kesal, lalu kembali duduk dan menyantap makanannya dengan malas. Farel yang melihat itupun tersenyum lega

Tanpa mereka sadar, atau mungkin mereka sadar tapi tidak peduli? Seluruh isi kantin memerhatikan mereka, termasuk Leonard dan pak Adam. Leonard benar-benar tidak mengerti. Yah, sebenarnya seluruh warga sekolah juga tidak mengerti pada Farel dan Rachel

Pak Adam melihat Farel dan Rachel sekilas, lalu menatap Leon yang sedang memerhatikan Farel dan Rachel

"Mau tau sebuah rahasia?" Tawar pak Adam yang membuat Leon menoleh dan menaikan sebelah alisnya

"Pak Farel itu, ayah tirinya Rachel." Ucap pak Adam dengan menyeringai yang membuat dahi Leon mengernyit bingung

"Maksudnya?" Tanya Leon

"Ekhem, biar saya kasih sebuah dongeng. Jadi, pas Rachel kelas 11, dia dideketin sama pak Farel. Pokonya, pak Farel terang-terangan ngejar dia"  terang pak Adam, lalu meminum jus nya sesaat. Leon diam mendengarkan dengan dahi berkerut

"Gak lama sih, paling sekitar seminggu-an. Setelah itu, gak tau kenapa pak Farel benar-benar menutup diri dari Rachel. Dia benar-benar dingin sama Rachel. Dan, yah.. setiap kali mereka berpapasan, pasti sama-sama natap datar dengan sorot terluka." Jelasnya lagi. Uhh, sepertinya pak Adam ini benar-benar pengamat yang baik

"Dan itu terjadi sekitar 5 bulanan. Dan tiba-tiba, pak Farel datang dan ngasih surat undangan pernikahannya dengan..  ibunya Rachel. Itu terjadi saat anak-anak masih libur, dan kita udah ngelaksanain rapat. Dan yang seharusnya jadi hari pertama masuk sekolah, saat itu justru jadi hari pernikahannya. Kami warga sekolah bener-bener gak ngerti dengan surat undangan dadakan itu. Sampe sekarang masih jadi misteri. Dan, yah.. semenjak masuk sekolah lagi, sikap Rachel pada pak Farel atau sebaliknya, berubah jadi 180 derajat. Dari yang tadinya sama-sama dingin, sekarang Rachel jadi bersikap gak sopan sama pak Farel. Dan pak Farel sendiri selalu berusaha buat deketin Rachel lagi. Hhh, mungkin itu sebagai bentuk pemberontakan Rachel sama pak Farel, karna tiba-tiba ninggalin dia. Tamat...."  ucap pak Adam yang diakhiri tawanya

Sementara Leon, dia kembali memperhatikan Rachel dan Farel yang tengah berdebat. Ahh, pantas saja saat itu Farel menatapnya tajam, saat akan mengantar Rachel pulang. Jadi, Farel cemburu? Leon yang menyadari itupun tersenyum miring.

Sejak awal perkenalannya dengan Rachel, Leon sudah tertarik dengannya. Terlebih dengan lampu hijau yang Rachel berikan, Leon jadi dibuat lebih tertarik. Dan sekarang, dia baru tau kalau dia punya rival yang notabane nya adalah ayah tirinya Rachel, sekaligus masa lalunya Rachel. Ahh, dia benar-benar ingin masuk ke kehidupan Rachel.







**********

Hy guys.... I'm update!!! Seneng gak nih, up tiap hari???

Ohh yh, gue juga mau bilang makasih sama yg udh bca.. dan vote.. dan bantu share..  Gue punya kenalan di fb, yg sma2 pnulis, dan dia bntu share cerita gue.. thanks....


Hmm... gimana nih gimana sama part ini???

Kira2 udah siap naik kapal belum nih????

Pgen di cek dulu ah...

Shipper nya RAFAEL (RACHEL-FAREL) Mana?????

Shippernya LEONEL (LEON-RACHEL) Mana??????

Jgan lupa vote dan komen!!!!🤩

See you...

Jum'at, 16 Juli 2021
09:47 A.m

THE FUCKING DESTINY (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang