11

510 45 0
                                    

Vote + komen kiww
Happy reading!



Keesokan paginya, Prem berangkat ke sekolah seperti biasa.

"Keadaan p'Boun gimana?" tanya Fluke sambil memakan kentang gorengnya.

"Lah mana gua tau, gua bukan emaknya"

"Bukan emaknya tapi kemarin ke rumahnya" Sammy yang ada disebelahnya menyindir. Prem sedikit tersentak dengan perkataan Sammy, pasalnya kemarin ia ke rumah Boun tanpa sepengetahuan dua temannya itu.

"Informasi aja, meskipun lu ga cerita, tapi gua punya mata-mata ya" Sammy dan Fluke terkekeh.

"Gua dipaksa anjir" elak Prem.

"Masaa?"

"Yang udah baikan ya, jadi bucin sekalii"

"Penasaran gua, kemarin ngapain aja" ucap Sammy yang terus menggoda Prem. Fluke hanya tertawa, tak mau ikutan, karena ia yakin setelah ini pasti ada perang.

"Sini, sini mulut lu Sam! gua jejelin sepatu nih! biar mampus!" suara Prem meninggi, ia sudah siap dengan sepatu ditangannya. Sammy dengan sigap langsung melarikan diri, sebelum mulutnya benar-benar dimasuki sepatu. Prem yang terlanjur kesal juga langsung berlari mengejar Sammy.

Sedangkan Fluke yang ditinggal sendiri hanya tersenyum pasrah melihat kelakuan mereka. Untung Ohm datang tepat waktu menghampiri Fluke.

"Ditinggal ribut lagi nong?"

"Hehe, iya phi, udah biasa"

Ohm terkekeh mendengar jawaban Fluke, ia mengusak gemas rambut nongnya itu.




Kringg

Bel sekolah berbunyi, sudah saatnya pulang. Prem berada di parkiran, bersiap menyalakan motornya untuk pulang. Tapi...

"PREMMM"

"PREM BENTAR!"

"JANGAN BALIK DULU"

Sammy dan Fluke berlari sambil meneriaki Prem. Ia pun menoleh ke belakang.

"Apaan sih, teriak-teriak" ucap Prem pada kedua temannya yang sekarang sudah ada di depannya. Nafas mereka masih terengah-engah, Prem menunggu jawaban mereka.

"ANU..."

"PREMM...ANUU"

"ITUU.."

Prem tak sabar dengan jawaban yang hanya anu itu, ia ingin cepat segera pulang dan merebahkan tubuhnya di kasur. "Gua balik nih?" ucapnya sambil bersiap menancap gas.

"ANU...PHI BOUNN " perkataan Fluke berhasil membuat Prem berhenti.

"PHI BOUN!!"

"TOLONGIN DIA SANA" kali ini ucapan Sammy yang berhasil membuat Prem ikut panik.

"APA? DIA KENAPA?"

"LU MENDING LANGSUNG KERUMAHNYA" Sammy menyuruh Prem.

Tanpa pikir panjang, Prem langsung tancap gas menuju rumah Boun. Ia takut Boun kenapa-kenapa, takut jika Boun kembali dikeroyok. Saat ini ia kesampingkan dulu amarahnya pada Boun, keselamatannya lebih utama. Sepanjang perjalanan pikirannya kalut.

"Apa?! dia kenapa?!!"

"Anjir kok gua panik"

"Tenangin diri Premm"

Sampai disana ia segera turun dari motornya, buru-buru ia mengetuk pintu rumah Boun.

Tok..tok...

Tok...tok...tok...

Tok..tok...

Tak kunjung ada jawaban, pikiran Prem semakin kemana-mana, ia memilih untung langsung membuka pintu, beruntung pintu itu tidak dikunci.

Ceklek

Prem masuk, di dalam nampak kosong tak ada orang satupun, ia berlari ke kamar Boun. Di kamar, ia melihat Boun terkulai lemas di atas kasurnya, tak bergerak sedikitpun. Prem langsung menubruk dan memeluk Boun, ia juga mengguncangkan tubuhnya.

"PHIII"

"PHII BOUNN"

"BANGUNNN!" teriak Prem histeris. Hening,  tak ada suara, hanya isakan Prem yang terdengar.

Tiba-tiba...

"BWAHAHHAHAHAHAHAHA"  suara Boun tertawa memecah keheningan.

"BERCANDA GUA PAOO HAHAH" dengan spontan Prem melepas pelukannya tadi, ia masih terisak.

"Anjing lu, ga lucu hiks" ucap Prem sambil menghapus sisa air matanya.

"Umumu maaf Paooo" Boun mendekat dan memeluk pinggang Prem.

"Minggur lu, bay mau balik gua" amarah Prem kembali memuncak.

"Jangan lahh, gua yang suruh mereka biar lu kesini"

*FLASHBACK ON*

Kembali saat jam istirahat, dimana Ohm dan Fluke sedang berdua tadi.

"Nong, bisa bantu phi ga?" tanya Ohm.

"Bantu apa phi?"

"Bantuin phi, biar Prem mau kerumahnya Boun"

"Gamau ah kalo itu, kasian sama Prem"

"Engga-engga, jangan kasian gitu, masalah Prem yang kemarin gabakal keulang kok, phi percaya kalo Boun udah bener-bener serius sama Prem"

"Awas aja kalo Prem sedih lagi, aku juga ikutan marah sama phi" ucap Fluke.

Jadi awalnya, Boun meminta bantuan pada Ohm, mulanya Ohm juga ragu pada Boun. Tapi setelah dibujuk, akhirnya Ohm mau membantu Boun. Ide untuk mengelabuhi Prem juga berawal dari Boun.

*FLASHBACK OFF*

"Fak u Boun"

"Love u too Paoo"

Prem membuang muka mendengar jawaban dari Boun.

"Tadi panggil phi, kok sekarang ga pake phi?"

"Mulut-mulutku"

"Judes tapi gemes" ucap Boun sambil mengeratkan pelukannya dan menciumi pipi Prem bertubi-tubi.

"Awas sono, lu bauu" Prem mendorong tubuh Boun menjauh. Boun mengalah, ia mendudukkan tubuhnya di samping Prem.

"Pao nginep sini yok"

"Uhuukk" Prem tersedak ludahnya sendiri.

"Mumpung gua lagi dirumah sendiri, lagi sakit gini harus ada yang jagain"

"Halah modus"

"Modus yang mana nih?"

"Bounn!"

"Apa sayang"

Plak

Satu tamparan mengenai pipi Boun. Yang ditampar hanya bisa mengusap-usap pipinya sendiri.

"Mampus, makannya gausah aneh-aneh"

Tbc

Best Couple - BounpremTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang