12

504 46 6
                                    

Jangan bosen-bosen sama ni cerita ya😭🙏
Happy reading-!


"Pao" panggil Boun pada Prem yang sedang melihat-lihat sekeliling kamarnya.

"Hmm?"

"Jadi pacar gua yok"

"Gamau"

"Kenapa?"

"Lu ga pernah serius" ucapnya penuh penekanan. Boun menghela nafas.

"Sekarang gua serius" Prem hanya mengedikkan bahunya. "Percaya lagi sama gua ya? mulai dari awal lagi, buat yang kemarin gua bener-bener minta maaf" lanjut Boun.

"Minta maaf emang gampang"

"Makannya gua minta maaf, gua yakin ga akan ulangin yang kemarin, gua mau lu percaya lagi sama gua, oke?"

"Ya, ya, terserah lu" jawab Prem terpaksa.

"YESS, berarti lu nginep disini!"

"Ga–"

"Tidak menerima penolakan"

Baru saja Prem ingin protes, omongannya sudah di potong. Ia pun memilih untuk mengalah, lagi pula kasihan jika Boun tak ada yang merawat.

Kemudian Prem pulang untuk mengambil beberapa baju yang digunakan untuk menginap. Tentu sebelum itu, ada perdebatan antara Boun yang tak mau ditinggal dan Prem yang memaksa ingin pulang.




"Mandi sono" ucap Prem sambil menyiapkan makanan yang ia beli setelah mengambil baju dirumahnya tadi.

"Mandi bareng" Boun seperti tanpa dosa mengucapkan dua kata itu.

"Sendiri"

Boun berjalan mendekati Prem, bergelayutan di tangan Prem dan menggoncang-goncangkan lengannya. "Naa..naa..naa..Paoo" ucapnya memelas.

Tak

Suara sendok beradu dengan kepala Boun. "Mandi sendiri!" ucap Prem dengan menaikkan satu tingkat nada bicaranya. Dengan terpaksa Boun mandi sendiri, ia berjalan ke kamar mandi dengan langkahnya yang dihentak-hentakkan. Prem hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Boun, sebenarnya siapa yang uke sekarang?

·

Selesai mandi, mereka makan malam bersama. Seperti biasa, dengan manjanya, Boun meminta untuk disuapi Prem. Setelah makan, barulah mereka beranjak untuk tidur. Prem mengambil selimut yang ada di atas kasur Boun, kemudian ia pindahkan di kamar tamu.

"Mau kemana?" tanya Boun melihat Prem keluar kamarnya.

"Mau tidur lah" jawab Prem singkat. Boun membuntuti kepergian Prem hingga sampai ke kamar tamu.

"Ngapain kesini?" tanya Prem.

"Mau tidur" ucap Boun yang langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur.

"Ohhh" Prem hanya ber-oh ria dan berjalan kembali ke kamar Boun. Tau Prem kembali ke kamarnya, Boun membuntutinya lagi.

"Ngapain lagi?" tanya Prem malas.

"Tidur" Boun menjawab dengan menunjukkan sederet giginya.

"Kan phi tidur disana"

"Gajadi, mau tidur sama Pao"

"Gamau, sana hus hus!" ucap Prem malas sambil menutup pintu kamar, tapi Boun menahan pintu itu. Dengan seluruh tenaga Prem, ia keluarkan untuk menutup paksa. Akhirnya pintu kamar tertutup, dengan segera ia mengunci pintunya. Menyisakan Prem didalam dan Boun diluar.

"Paoo...Paoo...Premmm" panggil Boun dengan terus mengetuk pintu kamarnya.

"Paooo" tak kunjung mendapat jawaban Boun pun menyerah.

"Sabar Boun, sama doi sendiri, untung sayang" batin Boun.

"Ga peluk Prem, peluk guling bisa juga"

~~~

Keesokan paginya, Prem bangun terlebih dahulu, ia langsung mandi dan sarapan, meninggalkan Boun yang masih terlelap dengan seporsi makanan yang sudah ia siapkan di nakas untuk Boun.

Sampai disekolah, Prem mendapat tatapan tajam dari Sammy, tatapan menginterogasi.

"Lu semalem kemana Prem?" tanya Sammy.

"G-gua? ya di rumah lah" jawab Prem gelagapan.

"Ah masa?"

"Iya!"

"Tapii...gua semalem ke rumah lu, lu nya kaga ada, kemana hayo?"

"Adaa, guanya lagi di kamar mandi, hehe" ucap Prem dengan menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kata mae, lu nginep di phi Boun, apakah benar khun Prem?" Sammy melipat kedua tangan di dadanya.

"GA BENER, UDAH AH GUA MAU MASUK" Prem langsung masuk di kelasnya. Dari belakang Sammy mengikuti langkah Prem.

"Flukee!" ucap Prem setengah berteriak.

"Apa? pagi-pagi udah ribut" -Fluke

"Sammy serem" -Prem

"Ya kan gua nanya, semalem gua sama Fluke kerumah lu, lu ga ada, kemana? nginep di phi Boun ya? cie" -Sammy

"HOAX KAGA YA!" -Prem

"Tapi mae lu?" -Fluke

"Lagian ngapain sih kerumah ga kabarin gua dulu" -Prem

"Lah lupa? kan mau nugas bareng, gara-gara phi Boun nih jadi lupa" ucap Fluke sambil menunjukkan isi bukunya.

"EH LUPAAA!" dengan cepat Prem merampas buku dari tangan Fluke, dan langsung menyalin semua isinya. Beruntung Prem memiliki teman seperti Fluke, dalam keadaan mepet pun ia masih bisa tertolong.

Tbc

Pendek hshshs, lagi kurang ide plis

Best Couple - BounpremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang