📍HAPPY READING FOR YOU📍
"Ra, tunggu, Ra." Dino yang semula berhenti di lorong, ingin mengejar Rasya yang sudah melangkah di depannya.
"Nggak usah ikuti gue, Dino! Gue bisa sendiri!" balas Rasya, mengurungkan niat lelaki itu. "Tinggali gue. Gue nggak butuh lo," lanjutnya.
Rasya terus berjalan, dengan selembar kertas yang ada di tangannya. Sebelumnya, ia sudah mengambil kertas itu dari Dino.
"Tapi, Ra, lo kenapa?" Dino sedikit berteriak, namun Rasya sama sekali tak membalasnya. Perempuan malah mempercepat langkahnya, hingga ia sampai di depan ruang guru. Tanpa pikir panjang, Rasya masuk ke dalam. Di tempatnya berdiri, Dino masih memperhatikannya.
Lelaki itu berdecak kesal. Sepertinya Rasya sedang marah sebab kejadian Pikar tadi, tapi kenapa malah ia yang jadi sasarannya?
Dino menendang tong sampah yang ada di sebelahnya. Tak peduli dengan sampah yang menjadi berserakan.
Sial! umpatnya dalam hati.
Ia mulai melangkahkan kakinya pergi dari sana. Tetapi baru beberapa langkah, suara seseorang mengejutkan dirinya, "DINOOOO!!! JANGAN KABUR KAMU! BERSIHIN DULU SAMPAH YANG BERSERAKAN! ITU PASTI ULAH KAMU, KAN?" Suara Bu Artya menggema di lorong, membuat Dino memegang telinganya yang sedikit berdengung.
Alih-alih membereskannya seperti yang Bu Artya perintah, Dino malah langsung kabur seraya berujar, "Bukan saya yang jatuhi, Bu! Orang lain kali."
Mendengarnya, membuat Bu Artya semakin menatap tajam pada lelaki itu. "MAU KE MANA KAMU, DINOOO!! TANGGUNG JAWAB! IBU LIAT SENDIRI KAMU PELAKUNYA! JANGAN KABUR KAMU, DINOO!!!!!" Bu Artya kembali berteriak. Dan tanpa diduga, guru itu langsung mengejarnya.
Bukannya takut, Dino malah menertawakan guru itu. Keduanya sudah seperti kucing dan tikus. Tak peduli dengan murid-murid yang memperhatikan mereka.
"Ayo, cepetan sini, Bu, kejar saya! Masa larinya kayak kura-kura, sih."
"MURID KURANG AJAR! AWAS KAMU, DINO!! JANGAN MAIN-MAIN SAMA SAYA!!"
*****
"Udah nempel aja, mulai pake pelet lo?" Suara seseorang mengejutkan Evlyn yang sedang melamun. Ia menoleh ke belakang, ternyata Dipta yang datang. Lelaki itu berjalan ke arahnya sembari mengeluarkan asap rokok dari mulutnya.
Evlyn mengerutkan dahi. Keterkejutannya semakin bertambah ketika melihat sebatang rokok yang ada di tangan Dipta. "Lo... lo ngerokok?"
Dipta bergumam, dan duduk di samping Evlyn. Keduanya sedang berada di belakang sekolah. Hal itu yang memberanikan Dipta untuk menghisap benda pecandu sebagian kaum lelaki.
"Nggak usah syok gitu muka lo, kayak nggak pernah liat aja." Dipta tertawa kecil mendapatkan tatapan tak percaya dari Evlyn.
"Gue kira lo anak baik-baik, ternyata gue salah," ujar Evlyn, membuat Dipta kembali tertawa.
"Perokok bukan berarti jahat, Lyn. Lo salah kalau berpendapatan kayak gitu." Kepulan asap kembali diciptakan oleh Dipta.
Evlyn sedikit menggeser tubuhnya ke samping. Tangannya langsung berayun-ayun di udara, menghalangi asap yang mengganggu dirinya. "Bau banget, sih! Jauh-jauh sana dari gue!" pinta Evlyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACARKU RATU FAKGIRL
Teen Fiction"Ra." "Iya?" "Kalau aku yang ngelepas, kamu nggak apa-apa, kan?" Ini adalah kisah yang berisikan tentang seorang lelaki dingin yang terjebak dalam kisah percintaannya dengan cewek fakgirl. Dia adalah Pikar Alzoandra, dan pacarnya -Rasya Anggrainy S...