spesial <3

535 55 12
                                    

bukan lanjutan chapter kemaren yaa
semacem oneshoot, selingan aja wkwk

!!!!!!!  PREMBOUN  !!!!!!!

Boun menghampiri Prem yang baru saja pulang. Terlihat raut wajahnya yang kusut, kemudian ia menunjukkan layar ponselnya kepada Prem.

Prem hanya menatap layarnya dengan malas, sungguh ia sudah lelah dengan tugas-tugasnya hari ini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prem hanya menatap layarnya dengan malas, sungguh ia sudah lelah dengan tugas-tugasnya hari ini!

"Itu aku, kenapa?" tanya Prem lembut.
"Kok nanya kenapa?!" bukannya menjawab, Boun malah kembali bertanya, bibirnya mengerucut. Prem mengernyitkan dahinya tak paham, berusaha berpikir jernih.
"Bentar deh, mau ambil minum, haus" ucap Prem mengabaikan kekasihnya itu.
"Paoo~" panggilan itu tetap diabaikan, sebenarnya Prem sadar jika ia sedang menghadapi bayi besar boun, tetapi ia tetap acuh.

Prem menyesap minumnya dan merebahkan tubuhnya di sofa, ia menghela nafas, meregangkan ototnya sejenak setelah seharian berperang dengan tugas.
"Akhirnya bisa santai" ucapnya.

"Paoo" Boun kembali memanggil, namun Prem tak menjawab.

Prem sebenarnya mendengar panggilan dari Boun, tetapi ia malah pura-pura tertidur.
"Please, mode bayinya jangan on sekarang, gua lagi cape pegel linu begini" dalam hati Prem berdoa terus menerus.

Hening, tak ada suara Boun yang memanggil Prem lagi. Prem beranjak dari tidurnya, ia mencari keberadaan Boun yang ternyata ada di kamarnya. Entah apa yang dilakukannya, sekarang Boun sedang telungkup di kasurnya.

"Phi" panggil Prem dari ambang pintu.
"Hm?" Boun tak menoleh sama sekali.
"Phiii" panggilnya lagi.
"Diem, aku mau ngambek" dengan posisi yg sama Boun akhirnya menjawab.
"Ngambek kenapaaa?" Prem melembutkan nada bicaranya, ia mendekati Boun dan ikut merebahkan tubuhnya di samping Boun.
"Postinganmu! Kenapa punyaku di umbar? (ಥ﹏ಥ)"

Dalam hati Prem ingin mengutuk dirinya sendiri, ia lupa dengan sisi Boun yang ini. "Yaudah nanti aku apus postingannya ya?" putus Prem kemudian.
"Kenapa nanti? kenapa ga sekarang?"
"Nanti yaa, hp ku lowbat"
"Sekarang!  Mau sekarang!" Boun terus terusan memaksa.
"Yayayaya" dengan malas Prem menuruti permintaan Boun.

Tunggu, jangan pikir Prem dengan mudah menuruti permintaan itu. Bukannya pergi untuk mengambil ponsel, ia malah kembali merebahkan tubuhnya di sofa. Tidur, satu hal yang sedari tadi ia inginkan. Mengabaikan perintah Boun tadi, ia lebih memilih untuk memanjakan tubuhnya sendiri.

Setengah jam berlalu, Boun masih belum menyadari jika ia di tinggal tidur oleh Prem. Ia keluar dari kamar dan melihat Prem yang tertidur di sofa. Mungkin jika Boun sekarang seperti biasa, ia akan menggendong Prem dan memindahkan ke kasur, tapi berbeda dengan Boun yang sekarang!

"Pao!" panggilnya ketus.
"Hngg" Prem yang setengah tertidur terpaksa menjawab.
"Udah di hapus?"
"Belum, nanti aja"
"Pao~ hapus sekarang..."
"Ngantuk"
"Ah, males sama kamu" Boun kesal akhirnya meninggalkan Prem, ia kembali ke kamarnya.



Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Prem kembali segar karena ia baru saja selesai mandi. Setelah mengeringkan rambutnya, ia bersantai menikmati susu hangatnya sambil bermain ponsel.

"Phi, makan ga?" tanya Prem basa-basi.
"Ngga"
"Oke, aku laper mau makan duluan" ia pergi ke dapur mengambil sepiring makanan dan memakannya tanpa memedulikan Boun yang sedari tadi menatap Prem. Ia sadar, ia ingat jika Boun masih marah pada dirinya, tetapi ia memilih untuk fokus pada makanannya, sesekali tertawa karena candaan Sammy di chat.

Lain lagi suasana hati Boun yang merasa terabaikan, berulang kali ia mendengus kesal. Tak tahan dengan suasana seperti itu, Boun memutuskan untuk menghampiri Prem.

"Loh, tadi bilang ga laper?" belum sempat Boun duduk, ia sudah di suguhi pertanyaan Prem.
"Nongg" Boun duduk disamping Prem, ia bergelayut di tangan Prem dan nenyenderkan kepalanya di bahu Prem.
"Kenapa sih?" ia meletakkan sendok dan ponselnya, memberi perhatian lebih pada bayi besarnya.
"Kok aku ga dibujuk?"
"Emang kamu kenapa?"
"Kan aku ngambek ಠ╭╮ಠ"

Prem terkekeh pelan, ia menggigit pipi bagian dalamnya, menahan kegemasan pacarnya.
"Biar ga ngambek mau apa hmm?" tanya Prem.
"Gatau"
"Ngambek kenapa emang?"
"Gatau"
"Kok gatau?"
"Ya gatau"
"Yaudah, aku juga ga tau"  Prem kembali mengambil ponsel dan sendoknya. Di luar ia tampak tak peduli, padahal sebenarnya ia sangat senang bisa mengusili Boun.
"Ga suka! kamu post yang foto gitu, mana keliatan semua, ga suka banget. Nanti yang lain liat gimana? kan ga boleh, cuma aku yang boleh"
"Kan disitu aku ganteng, makanya di post" jawab Prem santai. Tak puas dengan jawabannya, Boun terus merengek, ia menggoyang-goyangkan lengan Prem, meminta untuk postingannya di hapus sekarang. Prem menyerah, ia tak tega, lemah jika melihat Boun yang seperti ini.

"Stop! Please jangan terlalu gemes!"
"Biarin wle, yang penting di hapus"
"Iya ini di hapus" Prem mengutak-atik panselnya, Boun menyimak dengan seksama saat Prem menghapusnya. Seulas senyum terukir pada bibir Boun, menunjukkan sederet gigi yang putih, manis!
"Nah gitu, trimakasii"
"Yaa, sama-sama"
"Mau mam dulu, laper" setelah memberi satu ciuman pada pipi Prem, Boun beranjak untuk mengambil makanannya.
"Tadi ditawarin gamau makan" gumam Prem yang ternyata masih bisa didengar Boun.
"Aku dengerr!!" teriaknya dari dapur. Prem hanya geleng-geleng, tanpa menjawab, bisa bahaya kalau di jawab.

Sedangkan tanpa sepengetahuan Boun...

Sedangkan tanpa sepengetahuan Boun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh bentar, kok ... udah di like aja postinganku, gawat"

"PREMMMM" suara Boun hampir membuat telinga Prem pecah! Jangan bilang Prem berlebihan, tapi itu kenyataan. Sepertinya sebentar lagi ia akan di amuk oleh Boun :)

Selesai spesialnya <3

Btw nanya nih, ada yg masih baca ini gasie😭



Best Couple - BounpremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang