9

572 46 3
                                        

Happy reading
Jangan lupa vote+komen
ขอบคุณค่ะ

Seorang lelaki berjalan sendirian di parkiran mall yang sedang sepi, terlihat sangat jelas jika ia sedang kesal.

"Arghhhh" Boun mengacak rambutnya frustasi, tujuan awal ia ingin berbicara kepada Prem malah gagal karena ulahnya sendiri. Tentu ia juga menyalahkan laki-laki yang bersama Prem tadi, Boun berpikir jika Kao telah merebut Prem darinya.

Dug

Dug

Dug

Boun berulang kali menendang ban mobilnya sendiri, melampiaskan semua kekesalannya.
"Kok jadi begini bangsat, harusnya gua berhasil tadi!"

"Sialan"

"Coba aja kalo gua kaga ninggalin Prem"

"Anjinggg" Boun kembali mengacak-acak rambutnya.

Dari belakang terdengar suara langkah kaki, segera ia mengecilkan suaranya.

"WOY!" tiba-tiba ada lelaki yang meneriaki Boun dari arah belakang. Tampak dari pantulan kaca mobil segerombol orang datang kearahnya.

BUAGH

Belum sempat Boun berbalik menghadap orang-orang tersebut, satu bogeman sudah mendarat tepat di wajahnya. Seketika ia langsung jatuh tersungkur. Bagaimana tidak? Orang itu memiliki perawakan yang jauh lebih besar dari pada Boun.

"Sshh, lu siapa anjing" tanya Boun sambil menahan rasa sakitnya.

Orang itu membungkuk, menatap Boun tajam, dicengkeramnya kerah Boun kuat-kuat. Tatapannya menyalang  penuh amarah.
"Lu ga perlu tau gua siapa sat"

BUAGH

Lagi-lagi satu bogeman berhasil mengenai wajah Boun. Orang itu melepas cengkramannya dan berjalan mundur, giliran anak buahnya maju mendekati Boun yang masih tersungkur.

"L-lu s,siapa anjingghh" pertanyaannya diabaikan.

DUAGH...BRUK....BUAGH

Boun ditendangi habis-habisan oleh anak buah orang itu. Tak peduli pada korbannya yang mulai batuk hingga mengeluarkan darah. 

"Ini belum seberapa, awas kalo lu berani macem-macem sama Cooheart lagi, abis lu" ucap orang itu, yang tak lain adalah Luke, kakak sepupu Cooheart.

"Hahahah, anak mama ternyata" dalam keadaan seperti itu, Boun masih sempat mencibir. Luke yang mendengar perkataan Boun merasa tertantang, ia langsung menarik kerah Boun dan mencekik lehernya.

"Bacot" ucap Luke dengan membanting tubuh Boun ke tanah.

Puas dengan keadaan Boun yang babak belur, baru mereka pergi meninggalkan Boun yang terkulai lemah. Boun dengan sisa tenaganya berusaha menghubungi Ohm untuk meminta bantuan.




Di rumah sakit, Ohm bersama Plan serang menunggu Boun yang sedang di rawat.

"Keadaan temen saya gimana dok?" tanya Ohm.

"Banyak luka lecet dan memar disekujur tubuhnya, mungkin dalam beberapa minggu lukanya baru akan membaik" jelas dokter tersebut.

"Terimakasih" jawab Ohm.

"Ya sama-sama, kalau begitu saya pergi" dokter itu tersenyum, lalu pergi  meninggalkan mereka. Mereka berdua pun langsung memasuki ruangan Boun.

"Bisa sakit juga lu ternyata?" ucap Plan. Sedangkan yang ditanya hanya menatap malas.

"Lu ada masalah apa lagi hah?" tanya Ohm.

Best Couple - BounpremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang